Showing posts with label Hasil Laboratorium. Show all posts
Showing posts with label Hasil Laboratorium. Show all posts

Wednesday, 15 May 2019

Hemoglobin: Fungsi, Nilai Normal, Nilai Tidak Normal

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

hemoglobin-doktersehat

DokterSehat.Com – Hemoglobin (Hb) adalah salah satu komponen paling penting dalam darah. Terlalu tinggi atau terlalu rendahnya kadar hemoglobin seseorang dapat mengindikasikan suatu kondisi kelainan dalam darah.  Dalam artikel ini pula Anda juga akan diajak mengenal lebih jauh apa yang dimaksud dengan hemoglobin, nilai normal, serta bagaimana cara mengukur nilai normal hemoglobin?

Apa Itu Hemoglobin?

Hemoglobin adalah protein dengan kandungan zat besi yang ditemukan di dalam sel darah merah. Keberadaan hemoglobin ini lah yang memberikan ciri khas warna merah pada sel darah (eritrosit). Beberapa penyakit atau kondisi tertentu yang memengaruhi sel darah merah dapat berakibat pada hemoglobin.

Umumnya tingkat hemoglobin juga akan meningkat ketika jumlah sel darah merah meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah sel darah merah menurun, maka kadar hemoglobin umumnya juga akan menurun dan hal ini bisa diakibatkan oleh beberapa kondisi tertentu.

Fungsi Hemoglobin

Fungsi hemoglobin yang paling utama adalah sebagai transportasi oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan dan organ di seluruh tubuh, yang dimana  fungsi oksigen sendiri sangat besar peranannya untuk proses metabolisme. Hemoglobin juga membantu sebagian kecil transportasi dari karbon dioksida dan hasil metabolisme tubuh yang nantinya akan dibuang saat kita mengeluarkan nafas.

Berikut adalah penjelasan tentang fungsi hemoglobin:

1. Memberikan warna merah pada darah

Telah disingging sebelumnya fungsi hemoglobin adalah memberikan warna merah pada sel darah (eritrosit).

Hemoglobin terdiri dari empat rantai asam amino. Masing-masing rantai terbuat dari 141-146 asam amino. Setiap rantai asam amino memiliki kandungan heme. Heme ini lah yang merupakan molekul yang tanggung jawab memberikan warna merah pada darah.

2. Mengikat dan mengangkut oksigen

Fungsi hemoglobin yang paling utama dan paling penting di dalam darah adalah mengikat dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Hemoglobin akan mengikat oksigen dari kapiler di paru-paru, kemudian mengangkut dan menyebarkannya ke semua jaringan dan organ dalam tubuh.

3. Mengangkut karbon dioksida dan molekul lainnya

Selain berfungsi untuk mengangkut oksigen, hemoglobin juga berperan dalam pengangkutan karbon dioksida dari jaringan dan organ tubuh menuju ke paru-paru, lalu dikeluarkan saat kita menghembuskan nafas.

Nilai Normal Hemoglobin

Tes hemoglobin dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin. Tingkat hemoglobin dapat dihitung sendiri atau dengan mengetahui hematokrit atau persentase volume sel darah merah dalam darah. Selain itu dapat juga diketahui saat melakukan tes darah lengkap atau complete blood count (CBC).

Sampel darah untuk tes hemoglobin biasanya diambil dari pembuluh darah vena di lengan atau pembuluh kapiler di ujung jari. Hal ini berlaku untuk anak-anak maupun orang dewasa. Sedangkan untuk bayi yang baru lahir, sampel darah bisa diambil dari bagian tumit.

Nilai hemoglobin normal dapat berbeda pada setiap orang dipengaruhi dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatannya. Berikut adalah nilai normal hemoglobin:

  • Anak usia 0,5 hingga 4 tahun: 11 g/dL atau lebih
  • Anak usia 5-12 tahun: 11,5 g/dL
  • Pria dewasa: 13,5-17,5 g/dL
  • Wanita dewasa: 12,0-15,5 g/dL
  • Wanita hamil: 11,0 g/dl atau lebih

Setiap laboratorium dapat memiliki rentang nilai normal hemoglobin yang berbeda-beda, namun umumnya angkanya tidak akan berjauhan.

Nilai Tidak Normal Hemoglobin

Jika kadar hemoglobin seseorang terlalu tinggi atau terlalu rendah, hal tersebut menandakan adanya masalah pada sel darah merah (eritrosit). Ketika nilai hemoglobin tinggi, kondisi ini disebut dengan polisitemia, namun polisitemia ini biasanya juga disertai peningkatan nilai trombosit dan leukosit. Sebaliknya, jika nilai hemoglobin rendah, maka disebut sebagai anemia.

A. Nilai hemoglobin terlalu tinggi

Nilai hemoglobin terlalu tinggi disebabkan oleh peningkatan jumlah eritrosit atau sel darah merah. Kondisi ini termasuk ke dalam kondisi yang jarang terjadi. Penyebab hemoglobin tinggi yang paling umum disebabkan oleh kondisi seperti sebagai berikut ini:

1. Penyakit paru-paru

Penyebab polisitemia yang pertama adalah penyakit paru-paru.

Penyakit paru-paru dapat menyebabkan seseorang kesulitan menghirup dan menyerap oksigen dalam jumlah normal yang dibutuhkan tubuh. Akibat kondisi ini, tubuh mencoba menggantikannya dengan memproduksi sel darah merah lebih banyak.

2. Penyakit jantung bawaan

Terdapat beberapa bentuk penyakit jantung yang disebabkan oleh hubungan abnormal antara kedua sisi jantung.

Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Sama halnya seperti kasus pertama, tubuh juga berusaha memperbaiki kondisi penurunan kadar oksigen ini dengan memperbanyak produksi sel darah merah.

3. Polisitemia vera

Polisitemia vera adalah kelainan pada sumsum tulang tempat produksi sel darah sehingga menyebabkan produksi sel darah merah tidak terkontrol.

Kondisi ini tidak umum dan biasanya berkembang perlahan. Kondisi ini tidak hanya didiagnosis melalui tes hemoglobin, tapi juga tes hematokrit. Selain pemeriksaan darah, dibutuhkan juga aspirasi atau biopsi sumsum tulang untuk memastikan kondisi ini.

Selain kondisi di atas, kondisi lain yang menyebabkan nilai hemoglobin tinggi adalah seperti dehidrasi, merokok, tumor ginjal, hidup di tempat tinggi, dan penyebab genetik.

B. Nilai hemoglobin terlalu rendah

Nilai hemoglobin rendah umumnya juga ditunjukkan dengan nilai sel darah merah dan hematokrit rendah. Kondisi ini disebut dengan anemia. Kondisi yang bisa menyebabkan nilai hemoglobin rendah adalah seperti berikut ini:

1. Kehilangan banyak darah

Kadar hemoglobin rendah bisa disebabkan oleh tubuh kehilangan banyak darah.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh trauma parah atau pendarahan kronis pada bagian tubuh tertentu seperti:

  • Saluran pencernaan (akibat polip, radang perut kanker usus besar).
  • Kandung kemih
  • Rahim (pendarahan menstruasi berat)

2. Kekurangan nutrisi tertentu

Terdapat beberapa jenis jenis anemia yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi tertentu. Anemia tersebut antara lain seperti anemia defisiensi zat besi, anemia defisiensi asam folat, dan anemia defisiensi vitamin B12.

3. Hancurnya sel darah merah secara berlebihan

Hancurnya sel darah merah secara berlebihan dapat menyebabkan kadar hemoglobin rendah.

Penyebab hancurnya sel darah merah secara berlebihan termasuk anemia hemolitik, anemia sel sabit, defisiensi G6PD, dan penyebab lainnya.

4. Talasemia

Talasemia adalah kelainan darah  di mana produksi hemoglobin kurang dari jumlah normal. Kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik.

5. Gangguan sumsum tulang belakang

Penyebab nilai hemoglobin tinggi lainnya adalah akibat adanya masalah pada sumsum tulang belakang.

Gangguan sumsum tulang belakang dapat berupa anemia aplastik, myelodysplastic syndrome, kanker yang menyerang sumsum (leukimia, limfoma, multiple myeloma, dll). Kerusakan sumsum juga bisa diakibatkan oleh racun, radiasi seperti kemoterapi, infeksi, hingga efek obat-obatan.

6. Penyakit atau radang kronis

Penyakit atau radang kronis seperti gagal ginjal juga bisa menyebabkan nilai hemoglobin menurun.

Gagal ginjal dapat menyebabkan penurunan produksi erythropoietin, hormone yang merangsang produksi sel darah merah oleh sumsum tulang. Hormon ini diproduksi oleh ginjal.

Sama halnya untuk mendeteksi kondisi yang menyebabkan nilai hemoglobin tinggi, beberapa kondisi penyebab hemoglobin rendah juga membutuhkan pemeriksaan lain selain tes hemoglobin untuk memastikannya.

 

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra Kasim

 

Sumber:

  1. Hemoglobin Levels – https://ada.com/hemoglobin-levels/ diakses 20 Maret 2019
  2. Hemoglobin – https://labtestsonline.org/tests/hemoglobin diakses 20 Maret 2019


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Analisis Sperma: Pengertian, Prosedur, Hasil

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

analisis-sperma-doktersehat

DokterSehat.Com – Ketidaksuburan sering kali dikaitkan dengan wanita. Padahal dalam hal menghasilkan keturunan faktor dari pria atau kesuburan pria juga memengaruhi. Salah satu cara untuk memastikan kesuburan pria adalah dengan cara melakukan analisis sperma. Berikut adalah berbagai hal yang perlu diketahui tentang analisis sperma.

Apa Itu Analisis Sperma?

Analisis sperma adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan normal atau tidaknya sperma. Pemeriksaan analisis sperma umumnya dilakukan pada pria yang memiliki pasangan yang sulit untuk hamil dan merupakan bagian dari tes kesuburan. Selain itu, analisis sperma juga dapat dilakukan pada pria yang menjalani vasektomi untuk menentukan apakah operasi tersebut berhasil atau tidak.

Pemeriksaan analisis sperma menggunakan sampel semen atau cairan mani. Sampel air mani akan dikumpulkan dalam sebuah wadah steril untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Jika analisis sperma dilakukan untuk tes kesuburan, cairan mani harus segera dianalisis dalam waktu 1 jam.

Analisis sperma untuk pria yang melakukan vasektomi umumnya hanya dilakukan untuk memastikan keberadaan sperma dalam air mani dan merupakan analisis sperma versi pendek. Sedangkan pada pemeriksaan kesuburan, lebih banyak lagi aspek yang diperiksa.

Air mani dengan jumlah sekitar 1,5-5,5 mm normalnya memiliki setidaknya 2 juta sel sperma. Selain mengandung sperma, air mani juga mangandung fruktosa, buffer, zat pembeku, pelumas, dan juga enzim.

Langkah-langkah analisis sperma yang umum adalah sebagai berikut ini:

  • Volume air mani
  • Viskositas atau konsistensi semen
  • Jumlah sperma
  • Konsentrasi sperma atau jumlah sperma per volume semen
  • Motilitas sperma, seberapa kuat dan lurus gerak sperma, dinyatakan dalam persen
  • Jumlah sperma normal dan abnormal (dalam hal ukuran dan bentuk), dinyatakan dalam persen
  • Koagulasi dan pencairan, seberapa cepat air mani beruba konsistensi dari kental menjadi cair.
  • Fruktosa
  • Kadar pH
  • Jumlah sperma yang belum matang
  • Jumlah sel darah putih

Prosedur Pemeriksaan Analisis Sperma

Sebelum melakukan analisis sperma, Anda mungkin akan diperintahkan untuk tidak melakukan hubungan seks maupun masturbasi selama paling tidak 2-5 hari sebelum sampel diambil. Anda akan diperintahkan untuk melakukan masturbasi untuk mengeluarkan sampel air mani. Sampel air mani akan ditampung dalam sebuah tabung steril untuk dianalisis di laboratorium.

Pengambilan sampel di rumah tidak umum dilakukan, karena cairan tersebut harus dianalisis dalam waktu 1 jam setelah dikeluarkan. Pemeriksaan analisis sperma direkomendasikan untuk dilakukan 2 kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Kedua tes ini umumnya memiliki jarak 2 hingga 3 minggu.

Hal yang Memengaruhi Akurasi Analisis Sperma

Sebelum melakukan pemeriksaan analisis sperma, Anda diharuskan untuk tidak melakukan hubungan seksual atau masturbasi selama 2-5 hari. Jika puasa hubungan seksual dilakukan lebih dari 5 hari, maka dapat menghasilkan volume air mani yang lebih banyak, namun motilitas sperma kemungkinan akan menurun.

Lamanya jarak waktu antara pengambilan sampel dan pemeriksaan juga berpengaruh pada hasil tes. Maka dari itu, pemeriksaan tidak boleh dilakukan melebihi dari 1 jam setelah pengambilan sampel.

Hasil Pemeriksaan Analisis Sperma

Cara membaca hasil lab analisis sperma dapat berbeda-beda pada setiap laboratorium. Berikut adalah cara membaca analisis sperma dari laboratorium klinik Prodia:

1. Makroskopis

Analisis makroskopis meliputi pemeriksaan volume, bau, warna, likuifaksi, dan viskositas. Berikut adalah nilai rujukannya:

  • Volume air mani: sama dengan atau di atas 2,0 mL.
  • Bau: khas atau tidak khas (bau khas sperma adalah seperti aroma pemutih pakaian)
  • Warna: putih keabu-abuan
  • Liquefaction: sama dengan atau di atas 60 menit. Cairan sperma yang keluar biasanya dengan konsistensi yang lebih kental. Liquefaction adalah waktu yang dibutuhkan untuk cairan sperma tersebut untuk mencair. Salah satu penyebab sperma yang tidak normal adalah cairan sperma yang menggumpal dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencair (lebih dari 60 menit).
  • Viskositas (konsistensi atau ketebalan air mani): sama dengan atau di atas 2 cm.

2. Mikroskopis

Analisis sperma mikroskopis meliputi konsentrasi dan jumlah sperma. Berikut adalah nilai rujukannya:

  • Konsentrasi: sama dengan atau di atas 20, dinyatakan dalam satuan 106/mL
  • Jumlah: sama dengan atau di atas 40, dinyatakan dalam satuan 106/ejakulat

3. Motilitas

Motilitas menilai gerakan atau aktivitas sperma, berikut adalah yang dinilai dalam motilitas:

  • Sperma bergerak cepat dan maju lurus(A): normalnya adalah di atas atau sama dengan 25, dinyatakan dalam %
  • Sperma bergerak lambat atau sulit maju lurus(B): tidak ada nilai rujukan, dinyatakan dalam %
  • A dan B: normalnya adalah sama dengan atau di atas 50, dinyatakan dalam %
  • Sperma bergerak di tempat: tidak ada nilai rujukan, dinyatakan dalam %
  • Sperma tidak bergerak: tidak ada nilai rujukan, dinyatakan dalam %
  • Aglutinasi: hasil acuan normalnya adalah negatif

Perlu diingat bahwa acuan range nilai normal setiap laboratorium berbeda-beda walaupun perbedaan tersebut tidak signifikan. Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan pemeriksaan analisa sperma karena beberapa dokter membutuhkan hasil dari laboratorium khusus di rumah sakit tersebut.

Hasil Analisis Sperma Tidak Normal

Sperma seringkali disebut tidak normal apabila hasil analisa sperma diluar dari range normal pada laboratorium tersebut. Hal ini dapat dikarenakan oleh jumlah sperma yang terlalu sedikit, yaitu di bawah angka 40×106/ejakulat.

Selain itu, sperma dapat disebut tidak normal apabila jumlah sperma yang bergerak cepat dan bergerak lambat lebih sedikit dari nilai range acuan normal.

Bentuk-bentuk sperma yang tidak normal

Terdapat beberapa kondisi yang terkait dengan kondisi sperma tidak normal yaitu:

  • Aspermia: kondisi di mana tidak ditemukannya sperma sama sekali dalam air mani.
  • Asthenozoospermia: jumlah sperma yang mampu bergerak dengan normal di bawah 40% dari keseluruhan jumlah sperma.
  • Teratozoospermia: lebih dari 40% sperma mempunyai bentuk tidak normal dari keseluruhan jumlah sperma. Sperma yang normal mempunyai kepala yang berbentuk oval dan ekor yang panjang. Semua bentuk diluar dari bentuk ini dianggap tidak normal. Sperma yang memiliki bentuk tidak normal akan mempengaruhi pergerakan sperma dan kemampuan sperma untuk menembus dan membuahi sel telur.
  • Oligoasthenozoospermia: jumlah sperma di bawah normal dan pergerakan sperma kurang baik.
  • Necozoospermia: kondisi ditemukannya banyak sperma tidak hidup.

Harga Analisis Sperma

Harga analisis sperma dapat berbeda-beda pada setiap rumah sakit ataupun laboratorium. Harga rata-rata yang dipatok untuk pemeriksaan analisis sperma umumnya adalah mulai dari Rp170.000 atau dapat juga hingga melebihi angka Rp400.000.

 

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia

 

Sumber:

  1. Semen Analysis – https://labtestsonline.org/tests/semen-analysis


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Wednesday, 10 April 2019

Pemeriksaan Malaria: Pengertian, Prosedur, Hasil

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

pemeriksaan-malaria-doktersehat

DokterSehat.Com – Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium yang merupakan genus protozoa parasit. Malaria paling umum ditularkan melalui nyamuk, yaitu nyamuk Anopheles betina. Terdapat 67 spesies nyamuk Anopheles yang dapat menularkan malaria dan sebanyak 22 species nyamuk tersebut berada di Indonesia.

Hal ini yang menyebabkan Indonesia sebagai salah satu negara endemik malaria. Selain melalui gigitan nyamuk, malaria juga dapat ditularkan melalui transfusi darah atau pada ibu hamil kepada bayinya. Umumnya gejala malaria akan timbul pada 10-15 hari setelah gigitan nyamuk Anopheles.

Apa Itu Pemeriksaan Malaria?

Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit malaria. Jenis pemeriksaan malaria dapat berbeda pada setiap daerah, termasuk pada daerah endemik malaria dan daerah yang bukan endemik malaria.

Salah satu cara cek malaria adalah dengan RDT atau rapid diagnostic test. Pemeriksaan malaria yang satu ini bekerja dengan cara memberikan bukti keberadaan parasit malaria dalam darah manusia. Umumnya RDT malaria dipilih sebagai pemeriksaan malaria alternatif karena beberapa kondisi seperti berikut ini:

  • Diagnosis dilakukan oleh petugas kesehatan yang tidak dapat menjangkau layanan mikroskopis yang memadai.
  • Diagnosis jarak jauh untuk orang yang bekerja pada wilayah endemis malaria, contohnya seperti militer atau perusahaan tambang.
  • Investigasi wabah dan survei prevalensi parasit.

Target dan format dari pemeriksaan malaria dapat berbeda, namun prinsip tesnya tetap sama. Pemeriksaan RDT malaria mendeteksi antigen spesifik atau protein yang diproduksi oleh parasit malaria dalam darah seseorang yang terinfeksi.

Selain memeriksa keberadaan Plasmodium, RDT malaria juga dapat mendeteksi jenis spesies malaria yang menginfeksi. Secara umum terdapat empat jenis Plasmodium penyebab malaria yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale.

Sebagian RDT hanya dapat mendeteksi satu spesies Plasmodium saja, yaitu Plasmodium falciparum. Namun terdapat juga beberapa RDT yang mampu untuk mendeteksi keempat jenis Plasmodium. Pemeriksaan RDT malaria menggunakan sampel darah yang diuji dengan menggunakan alat RDT yang berbentuk kaset.

Prosedur Pemeriksaan RDT Malaria

Pemeriksaan malaria dilakukan pada pasien yang mengunjungi daerah endemis malaria atau pada pasien yang menunjukkan gejala malaria. Pemeriksaan RDT malaria dapat dilakukan di klinik atau laboratorium dan bisa juga dilakukan di rumah. Alat RDT dijual bebas di daerah endemis malaria.

Tidak ada yang harus dipersiapkan sebelum melakukan cek darah malaria menggunakan RDT. Sampel darah umumnya diambil dari pembuluh kapiler di ujung jari, kemudian ditempatkan pada alat RDT. Hasil tes akan ditunjukkan dengan garis yang akan muncul pada alat tes.

Hasil pemeriksaan malaria menggunakan RDT hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk mengetahui hasil akhirnya.

Hasil Pemeriksaan Malaria dengan RDT

Hasil utama dari pemeriksaan malaria adalah positif dan negatif. Jika ditemukan antigen dari Plasmodium dalam darah akan ditunjukkan oleh jumlah garis pada kaset. Kaset yang umum digunakan adalah RDT combo yang digunakan untuk mendiagnosis malaria akibat Plasmodium falciparum atau Plasmodium vivax.

Terdapat tiga garis indikator yang dapat menunjukkan hasil tes. Indikatornya adalah C (control antibody), Pf (Plasmodium falciparum), dan Pv (Plasmodium vivax). Berikut adalah interpretasi dari garis yang muncul pada kaset RDT pemeriksaan malaria:

  • Negatif: satu garis muncul pada bagian paling ujung yang berlabel C.
  • Positif Pf (Plasmodium falciparum): timbul dua garis, yaitu di bagian paling ujung bertuliskan C dan ujung lain dengan label Pf.
  • Positif Pv (Plasmodium vivax): timbul dua garis, yaitu pada bagian ujung berlabel C dan pada bagian tengah berlabel Pv.
  • Positif Pf dan Pv: timbul tiga garis, yaitu pada label C, Pf, dan Pv.
  • Tes tidak valid: tidak timbul garis sama sekali.

Pemeriksaan Malaria Lainnya

Selain pemeriksaan malaria RDT, terdapat juga pemeriksaan malaria lain seperti DDR malaria. Pemeriksaan DDR malaria mengharuskan sampel darah diperiksa di bawah mikroskop.

Selain mengetahui keberadaan Plasmodium dalam darah, pemeriksaan ini juga dapat mengetahui jumlah rata-rata Plasmodium dalam darah dan juga bentuk Plasmodium. Umumnya pemeriksaan DDR malaria dilakukan untuk memantau apakah pengobatan malaria berjalan efektif atau tidak.

 

Sumber:

  1. How malaria RDTs work – https://www.who.int/malaria/areas/diagnosis/rapid-diagnostic-tests/about-rdt/en/ diakses 10 April 2019
  2. Rapid diagnostic tests – https://www.who.int/malaria/areas/diagnosis/rapid_diagnostic_tests/en/ diakses 10 April 2019
  3. The role of RDTs in malaria control – https://www.who.int/malaria/areas/diagnosis/rapid-diagnostic-tests/role_in_malaria_control/en/ diakses 10 April 2019


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Tuesday, 9 April 2019

Hematokrit: Definisi, Nilai Normal, dan Nilai Tidak Normal

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

nilai-hematokrit-doktersehat

DokterSehat.Com – Mungkin beberapa di antara kita sering kali mendengar istilah hematokrit atau Hct. Nilai Hct dinyatakan dalam bentuk persentase dalam hasil laboratorium. Tinggi atau rendahnya nilai Hct apat membantu dokter untuk menegakan suatu diagnosa dan menilai perkembangan pengobatan dari suatu penyakit.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Hct ini, marilah membaca penjelasan ini lebih lanjut. Penjelasan ini berisi hal-hal yang terkait dengan hematokrit seperti tes dan bagaimana cara mengukurnya, nilai normal Hct, dan apa yang terjadi bila nilai Hct terlalu tinggi atau rendah, dan juga cara mengatasi bila kadar hematokrit tidak normal.

Apa itu tes Hematokrit (Hct)?

Tes hematokrit (Hct) adalah sebuah tes yang membandingkan proporsi sel darah merah dengan volume semua komponen darah (sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma darah) itu sendiri secara bersamaan.

Tes hematokrit merupakan bagian dari pemeriksaan darah lengkap (Complete Blood Count), dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk presentase. Sebagai contoh, nilai hematokrit 40% berarti bahwa ada 40 mililiter sel darah merah dalam 100 mililiter darah. Tes hematokrit biasa dilakukan untuk melakukan pengujian anemia, leukimia, dan kekurangan gizi

Prosedur pemeriksaan hematokrit

Sebenarnya, didalam persiapan prosedur pemeriksaan hematokrit tidak memerlukan persiapan khusus apapun. Namun, Apabila petugas kesehatan memerlukan beberapa pemeriksaan lain dan memerlukan sampel darah lebih banyak, ada kemungkinan Anda perlu menjalani puasa selama beberapa jam sebelum tes dilakukan.

Nilai normal hematokrit

Kadar normal hematokrit tidak dipukul rata untuk semua orang. Kisaran normal hematokrit dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hematokrit yang normal di antaranya adalah usia dan jenis kelamin, kehamilan, ketinggian tempat tinggal, dan metode tes hematokrit.

Berikut ini adalah kadar normal hematokrit untuk beberapa kategori:

  • Bayi baru lahir: sekitar 50% – 70%
  • Bayi usia 1 minggu: sekitar 37% – 49%
  • Bayi usia 3 bulan: sekitar 30% – 36%
  • Bayi usia 1 tahun: sekitar 28% – 45%
  • Anak-anak : sekitar 36% – 40%
  • Pria dewasa: sekitar 38% – 50%
  • Wanita dewasa: sekitar 36% – 46%

Sumber: (Pomorski Uniwersytet Medycznyw Szczecinie)

Nilai hematokrit rendah

Merupakan suatu keadaan dimana kadar Hct seseorang rendah atau dibawah nilai normal. Kondisi ini dapat ditemukan pada seseorang yang mengalami suatu penyakit tertentu seperti:

1. Anemia

Merupakan suatu keadaan kurangnya volume darah dalam tubuh kita, yang dinyatakan dalam Hb (Haemoglobin). Keadaan ini juga akan secara langsung berdampak pada penurunan nilai Hct dalam tubuh seseorang. Kondisi anemia lainnya yang juga mempengaruhi penurunan Hct antara lain:

  • Anemia defisiensi besi

Merupakan jenis anemia yang berhubungan dengan penurunan kadar zat besi (Fe) dalam Hb, yang dimana telah dijelaskan sebelumnya dengan penurunan nilai Hb, juga akan menyebabkan penurunan nilai dari Hct.

  • Anemia Megaloblastic

Merupakan anemia yang berhubungan dengan kurangnya asupan asam folat dan vitamin B12. Sama halnya dengan Fe, kekurangan asam folat dan B12 juga akan menyebabkan penurunan nilai Hb.

2. Penyakit ginjal kronis

Pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal kronis, penurunan kadar Hct biasanya berhubungan dengan penurunan produktifiktas hormon eritropoietin, yang merupakan hormon penting didalam pembentukan sel darah.

3. Penyakit sumsum tulang

Sumsum tulang juga merupakan salah satu tempat untuk memproduksi sel darah merah.

4. Penyakit kanker

Pasien dengan penyakit kanker seperti: leukemia, limfoma, atau multiple myeloma juga memberi efek penurunan pada nilai Hct secara tidak langsung.

Nilai hematokrit tinggi

Sebaliknya, nilai Hct yang melebihi nilai normal atau tinggi juga dapat ditemukan ada orang dengan keadaan:

1. Dehidrasi

Orang-orang yang mengalami dehidrasi biasanya memiliki nilai hematokrit tinggi. Jika volume cairan tubuh menurun, maka akan menurunkan volume cairan darah. Hal ini membuat perbandingan jumlah volume sel darah merah dengan volume cairan darah meningkat.

Cara mengembalikan nilai normal hematokit bila Anda kekurangan cairan adalah dengan memperbanyak konsumsi cairan.

2. Penyakit paru

Penyakit paru bisa berakibat pada kemampuan menyerap oksigen ke dalam tubuh. Penurunan penyerapan jumlah oksigen akan merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah. Hal inilah yang membuat nilai hematokrit tinggi.

3. Penyakit jantung kongenital

Nilai hematokrit tinggi bisa juga terjadi pada seseorang yang mengalami penyakit jantung kongenital. Penyakit jantung kongenital yang membuat kedua sisi jantung terhubung secara tidak normal.

Hal tersebut berakibat pada penurunan kadar oksigen di dalam darah. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, maka tubuh akan meningkatkan jumlah produksi sel darah merah.

4. Polycythemia vera

Polycythemia vera adalah sebuah penyakit langka di mana tubuh memproduksi sel darah merah secara berlebih. Akibatnya, nilai hematokrit pun menjadi tinggi.

 

Informasi ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra

 

Sumber:

  1. Pomorski Uniwersytet Medycznyw Szczecinie: Hematocrit (Packed Cell Volume – PCV). https://www.pum.edu.pl/__data/assets/file/0008/24110/unit2-medical-Hematocrit.pdf [diakses pada 27 Maret 2019]
  2. Unhas: dr. Mansyur Arif. 2015. Penuntun Praktikum Hematologi. https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2015/04/MANUAL-CSL-1-HEMATOLOGI-2.pdf [diakses pada 27 Maret 2019]


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Friday, 5 April 2019

Pemeriksaan Feses Lengkap: Macam Cara, Prosedur dan Nilai Normal

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

prosedur-pemeriksaan-feses-lengkap-doktersehat
Photo source: www.gov.uk

DokterSehat.Com – Feses adalah produk akhir dari metabolisme pencernaan tubuh manusia. Maka dari itu, pemeriksaan feses lengkap, berguna untuk mengetahui suatu nilai atau kondisi tertentu dari sistem perncernaan seseorang.

Pada artikel ini Anda juga akan diajak untuk mengetahui lebih dalam mengenai seperti apakah nilai normal feses? Ada berapa jenis cara pemeriksaan feses lengkap? Bagaimana prosedur pemeriksaan feses lengkap itu sendiri?

Pemeriksaan Feses Lengkap

Apa itu pemeriksaan feses lengkap? Pemeriksaan feses lengkap adalah suatu pemeriksaan laboratorium untuk menilai dan mengukur melalui beberapa parameter yang bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem pencernaan seseorang melalui feses.

Parameter yang digunakan ini memiliki nilai dari segi kuantitatif dan kualitatif. Dan hal inilah yang membuat hasil pemeriksaan feses lengkap memiliki satuan yang berbeda-beda tergantung parameternya.

Berikut ini adalah beberapa fungsi pemeriksaan feses lengkap:

  1. Mendeteksi adanya mikoorganisme parasit
  2. Mendiagnosis penyakit atau masalah pencernaan
  3. Mengetahui adanya darah yang tak terlihat secara kasat mata
  4. Mengevaluasi fungsi sistem pencernaan
  5. Mengevaluasi pola diet
  6. Mendeteksi kondisi kesehatan pencernaan

Baca Juga: 7 Penyebab Feses Berwarna Hijau, Bisa karena Penyakit!

Macam-Macam Pemeriksaan Feses Lengkap



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...