Showing posts with label Pengetahuan Kehamilan. Show all posts
Showing posts with label Pengetahuan Kehamilan. Show all posts

Tuesday, 1 January 2019

Penyebab Sesak Napas Saat Hamil

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Penyebab Sesak Napas Saat Hamil – Ada cukup banyak perubahan yang terjadi pada saat seorang wanita mengandung. Bayangkan saja, perut anda bisa mengembang berkali-kali lipat dari ukuran biasanya. Hal ini pun biasanya akan berimbas pada kenaikan berat badan yang terjadi secara signifikan.


Selain itu, selama hamil seorang wanita cenderung memiliki tenaga dan energi yang sedikit. Tak heran bila mereka akan mudah merasakan kelelahan meski tak banyak melakukan aktivitas yang berat.



 Ada cukup banyak perubahan yang terjadi pada saat seorang wanita mengandung Penyebab Sesak Napas Saat Hamil


Bahkan beberapa ibu sampai merasakan sesak napas saat hamil. Lantas apa sih sebenarnya yang memicu kondisi ini dapat terjadi? Informasinya dapat anda simak di bawah ini.


Penyebab Sesak Napas Saat Hamil


Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 lalu menunjukan sebuah data bahwa sekitar 60 sampai dengan 70 persen ibu mengalami sesak napas saat hamil. Termasuk mereka yang memiliki kehamilan normal dan tidak bermasalah.


Umumnya, dokter dan tenaga medis banyak mengaitkan kondisi ini dengan perkembangan rahim yang terus membesar dari waktu ke waktu. Sehingga kondisi ini perlahan mendesak bagian paru-paru di bagian atasnya. Tak heran bila sebagian ibu akan merasakan kondisi sesak napas semacam ini.


Akan tetapi, selain beberapa hal tersebut sesak selama hamil pun bisa dipicu karena kondisi lainnya. Apa sajakah kondisi tersebut? Mari simak di bawah ini. Baca juga: Bagaimana Mengenali Ciri-Ciri Orang Hamil? Ini 27 Tanda Umumnya


Rahim yang Terus Berkembang


Perkembangan rahim yang terus terjadi dari trimester pertama kehamilan akan turut menekan bagian diafragma. Dimana bagian ini adalah jaringan otot yang memisahkan antara jantung dengan paru-paru dan bagian perut.


Tekanan terhadap diafragma akan naik setinggi 4 cm sehingga kondisi ini akan menekan dan mempengaruhi bagian pernapasan pada ibu hamil. Untuk itulah, pada trimester pertama kehamilan ibu mungkin akan kesulitan untuk mengambil napas dalam-dalam seperti pada kondisi normal.


Akan tetapi, hal penting yang perlu dipahami adalah kondisi ini normal. Selama penyebabnya adalah perubahan tubuh selama kehamilan dan sesak napas yang dialami masihlah wajar maka anda dan wanita hamil lainnya mungkin merasakan kondisi yang satu ini.


Perubahan Hormon Selama Kehamilan


Penyebab lain yang membuat sesak napas terjadi pada saat kehamilan adalah adanya perubahan hormon. Perubahan hormon progesteron selama masa kehamilan membuat sesak napas sering terjadi dan membuat ibu hamil bernapas dengan lebih cepat.


Hal ini dikarenakan hormon progesteron secara langsung dapat mempengaruhi bagian paru-paru dan menstimulasi pusat pernapasan di otak. Sehingga demikian, kondisi ini memicu ibu hamil kesulitan bernapas dengan lebih leluasa seperti pada umumnya. Baca juga: Tips dan Cara Cepat Hamil


Kinerja Jantung Meningkat


Sesak napas yang terjadi selama kehamilan pun dikaitkan dengan kinerja jantung yang meningkat. Hal ini dikarenakan jantung akan terus memompa darah dengan lebih keras guna mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh. Apalagi pada saat hamil, aliran darah akan pula dibutuhkan oleh plasenta.


Nah, karena beban kerjanya yang meningkat lebih besar maka hal inilah yang membuat ibu cenderung mengalami kesulitan bernapas. Hanya saja, pada kondisi sesak napas yang disebabkan oleh kinerja jantung biasanya dampaknya tidak terlalu buruk dan kondisi ini pun tidak membutuhkan penanganan dengan menggunakan obat-obatan.


Hanya saja, apabila anda mengalami kondisi sesak napas yang sudah terlalu parah di sertai dengan debaran jantung yang kuat. Sebaiknya konsultasikan masalah ini dengan dokter segera untuk mencegah kemungkinan buruk dari kondisi ini.


Apakah Sesak Napas Hamil Bisa Menjadi Indikasi Masalah Medis Serius?


Yang paling ditakutkan dari kondisi sesak napas dan keluhan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil adalah kondisi tersebut merupakan tanda dari adanya penyakit berbahaya yang akan mempengaruhi kehamilan dan janin yang di kandung. Itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang khawatir dengan sesak napas yang terjadi selama hamil.


Akan tetapi, sesak napas adalah kondisi yang umum dirasakan pada ibu hamil. Jadi demikian, tidak perlu khawatir. Akan tetapi, sesak napas berat juga dapat menjadi indikasi dari masalah medis.


Seperti apa saja penyakit medis yang mungkin mengancam akibat sesak napas yang berlebihan selama hamil? Mari simak di bawah ini.


Asma


Kondisi kehamilan akan dapat memperburuk gejala asma yang sudah ada. Artinya ibu hamil dengan riwayat penyakit asma akan mungkin mengalami sesak napas yang lebih buruk. Terutama ibu hamil dengan tekanan darah tinggi dan anemia.


Emboli Paru


Kondisi medis lain yang mungkin terjadi sebagai pemicu dari adanya sesak napas pada ibu hamil adalah kondisi emboli paru. Kondisi ini terjadi apabila gumpalan darah menempel di bagian pemluhun darah arteri pada bagian paru.


Secara langsung emboli akan dapat mempengaruhi bagian sistem pernapasan dan menyebabkan beberapa kondisi muncul. Diantaranya adalah batuk, nyeri dada dan juga sesak napas. Akan tetapi, sebenarnya kondisi ini jaranglah terjadi.


Cara Mengatasi Sesak Napas Saat Hamil


Tentunya, kondisi sesak napas yang terjadi saat hamil akan dapat mempengaruhi tubuh. Selain perasaan tidak nyaman yang anda alami selama hamil. Hal ini pun akan tentu menurunkan produktivitas dan kegiatan anda selama menderita kondisi ini.


Untuk itu, guna mengatasi dan meminimalisir sesak yang dirasakan selama hamil. Maka di bawah ini adalah beberapa hal yang penting untuk diperhatikan.


Hindari Melakukan Sesuatu Terburu-Buru


Hal pertama yang penting untuk diperhatikan guna mencegah sesak napas yang dialami sewaktu hamil memburuk maka perhatikan dengan baik untuk tidak melakukan sesuatu dengan terburu-buru.


Contohnya ketika berjalan, ketika berusaha menjangkau sesuatu dan masih banyak lagi. Selain mampu mencegah sesak napas hamil menjadi lebih buruk. Tentunya berhati-hati setiap melakukan sesuatu adalah hal yang baik untuk dilakukan.


Jangan Paksakan Diri


Perubahan tubuh dan hormon yang terjadi selama kehamilan bisa mungkin mempengaruhi menurunnya fitalitas ibu hamil. Tak heran bila ibu hamil akan mudah merasakan lelah meski tidak beraktivitas terlalu banyak.


Sesak napas selama hamil bisa pula dipicu sebab ibu memaksakan diri untuk bekerja terlalu keras. Padahal, hal ini bukanlah hal yang dianjurkan untuk dilakukan sebab akan berbahaya. Hindari bekerja terlalu keras dan kurangi aktivitas harian anda agar tidak memperburuk sesak napas yang dirasakan.


Olahraga dengan Rutin


Tubuh yang tidak fit dan berat badan yang naik dengan cepat adalah salah satu faktor yang membuat sesak napas mudah terjadi. Maka dari itu, upayakan untuk berolahraga dengan rutin. Pilihlah olahraga yang ringan dan perhatikan pula agar jangan sampai melakukannya sampai anda terlalu kelelahan.


Tarik Lengan ke Atas


Ketika sesak napas cobalah untuk mengangkat lengan ke atas kepala. Gerakan ini akan dapat mengangkat bagian tulang rusuk anda dan membuat anda menghirup udara lebih banyak. Sehingga demikian sesak napas anda akan dapat lebih baik.


Demikianlah beberapa informasi yang akan dapat anda simak seputar sesak napas saat hamil, semoga bermanfaat!




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Wednesday, 5 December 2018

Penyebab Bayi Lahir Meninggal yang Harus Diwaspadai

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Penyebab Bayi Lahir Meninggal  – Hamil menjadi momen yang membahagiakan untuk setiap pasangan. Hanya saja, kebahagiaan tersebut bisa saja berubah menjadi kesedihan jika  bayi yang selama ini dinantikan meninggal dunia saat dilahirkan. Bayi lahir dalam keadaan meninggal di kenal dengan istilah stillbirth atau bayi lahir mati sebelum ataupun selama persalinan.


Keguguran dengan bayi lahir dalam keadaan meninggal adalah dua kasus yang berbeda. Dikatakan keguguran jika bayi mati sebelum kandungan berusia mencapai 20 minggu. Sedangkan bayi lahir mati ketika usia kehamila lebih 20 minggu.


Banyak orang yang menganggap bahwa keguguran adalah kejadian dimana bayi mati sebelum dilahirkan ke dunia ini. Namun, sebenarnya berbeda sesuai dengan usia kehamilan ibu ketika bayi dikatakan meninggal. Bayi lahir dalam keadaan meninggal bisa disebabkan oleh berbagai hal. Banyak faktor yang akan meningkatkan risiko bayi lahir dalam keadaan meninggal. nah, berikut ini penyebab bayi lahir meninggal dan beberapa risiko yang akan meningkatkan bayi lahir dalam keadaan meninggal.


 Hamil menjadi momen yang membahagiakan untuk setiap pasangan Penyebab Bayi Lahir Meninggal yang Harus Diwaspadai


Penyebab Bayi Lahir Meninggal


Tidak jauh berbeda dari penyebab keguguran, bayi lahir dalam keadaan meninggal dapat disebabkan karena kondisi janin ataupun ibu hamil. Diketahui, 1 dari 200 kehamilan bisa mengalami kematian sebelum si kecil dilahirkan ke dunia. Bayi dianggap lahir mati jika meninggal setelah usia kehamilan 20 minggu. Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bayi lahir meninggal.


Mengalami Masalah dengan Tali Pusar


Setiap wanita tentu ingin persalinannya berjalan dengan lancar tanpa ada kendala atau hambatan apapun. Hanya saja, terkadang beberapa masalah kerapkali dialami oleh ibu saat melahirkan. Ketika melahirkan bisa saja tali pusar bayi keluar duluan sebelum bayi keluar. Kondisi ini akan menghalangi pasokan oksigen bayi sebelum ia bisa bernapas sendiri. Selain itu, sebelum persalinan tali pusar bisa terlilit pada leher bayi, sehingga pernapasannya akan terganggu. Dua masalah yang melibatkan tali pusar ini bisa menjadi penyebab bayi lahir meninggal. Hanya saja, kondisi ini jarang menjadi penyebab utama bayi lahir meninggal.


Cacat Lahir


Dari semua kejadian bayi lahir mati, kelainan kromosom bertanggung jawab sekitar 15 persen hingga 20 persen. Namun, terkadang bayi memiliki kelainan struktural yang tidak diakibatkan kelainan kromosom. Akan tetapi disebabkan oleh lingkungan, genetik serta  penyabab yang jarang diketahui. ( Baca juga : Tanda-tanda Gerakan Janin Menjelang Persalinan Normal )


Masalah Plasenta


Plasenta merupakan organ yang menyediakan nutrisi serta oksigen untuk bayi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan dalam kanduangan. Selain itu, melalui plasenta juga bayi akan mengeluarkan zat yang tidak dibutuhkan. Nah, masalah yang terjadi pada plasenta bertanggung jawab sekityar 24% bayi lahir dalam keadaan meninggal. Masalah yang terjadi pada plasenta ini di antaranya yaitu peradangan, pembekuan darah,  abrupsio plasenta, adanya masalah dengan pembuluh darah pada plasenta, serta beberapa keadaan lainnya yang memiliki hubungan dengan plasenta. Biasanya perempuan yang aktif merokok saat hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami abrupsio plasenta jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.


Masalah Kesehatan Ibu


Beberapa masalah kesehatan ibu dapat menjadi penyebab bayi lahir meninggal. Beberapa masalah kesehatan ibu di antaranya yaitu tekanan darah tinggi, diabetes, lupus, preeklampsia, trauma, obesitas, kecelakaan, trombofilia, serta penyakit tiroid. Preeklampsia atau tekanan darah tinggi ketika sedang hamil akan meningkatkan risiko terjadinya abruptio plasenta atau bayi lahir dalam keadaan meninggal 2 kali lebih besar.


Intrauterine Growth Restriction (IUGR)


Intrauterine Growth Restriction (IUGR) meningkatkan risiko janin kekurangan nutrisi. Dimana kekurangan nutrisi ini menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika tumbuh kembang janin dalam kandungan berjalan tidak sesuai seharusnya maka akan dapat meningkatkan risiko bayi lahir meninggal. Selain itu, bayi yang kecil atau bayi tidak tumbuh sesuai dengan usianya memiliki risiko mengalami kematian yang disebabkan karena kekurangan oksigen baik sebelum atau selama kelahiran.


Infeksi Selama Kehamilan


Infeksi dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan meninggal. Beberapa infeksi yang dapat menjadi penyebab bayi lahir meninggal yaitu rubella, sitomegalovirus, infeksi pada saluran kencing, serta kelamin, sifilis, toksoplasmosis dan listeriosis. Beberapa infeksi ini bisa saja tidak menunjukan gejala atau sebelum kondisi ibu lebih serius tidak terdiagnosis, seperti bayi lahir meninggal atau kelahiran prematur.


Risiko Meningkatkan Bayi Lahir Meninggal


Beberapa hal dapat meningkatkan risiko bayi lahir dalam keadaan meninggal seperti berikut ini.


Hamil Kembar atau Lebih


Kehamilan kembar memang diharapkan oleh sebagian pasangan. Saat hamil bayi kambar ibu harus memperhatikan kehamilannya dengan lebih ekstra. Pasalnya, kehamilan kembar memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi dibandingkan dengan kehamilan normal pada umumnya, termasuk kejadian bayi lahir dalam keadaan meninggal yang lebih tinggi.


Sebelumnya Pernah Mengalami Kejadian Bayi Lahir Meninggal


Jika anda pernah memiliki pengalaman bayi lahir meninggal, untuk kehamilan selanjutnya anda disarankan untuk lebih memperhatikan kehamilan anda. Penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang anda kandung, serta anda sendiri. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan rutin untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kehamilan anda. Selain itu, riwayat kelahiran prematur ataupun preeklampsia akan meningkatkan risiko bayi lahir dalam keadaan meninggal.


Obesitas


Penting untuk menjaga berat badan sebelum ataupun selama kehamilan. Berat badan yang kurang ataupun berat badan yang berlebih akan meningkatkan berbagai dampak negatif, salah satunya bayi lahir mati. Anda harus memperhatikan penambahan berat badan yang harus dipenuhi selama kehamilan. Untuk mengetahuinya anda bisa berkonsultasi dengan dokter.


Usia Saat Hamil


Usia saat hamil yang terlalu muda ataupun terlalu tua akan meningkatkan risiko lebih tinggi mengalami kejadian bayi lahir meninggal.


Gaya Hidup Tidak Sehat


Gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan minum minuman alkohol, merokok dan obat-obatan akan meningkatkan risiko mengalami bayi lahir dalam keadaan meninggal. Oleh karena itu, saat hamil penting untuk menerapkan gaya hidup sehat dan menjauhi ketiga hal tersebut. Jika anda butuh konsumsi obat selama kehamilan, penting untuk mengkonsultasikannya pada dokter. Hindari konsumsi obat sembarangan untuk menghindari beberapa kemungkinan buruk  yang akan terjadi pada kehamilan anda. ( Lihat juga : 1500+ Rangkaian Nama-Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern)


Untuk mengurangi risiko bayi lahir dalam keadaan meninggal, sebelum hamil anda bisa melakukan pemeriksaan pada dokter. Dengan langkah ini akan memberikan kesempatan pada anda  untuk mengidentifikasi serta mengatasi masalah kesehatan yang muncul saat anda hamil nanti. Jika anda memiliki keadaan medis yang kronis, dokter akan memastikan bahwa keadaannya terkontrol sebelum anda hamil. Anda harus mengonsultasikan pada dokter akan segala jenis obat yang anda konsumsi selama hamil untuk memastikan apakah aman atau tidak untuk ibu hamil. Jika anda memiliki berat badan yang besar, anda dapat berusaha menurunkan sebelum anda hamil. Jangan menurunkan berat badan ketika anda hamil. Anda dapat berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui cara menurunkan berat badan yang tepat.


Artikel ini di review oleh Bidan Pevi Revina sTR.Keb




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...