Friday, 3 April 2020

Menyerang Luhut, Said Didu Diancam Pidana, Demokrat: Buzzer Pro Istana Ini Baca Briefing Nggak?


DEMOKRASI.CO.ID - Perselisihan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu menyedot perhatian publik.

Bagi pendukung sang menteri, pernyataan Said Didu yang menyebut Luhut hanya memikirkan uang dan uang dinilai sebagai fitnah.

Namun di sisi lain, tak sedikit yang berpandangan bahwa hal itu wajar sebagai kritikan kepada pemerintah.

Seperti yang diutarakan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat, Rachland Nashidik, melalui akun Twitternya, ia mengingatkan bahwa tak ada tudingan fitnah yang dilontarkan Luhut kepada Said Didu.

“Buzzer pro Istana ini baca briefing enggak? Pak Luhut dalam rilisnya tidak pernah menyebut Pak Didu melakukan fitnah,” kata Rachland, Jumat (3/4).

Ancaman membawa kasus tersebut ke jalur hukum yang diutarakan Jubir Luhut, Jodi Mahardi dimaknai Rachland sebagai wujud perasaan tersinggung, bukan berlandaskan fitnah.

“Pak Luhut tersinggung pada pendapat Pak Didu yang beliau anggap hinaan dan kebencian. Coba kalian cek pada ‘Kakak Pembina’,” kritiknya.

Di dalam tweet berikutnya, Rachland kemudian mengungkap informasi adanya tokoh senior yang juga mantan Menkumham, Hamid Awaluddin untuk membujuk Said Didu meminta maaf.

“Saya dengar Pak Hamid Awaluddin mendekati Pak Said Didu agar minta maaf pada Pak Luhut. Apa benar?” tandasnya.[psid]

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...