Saturday, 4 April 2020

Permohonan Maaf Said Didu ke Luhut Ditunggu Hingga Besok Siang


DEMOKRASI.CO.ID - Juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, meminta Said Didu menyampaikan permohonan maaf kepada Menteri Luhut Binsar Pandjaitan melalui seluruh platform media sosialnya. Permintaan itu dilatarbelakangi ucapan Said Didu dalam tayangan YouTube yang dinilai menuding Luhut terkait beberapa hal.

Jodi mengatakan telah memberikan waktu kepada mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu selama 2x24 jam untuk menanggapi somasi tersebut. "Demand kami simple: kasih bukti klarifikasi atau minta maaf," kata Jodi saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 4 April 2020.

Jodi menjelaskan, bila dalam 24 jam permintaan klarifikasi itu tidak digubris, ia menyebut akan menempuh jalur hukum sesuai dengan perudang-undangan yang berlaku. Adapun menurut Jodi, batas waktu permintaan permohonan maaf itu berlaku hingga Ahad siang. "Kami tunggu sampai Minggu setelah makan siang," ujarnya.

Said sebelumnya mengunggah akun wawancara bersama Hersubeno Arief, seorang konsultan media dan politik. Dalam percakapan wawancara berdurasi 22 menit itu, Said dan Hersubeno membahas pelbagai hal yang menjadi tantangan seluruh dunia dalam menghadapi virus corona.

Dalam video tersebut, Said menyoroti soal isu persiapan pemindahan ibu kota negara yang masih terus berjalan di tengah pandemi virus Corona. Adapun di video tersebut, Said berpendapat bahwa kebijakan pemerintah itu tidak memprioritaskan masalah kesejahteraan masyarakat.

Said lalu menyebutkan bahwa Luhut, dalam kebijakan ini, turut berperan. Menurut mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu, Luhut mengotot supaya Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak mengganggu dana pembangunan IKN.

Menurut Jodi, ungkapan yang disampaikan Said itu keliru. “Saya ingin tegaskan bahwa tudingan yang disampaikan oleh Saudara Said mengenai dana pembangunan IKN tersebut tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Jodi.

Jodi menyebut ungkapan Said itu telah mengecewakan dan menyakiti Luhut. Adapun menurut dia, pendapat Said bisa diaktegorikan dugaan penghinaan.

Selanjutnya, Jodi menyatakan telah memperoleh pesan dari Luhut bahwa saat ini, masyarakat diminta tidak saling membenci dan memprovokasi. "Bangsa Indonesia hari ini sedang butuh kerja sama dari semua pihak dan unsur masyarakat, untuk bersama memberikan pertolongan untuk penanganan pandemi Covid-19," ucapnya.

Tempo telah mencoba mengkonfirmasi permintaan permohonan maaf itu kepada Said Didu melalui sambungan telepon dan pesan pendek ke ponselnya. Namun, hingga berita ini diturunkan, Said belum memberikan respons. [tempo]

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...