Saturday, 4 April 2020
Viral Curhat Pasien PDP Covid-19 sebelum Meninggal, Ini Tanggapan Walkot Padangsidimpuan
DEMOKRASI.CO.ID - Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Effendi Nasution memberikan klarifikasi terkait curhatan pasien PDP Covid-19 tentang pelayanan buruk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan.
Pasien tersebut adalah E, ibu hamil yang unggahan di Facebooknya viral, sejak Jumat (3/4/2020), sehari sebelum dirinya meninggal dunia, Sabtu (4/4/2020). “Bisa kita pertanggungjawabkan semua pelayanan sudah kita lakukan yang terbaik, kita punya foto dokumentasi, punya video dan apa yang menjadi kewajiban rumah sakit,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (4/4/2020).
Dijelaskan Irsan, tenaga medis mereka ada di ruang isolasi. “Perawat 16 belas, dokternya saya tidak tahu di dalam itu, hanya mengurusi dia, coba bayangkan. Hanya mengurusi dia sendiri kita punya tim di atas 20 orang perawat dan dokter, saya bukan mau membela rumah sakit,” ungkapnya.
Soal nasi yang dinilai tak layak yang dimakan E, Irsan menyebut itu adalah pemintaan pasien. Termasuk juga soal air yang disebut E tidak ada, Irsan mengatakan ada dispender yang tersedia di lokasi.
Irsan mengatakan harus sampaikan terima kasih kepada timnya di dalam rumah sakit. “Saya pikir mereka sudah mempertaruhkan nyawa dan keselamatan mereka untuk membela pasien kita ini, walaupun mereka harus menerima bully seperti ini,” jelasnya.
Sebelumnya lewat akun Faceboknya, Jumat (4/4/2020), E menyebut bagaimana dirinya tidak mendapatkan pelayanan yang terbaik selama diisolasi. Sebelum live, dia juga menuliskan status ingin segera dirujuk ke Medan.
“Untuk bapak Wali Kota Padangsidimpuan tercinta, Bapak Irsan tolonglah pak, kasikan kesempatan saya dirujuk ke Medan di rumah sakit yang lebih layak lagi, daripada Rumah Sakit Uum Kota Padangsidimpuan ini. Kasian kandungan saya, fasilitas disini juga kurang memadai. Kalau saya tahankan lama-lama disini yang ada saya cepat-cepat mati konyol ðŸ˜ðŸ˜. Saya hanya ingin yangterbaik untuk kesehatan dan kandungan saya. Sesak saya semakin parah di sini pak. Tolong perbantukan rujukan saya. Terimakasih,” tulisnya.
Kemudian dia mengunggah video bagaimana kondisi ruangan dan dia kesulitan mendapatkan pelayanan. “Dada saya sudah sesak, manggil-manggil perawat saja mau minta minum 2 jam baru datang, disuruh makan, tapi nasinya saja masih layak dibilang beras mentah, apa itu yang pantas dimakan oleh seorang pasien?,” tulisnya lagi.
Dalam videonya, E tampak tangannya dipasang selang infus, dia juga memakai alat bantu pernafasan. “Ini ruangan rumah sakit. Ruangan rumah sakit yng tidak layak dipakai. Minta minum saja, dua jam kemudian baru datang. Sesak.. Ini gimana orang mau makan. Nasinya keras. Orang sehat saja tidak bisa makan. Apalagi saya yang lagi sakit. Ini makanannya (sambil menunjukkan nasi). Ini ruangan RS Kota Padangsidimpuan. Ya Allah, sesak ya Allah. Minta minum saja dua jam baru datang. Ya Allah Tuhanku, sesak. Tolong,” ucapnya.
Unggahan itu langsung viral dan dikomentari nyaris 5 ribu warganet dan dibagikan 5.793 kali hingga Sabtu siang ini.
Sebelumnya diberitakan E meninggal saat dalam perjalanan dari Padangsidimpuan menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Sabtu (4/4/2020) pagi. (nin/pojoksumut)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya
Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...
-
Lirik dan Kunci Gitar Chord Sezairi - It's You Lirik dan Kunci Gitar Chord Sezairi - It's You Intro : C Em F Fm C here we are unde...
-
Lirik dan Kunci Gitar Demi Kowe - Pendhoza Lirik dan Kunci Gitar Demi Kowe - Pendhoza Intro : Am F G C E Am F G C.. C ...
-
Pada 2018, Google memperbaharui regulasinya dengan mengikutsertakan kecepatan loading di perangkat mobile sebagai indikator SEO. Jadi kecepa...
No comments:
Post a Comment