Showing posts with label Hotspot. Show all posts
Showing posts with label Hotspot. Show all posts

Tuesday, 10 November 2015

Cara Install dan Seting User Manager Mikrotik

Cara Install dan Seting User Manager Mikrotik - User Manager di Mikrotik sangat berguna untuk menegemen user di Mikrotik, misalnya user pada hotspot. Dengan User Manager kita dapat menambahkan, mengatur, dan memantau user dengan mudah. Jadi User Manager adalah suatu aplikasi manajemen sistem di dalam mikrotik yang juga berfungsi sebagai radius server yang dapat digunakan untuk :
> HotSpot users,
> PPP (PPtP/PPPoE) users,
> DHCP users,
> Wireless users,
> RouterOS users.

Nah, kali ini kita akan Belajar Mikrotik tantang User Manager Mikrotik. Perlu anda ketahui bahwa tidak semua RouterOS Mikrotik sudah ter-install fitur User Manager. Jadi silakan cek dulu apakah paket user manager sudah ter-install di Mikrotik anda apa belum. Kalo belum berarti harus diinstall dulu.

Tutorial Cara Install dan Seting User Manager Mikrotik

Cek apakah paket User Manager sudah terinstall di Mikrotik.
Buka Winbox, masuk menu System --> Packages
Jika belum ada user-manager pada daftar packages berarti user manager belum terinstall


Anda juga bisa mengecek dengan mengakses user manager langsung dari browser. Buka browser akses http://ipaddressmikrotik/userman, misalnya : http://192.168.10.5/userman
Jika fitur User Manager belum terinstall maka akan muncul pesan Error code 404 Not Found.


Jika fitur User Manager Mikrotik anda belum terinstall maka anda harus menginstall nya. Tapi sebelumnya anda harus meng-upgrade RouterOS Mikrotik anda ke versi terbaru sesuai yang ada di web Mikrotik.com. Mengapa harus upgrade dulu? Karena paket user manager kita download dari web mikrotik.com dan paket nya hanya kompetibel dengan versi RouterOS terbaru yang ada di halaman download Mikrotik. Jadi untuk amannya silakan upgrade dulu RouterOS mikrotik anda ke versi terbaru. Silakan baca Tutorial Cara Upgrade RouterOS ke Versi Terbaru untuk lebih jelasnya :)

Selanjutnya silakan anda masuk ke halaman mikrotik.com/download. Pilih jenis RouterBoard Mikrotik anda -->  Pilih versi RouterOS Mikrotik anda --> download All packages. Misalnya seperti gambar berikut :


Extract file hasil download --> copy file user-manager.npk



Buka menu Files pada Winbox --> klik menu paste --> pastikan paket user manager sudah muncul di daftar files.


Reboot Mikrotik untuk menginstall paket user manager secara otomatis.

Silakan cek lagi di menu System --> Packages apakah paket user manager sudah terinstall apa belum.


Jika sudah muncul di daftar packages, coba akses user manager nya di browser seperti sebelumnya. Buka browser, akses http://ipmikrotik/userman, misal : http://192.168.10.5/userman
Harusnya akan muncul halaman login User Manager Mikrotik. 


Untuk login nya sama seperti login default nya RouterOS username : admin dan tanpa password. Jika sudah login akan muncul dashboard user manager nya : 


Sekarang User Manager Mikrotik sudah terinstall dan siap digunakan. Bagi anda yang sudah menggunakan fitur hotspot pada Mikrotik nya bisa menggunakan fitur user manager ini untuk memudahkan managemen user.

Oke sekian dulu Tutorial Cara Install dan Seting User Manager Mikrotik. Untuk penggunaan user manager akan dibahas lain waktu. Simak terus artikel Tutorial Mikrotik Indonesia di blog ini ya ;) 

Friday, 6 November 2015

Cara Setting User Manager dengan Hotspot Mikrotik

Cara Setting User Manager dengan Hotspot Mikrotik - Pada Artikel sebelumnya sudah pernah dibahas tentang Cara Install dan Seting User Manager Mikrotik. Kali Tutorial Mikrotik Indonesia akan membahas tentang Cara Setting User Manager untuk diintegrasikan dengan Hotspot Mikrotik

Artikel kali ini akan membahas bagaimana membangun managemen user yang terintegrasi menjadi satu di dalam user manager dengan menggunakan 2 buah perangkat Routerboard yang berbeda dimana masing-masing Router tersebut  sudah terdapat service hotspot system, untuk topologi nya seperti pada gambar di bawah ini


Dari topologi diatas Router B sudah terhubung ke Router A dimana masing – masing menggunakan ether 3,  kemudian untuk Router A dan Router B masing-masing sudah terpasang hotspot system, untuk Router A mennggunakan HotSpot Interface ether 2 dan Router B menggunakan wlan 1, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa kita akan melakukan integrasi kedua hotspot system tersebut menggunakan user manager, dimana user manager sudah terinstall pada Router A, sebelum melangkah lebih lanjutkan akan di jelaskan instalasi User manager dan Hotspot system.

User manager bisa kita akses dari webbrowser dengan alamat http://ip-router/userman

Instalasi Radius pada Hotspot Router A dan Router B
Setelah Package User manager sudah terinstal dan Hotspot System sudah berjalan, langkah selanjutnya adalah lakukan integrasi menggunakan Radius Server
Konfigurasi pada Hotspot
 
Masuk di menu IP Hotspot Sever Profiles,  pilih hsprof1centang parameter Use Radius, setelah itu klik tombol Apply


Langkah selanjutnya pilih menu Radius, kemudian klik Add (tombol (+) merah) karena kita menggunakan Hotspot centang parameter “Hotspot” , kemudian tentukan address dan screet
  • Jika hotspot dan Radius Server masih dalam satu router maka untuk Address kita isi dengan “127.0.0.1
  • Isi screet dengan kombinasi key yang unik misalnya : 123456
Untuk mengintegrasikan hotspot pada Router B dengan User manager pada Router A, Caranya adalah sebagai berikut : 
  • Untuk Router B karena berfungsi sebagai Radius Client maka isikan parameter Address dengan ip yang satu segement dengan Router A (IP Gateway Router A), jika sesuai dengan topologi maka Address yang di isi adalah “192.168.5.215”
  • Isikan secret dengan kombinasi Key, bisa berbeda dengan Router A atau bisa Sama
 
Instalasi Radius pada User manager Router A
Cara konfigurasinya adalah dengan masuk ke halaman User manager menggunakan aplikasi web browser dengan alamat http:// 192.168.5.215/userman
Langkah selanjutnya login pada halaman userman, secara default untuk username “admin” dan password kosong

\Tambahkan di menu “Routers” untuk menghubungkan Radius pada Router A dengan user manager, klik Add pilih New kemudian isikan parameter berikut
  • Isikan parameter Name dengan nama routerA
  • karena Radius pada Router A dan User manager terdapat di dalam satu router (Router A) maka isikan IP Address dengan “127.0.0.1
  • Shared secret kita sesuaikan dengan parameter secret yang ada di menu Radius
  • Jika sudah tekan tombol Add 
Tambahkan juga di menu “Routers” untuk menghubungkan Radius pada Router B dengan user manager yang terpasang di Router A, klik pilihan Add New kemudian isikan parameter berikut
  • Isikan parameter Name dengan nama routerB
  • karena Radius pada router B tidak terhubung langsung dengan User manager yang berada di Rouer A maka isikan IP Address yang satu segment (direct connect) dengan Router A, sesuai topologi yang dijelaskan sebelumnya untuk IP Address kita set “192.168.5.223”
  • kemudian untuk Shared secret kita sesuaikan dengan parameter secret yang ada di menu Radius Router B
  • Jika sudah tekan tombol Add 

Langkah selanjutnya selanjutnya pilih menu Profiles tab Profiles untuk menentukan limitasi yang akan di berikan kepada setiap user

tentukan limitasi yang akan di berikan kepada user, pilih Menu Profiles tab Limitations kemudian tentukan nilai Uptime, Download, Upload dan sebagainya
Langkah terakhir untuk memberikan hak akses internet pada  client yang berada di bawah Router A dan Router B kita dapat menambahkannya di menu Users tab Add, Sebagai contoh 
  • Untuk client  Router A Username : User2, Password : User2, Assign profile : 1jam

  • Sedangkan untuk client yang berada di bawah Router B kita buat Username = User3, Passwrod = User 3 kemudian untuk Assign profile = 1 jam 

Sampai di sini setiap user yang berada di bawah Router A dan router B sudah sudah dapat kita managemen menggunakan user manager yang terpasang pada Router A,  kita bisa memastikan jika konfigurasi yang kita buat sudah benar maka setiap user yang telah login akses internet akan tercatat pada menu Seasson

Demikianlah artikel tentang Cara Setting User Manager dengan Hotspot Mikrotik. Semoga bermanfaat :)



Thursday, 5 November 2015

Penjelasan Web Proxy Mikrotik

Penjelasan Web Proxy Mikrotik - Proxy adalah suatu aplikasi yang menjadi perantara antara client dengan server, sehingga client tidak akan berhubungan langsung dengan server-server yang ada di Internet. Mikrotik memiliki fitur Web proxy yang bisa digunakan sebagai proxy server yang nantinya akan menjadi perantara antara browser user dengan web server di Internet.



Cara Kerja Web Proxy

Ketika user membuka suatu situs, maka browser akan mengirimkan HTTP request ke Server, namun karena computer user ini menggunakan web proxy maka proxy akan menerima HTTP request dari browser tersebut kemudian membuat HTTP request baru atas nama dirinya. HTTP request baru buatan Proxy inilah yang diterima oleh Server kemudian Server membalas dengan HTTP Response dan diterima oleh Proxy yang kemudian diteruskan ke browser user yang sebelumnya melakukan request.

Perbedaan Web Proxy dengan NAT

Mungkin penjelasan cara kerja web proxy di atas hamper mirip dengan NAT (Network Address Translation) Masquerade, namun sebenarnya berbeda. Karena jika menggunakan NAT, maka Mikrotik hanya akan meneruskan HTTP Request yang dibuat oleh computer user. HTTP request tersebut diteruskan ke Server oleh Mikrotik tanpa membuat HTTP request baru seperti halnya pada Web Proxy.

NAT hanya menangani paket data saja, sedangkan Proxy bekerja dengan memeriksa konten dari HTTP Request dan Response secara detail, sehingga Proxy sering juga disebut sebagai Application Firewall.

Web Proxy Membutuhkan Resource CPU Besar

Jika mengaktifkan fitur Web proxy pada Mikrotik anda harus memperhatikan kapasitas memori dan CPU. Karena Mikrotik akan membuat HTTP Request baru atas nama dirinya, sehingga membutuhkan pemakaian Resource memori dan CPU yang lebih besar daripada hanya menggunakan NAT. Jika pemakaian resource Mikrotik berlebihan maka akan membuat Router Mikrotik anda hang dan koneksi internet pun akan jadi lambat.

Keuntungan menggunakan Web Proxy

Fungsi dari proxy secara umum adalah sebagai Caching, Filtering, dan Connection Sharing. Semua fungsi ini dapat anda temui pada Web Proxy Mikrotik. Berikut ini adalah Keuntungan / Manfaat Web Proxy pada Mikrotik :

Caching
Web Proxy Mikrotik dapat melakukan caching content yaitu menyimpan beberapa konten web yang disimpan di memori Mikrotik. Konten tersebut akan digunakan kembali apabila ada permintaan pada konten itu lagi. Misalnya anda membuka Facebook.com, maka file-file pada web tersebut seperti image, script, dll akan disimpan oleh web proxy, sehingga jika lain kali anda membuka Facebook maka tidak perlu konek ke Internet pun halaman itu bisa dibuka dengan mengambil file dari cache proxy. Hal ini dapat menghemat bandwidth Internet dan mempercepat koneksi.

Filtering
Dengan menggunakan Web Proxy anda dapat membatasi akses konten-konten tertentu yang di-request oleh client. Anda dapat membatasi akses ke situs tertentu, ekstensi file tertentu, melakukan redirect (pengalihan) ke situs lain, maupun pembatasan terhadap metode akses HTTP. Hal tersebut tidak dapat anda lakukan jika hanya menggunakan NAT.

Connection Sharing
Web Proxy meningkatkan level keamanan dari jaringan anda, karena computer user tidak berhubungan langsung dengan web server yang ada di Internet.

Demikianlah Penjelasan Web Proxy Mikrotik secara umum. Untuk Setingan Web proxy Mikrotik akan dibahas pada artikel selanjutnya di blog Tutorial Mikrotik ini.



Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...