Friday, 3 April 2020

Ridwan Kamil Mulai Kritik Lambannya Pemerintah Pusat Tangani Corona


DEMOKRASI.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengkritik kinerja pemerintah pusat yang tidak cepat menangani penyebaran virus Corona. Data yang terkumpul selama ini belum menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi. "Mohon maaf, Pak Wapres. Saya meyakini, saat ini kasus (Corona) berlipat-lipat tapi karena yang mengetes tidak sebanyak yang diharapkan maka data seolah sedikit," ujar Ridwan dalam rapat teleconference dengan Wakil Presiden Ma"ruf Amin hari ini, Jumat, 3 April 2020.

Ridwan Kamil menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman rapid test Corona di Jawa Barat, dari 15 ribu tes terdapat 677 orang yang kena virus Corona. Itu data sementara dan tes masih terus dilakukan. "Jadi kesimpulannya, semakin banyak kita mengetes, semakin kita tahu virus ini sedang beredar di mana saja."

Ridwan Kamil mengatakan data tersebut belum dilaporkan ke pusat karena pemerintah daerah masih akan melakukan tes swab untuk memastikan si pasien benar-benar terkena Corona.

Ridwan mengaku banyak berinisiatif karena tak sabar menunggu kebijakan pusat. Musababnya, kata Ridwan, jumlah penduduk Jawa Barat sekitar 50 juta orang, yang besarnya sudah seperti Korea Selatan. Dan dari jumlah tersebut, 70 persen warga Jawa Barat sehari-harinya beraktivitas di Jabodetabek.

"Tiga provinsi ini memang belum banyak komunikasi secara teknis, perlu difasilitasi, Pak. Saya memahami bahwa Gubernur DKI dan Gubernur Banten juga sibuk, jadi kami mohon bapak tugaskan level menteri melakukan koordinasi ini dalam skala rutin," ujar Ridwan lewat teleconference dengan Wakil Presiden Ma"ruf Amin, Jumat, 3 April 2020.

Ridwan mengatakan, data warga Jabar yang positif Corona sudah 223 orang per hari ini. "Itu baru data yang sudah di-swab, sementara antrian di Litbangkes masih banyak dan hanya sanggup mengetes 200 sampel per hari," ujar Ridwan.

Akibatnya, kata Ridwan, dia berinisiatif membeli alat tes Corona sendiri ke Korea Selatan dan bisa mengetes 500 sampel per hari di laboratorium kesehatan daerah. "Dengan alat itu kami temukan Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bandung, dan Bupati Karawang positif Covid-19 dan 4 klaster penyebaran," ujar Ridwan Kamil.(*)

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...