Showing posts with label Teknik Pertanian. Show all posts
Showing posts with label Teknik Pertanian. Show all posts

Saturday, 13 November 2021

METODE OKULASI PADA TANAMAN BUAH JAMBU KRISTAL

METODE OKULASI PADA TANAMAN BUAH JAMBU KRISTAL

Okulasi atau tempel mata tunas adalah penggabungan dua bagian tanaman yang masih hidup sedemikian rupa, sehingga keduanya dapat bergabung menjadi satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang digabungkan tersebut. Dua bagian tanaman yang disatukan adalah batang bawah dan mata tunas.

Okulasi bertujuan untuk menggabungkan sifat yang baik dari masing-masing tanaman yang diokulasi sehingga mendapatkan varietas tanaman yang lebih baik. Seperti tanaman jambu biji lokal yang ditempel mata tunas jambu kristal untuk memperbaiki varietasnya namun dengan batang bawah yang sesuai dengan kondisi lahan.

Dalam melakukan okulasi ini ada dua bagian penting yang harus siap dalam waktu bersamaan, bagian yang pertama adalah batang bawah yang bertugas untuk bertanggung jawab dalam sistem perakaran dan yang kedua adalah mata tunas yang didapatkan dari pohon induk untuk kemudian ditempelkan ke batang bawah.

Untuk mengetahui penjelasan selengkapnya silakan simak penjelasan tahapan-tahapan mengenai Cara Okulasi Jambu Kristal berikut ini:

PERSIAPAN BATANG BAWAH

Batang bawah yang digunakan untuk okulasi adalah bibit tanaman jambu kristal atau jambu biji biasa yang berasal dari persemaian biji yang sudah berumur 3-4 bulan atau diameter batangnya sudah sebesar pensil. Bibit untuk batang bawah ini dapat diperoleh dari persemaian biji yang ditanam pada polybag atau bisa juga dari tanaman jambu biji yang tumbuh secara liar.

PERSIAPAN MATA TUNAS

Pohon induk yang akan diambil mata tunasnya harus berasal dari pohon jambu kristal varietas unggul, produktif, sehat serta terbebas dari serangan hama dan penyakit. Pilihlah ranting yang sudah mulai muncul mata tunasnya, namun yang belum mekar.

Mata tunas yang baik diambil dari entres yang berumur sedang atau tidak terlalu muda dan tidak pula terlalu tua (setengah berkayu) yang ditandai dengan batang yang berwarna coklat muda kehijauan.

Karena yang digunakan adalah mata tunas maka perbanyakan tanaman menggunakan metode okulasi ini lebih menghemat dalam menggunakan entres.

ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN
Pisau okulasi atau cutter yang terpenting tajam dan steril.
Plastik PE 02, grafting tape, atau juga bisa menggunakan plastik es lilin

TAHAP PENEMPELAN

Siapkan entres/batang yang akan diambil mata tunasnya, mata tunas biasanya berada pada ketiak daun, pangkas daunnya akan tetapi sisakan sedikit batang daunnya untuk melindungi tunas agar nanti saat diikat tunas tersebut tidak memar apalagi sampai patah.

Sayat/kupas kulit batang bawah sepanjang 2-3 cm, cukup sayat atau kelupas kulitnya saja jangan sampai terkena kayunya, pada ketinggian 20 cm dari pangkal batang, potong kulit sayatan akan tetapi sisakan sedikit kulit sayatan yang fungsinya untuk menutup tempelan nantinya.

Ambil mata tunas dengan cara membuat sayatan di sekeliling mata tunas, ambil mata tunas beserta kulit batang di sekeliling mata tunas. Bagian dalam mata tunas jangan sampai tersentuh tangan.

Tempelkan mata tunas pada batang bawah yang telah disayat sebelumnya, usahakan proses penempelan dilakukan dengan cepat sebelum mata tunas kering.

Ikat mata tunas menggunakan plastik PE atau grafting tape atau bisa juga menggunakan plastik es lilin, pengikatan dilakukan dari bawah ke atas (sistem genteng) hingga tertutup rapat, ikat bagian atasnya agar saat hujan air tidak masuk.

Setelah berumur 2-3 minggu sejak okulasi, jika tempelan berhasil maka mata tunas akan terlihat masih hijau serta mulai tumbuh dan jika gagal biasanya terlihat hitam. Jika tampak tempelan berhasil, plastik pengikat sudah dapat dibuka dan pangkas batang di atas tempelan mata tunas, berjarak sekitar 15-20 cm dari mata tunas, akan tetapi pemangkasan ini cukup separuh jangan sampai putus dan ujungnya direbahkan, tujuannya untuk mempercepat pertumbuhan tunas tempelan tersebut. Dan setelah tunas tempelan memiliki beberapa daun, batang atas yang direbahkan sudah dapat dipangkas habis.


Keuntungan melakukan okulasi atau tempel mata tunas ini adalah memperbaiki kualitas tanaman, lebih cepat berbuah, sifat tanaman sama dengan induk yang diambil mata tunasnya, tanaman tidak tumbuh meninggi dan sebagainya.

Demikian ulasan mengenai Cara Okulasi Jambu Kristal, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

Thursday, 11 November 2021

MEMPERBANYAK BIBIT MANGGA BERMUTU DENGAN METODE GRAFTING

 


Mangga mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, Indonesia memiliki keanekaragaman genetik yang tinggi, potensi keragaman genetik ini menjadi keunggulan tersendiri dan sungguh menjanjikan. Mangga banyak ditemukan baik di pasar tradisional maupun supermarket, jenis yang biasa dijumpai adalah mangga Arum Manis, Gadung, Golek, manalagi dan Cengkir.

Mangga arum manis selama ini telah dikenal luas dan menjadi andalan ekspor Indonesia.

Untuk mengoptimalkan potensi mangga untuk kemajuan perekonomian Indonesia salah satu kuncinya adalah tersedianya benih yang bermutu, tepat jenis, tepat waktu dan dalam jumlah banyak.

Ketersediaan bibit merupakan langkah awal dan faktor penting dalam menunjang keberhasilan budidaya tanaman mangga berskala komersial, kegagalan dalam penyediaan bibit bermutu ini pengaruhnya sangat luas, selain kehilangan biaya juga kehilangan waktu. Maka industri pembenihan/pembibitan merupakan tulang punggung dalam pengembangan mangga dan harus menjadi bagian integral dari sistem agribisnis mangga.

Untuk menyediakan benih/bibit bermutu yang tepat jenis, tepat waktu dan dalam jumlah banyak dapat dilakukan dengan beberapa langkah, salah satunya adalah Grafting.


Grafting merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah lama dikenal dan digunakan masyarakat luas untuk memperbaiki sifat tanaman baik sifat yang berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas. Grafting tidak dapat menghasilkan tanaman dengan sifat yang benar-benar baru tetapi hanya menggabungkan antara dua sifat tanaman yang kemungkinan besar berlainan. Selain berkaitan dengan aspek agronomi, grafting juga merupakan salah satu metode dalam pemuliaan tanaman yang sudah dikenal sejak dahulu.

Pada prinsipnya, grafting adalah menggabungkan dua bagian tanaman (organ dan jaringannya) yang masih hidup sedemikian rupa sehingga keduanya dapat bergabung menjadi satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang digabungkan tadi.

Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya adalah batang bawah dan batang atas. Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock. Bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut dengan scion. Scion dapat berupa potongan batang atas (cutting) atau juga dapat berupa mata tunas tanaman. Jika scion yang digunakan adalah cutting, maka disebut dengan grafting. Namun jika scion yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan penempelan, budding, atau okulasi.

Berikut ini tahapan cara grafting tanaman mangga :

Dalam pembuatan bibit mangga melalui grafting ada dua bagian penting yang harus siap dalam waktu bersamaan, bagian yang pertama adalah batang bawah yang bertugas untuk bertanggung jawab dalam sistem perakaran dan yang kedua adalah batang bawah yang didapatkan dari pohon induk untuk kemudian disambungkan ke batang bawah.

PERSIAPAN BATANG BAWAH
  • Siapkan biji mangga
  • Lakukan pengeringan melalui pengeringan angin hingga jangan dijemur
  • Kupas biji dari kulit/tempurung keras (epikarp)
  • Biji siap disemai dalam polybag yang telah disiapkan
  • Dalam penyemaian, pembenaman benih tidak boleh terbalik, caranya yaitu tanam benih melintang dengan bagian perut berada di bawah, tanam hingga sedikit terlihat punggung bijinya
  • Siram dengan air secukupnya
  • Tunas akan berkecambah setelah sekitar 14 hari
  • Rawat tanaman dengan baik hingga umur 4 bulan dan bisa dilakukan penyambungan/grafting.

PERSIAPAN ENTRES

  • Pohon induk batang atas harus berasal dari varietas unggul yang mempunyai prospek pasar yang tinggi seperti Arum Manis 143, Gedong Gincu, Gadung 21, Garifta, Agri Gardina 45 dll.
  • Ambil entres dari pohon induk berupa cabang yang ujungnya tidak sedang tumbuh ( tidak terdapat daun muda/cabang dorman) dan potoong di atas ruas yang terakhir.
  • Pangkas semua daunnya.

TAHAP PENYAMBUNGAN/GRAFTING
  1. Potong batang bawah kemudian dibelah sekitar 2 cm
  2. Entres yang sudah siap untuk disambungkan kemudian disayat kanan kirinya agar membentuk baji dan sisipkan pada belahan batang bawah, upayakan ukuran batang atas dan bawah kurang lebih sama
  3. Ikat sambungan menggunakan plastik es dengan cara tarik plastik terlebih dahulu agar memanjang, ikat sambungan dan lilit semua bagain dari sambungan hingga ujung entres/batang atas dan sungkupkan sisa plastik untuk menutup ujung entres, pengikatan sambungan tidak terlalu lemah dan tidak terlalu kuat, sehingga tidak terjadi kerusakan jaringan dan penyambungan selesai.


Pada umur 21 hari setelah penyambungan tunas batang atas/entres akan pecah atau tumbuh dan plastik harus segera dibuka dengan hati-hati, pada tahap ini pembukaan plastik dilakukan hanya pada ujung entres saja, jangan sampai pada sambungan karena sambungan belum menyatu dengan sempurna.


Demikian ulasan mengenai cara grafting tanaman mangga yang bisa anda praktekkan sendiri, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda

Saturday, 6 November 2021

CARA MEMPERBANYAK TANAMAN PUCUK MERAH DENGAN STEK BATANG

 

CARA MEMPERBANYAK TANAMAN PUCUK MERAH DENGAN STEK BATANG

Untuk memperbanyak atau melakukan pembibitan tanaman hias pucuk merah ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu generatif atau dari biji dan vegetatif/selain biji.

Perbanyakan tanaman hias pucuk merah ini jika diperbanyak melalui biji pertumbuhan tanaman ini akan berlangsung lebih lama jika dibandingkan dengan perbanyakan tanaman secara vegetatif seperti stek batang.

Stek merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan bagian atau potongan dari tanaman, sehingga akan tumbuh menjadi tanaman yang baru. Macam-macam atau jenis stek tanaman untuk perkembangbiakan tanaman ada tiga jenis yaitu stek batang, stek daun dan juga stek akar.

Salah satu keuntungan dari stek adalah tanaman yang baru akan memiliki sifat yang sama dengan sifat induknya.

Terdapat berbagai jenis tanaman yang dapat dilakukan penyetekan, salah satunya adalah tanaman hias pucuk merah dengan metode stek batang.

Untuk selengkapnya mari simak ulasan mengenai Cara Stek Batang Tanaman Hias Pucuk Merah berikut ini :

ALAT DAN BAHAN
  • Pisau atau cutter
  • Gunting dahan
  • Entres/batang yang akan di stek
  • Daun lidah buaya/aloe vera
  • Media tanam berupa tanah, arang sekam dan pupuk kompos
  • Polybag dan plastik transparan untuk sungkup
  • Karet gelang/tali pengikat

PERSIAPAN MEDIA STEK

Siapkan media tanam dengan komposisi berupa tanah yang subur, arang sekam dan pupuk kompos, masukkan ke dalam polybag hingga 3/4 bagian, sedangkan yang ¼ nya ditambahkan setelah batang stek ditanam.

TAHAP PENYETEKAN

Pilih dan potong batang yang akan distek dari tanaman induk, pilih batang yang sehat, pertumbuhannya bagus dan tidak sedang tumbuh tunas/pupus/cabang dorman, pilih yang agak tua yang ditandai dengan batang berwarna kecoklatan.

Pangkas semua daunnya kemudian potong-potong batang/cabang yang telah dipilih dengan panjang sekitar 25 cm.

Pada bagian pangkal batang yang akan distek buat dua sayatan hingga pangkal batang menjadi runcing mirip baji atau huruf v, tujuannya agar akar yang nantinya tumbuh akan lebih banyak karena tempat tumbuh akar adalah di antara kulit batang dan kayu, sehingga dengan membuat 2 sayatan tempat tumbuhnya akar akan lebih luas dan nantinya dapat menumbuhkan akar yang lebih banyak jika dibandingkan hanya mengandalkan satu permukaan potongan saja.

Potong daun lidah buaya, tancapkan pangkal batang tanaman tanaman hias pucuk merah yang akan distek, sebagai perangsang pertumbuhan akar alami.

Tanam batang yang telah disiapkan tersebut kedalam media tanam dalam polybag, tambahkan media tanam hingga penuh, kemudian padatkan perlahan agar batang stek berdiri tegak.

Siram media menggunakan air larutan daun lidah buaya/aloe vera hingga benar-benar basah.


Tutup stekan menggunakan plastik transparan, kemudian ikat sungkup menggunakan karet gelang hingga rapat sehingga kelembaban media stek terjaga dan tidak cepat kering.


Setelah semua proses selesai letakkan pada tempat yang teduh dan sejuk, setelah berumur sekitar 2 minggu dari penyetekan biasanya sudah tumbuh akar, tunas dan daun baru.

Demikian ulasan mengenai Cara Stek Tanaman Hias Pucuk Merah semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.

CARA MEMBUAT PEMBIBITAN WORTEL YANG BERKWALITAS

CARA MEMBUAT PEMBIBITAN WORTEL YANG BERKWALITAS


1. Wortel yang akan dijadikan benih berasal dari tanaman wortel yang memiliki adaptasi baik dengan daerah setempat.

2. Wortel yang akan dijadikan benih memeliki ciri-ciri sebagai berikut :

– Produksi Tinggi
– adaptasi terhadap lingkungan cukup handal
– Bentuk dan umbinya bagus dan warnanya cerah


3. Pilih umbi yang berumur sekitar 100 hari setelah panen
4. Ukuran umbi yang dipilih relatif besar, lurus tidak bercabang, dan berwarna cerah.


5. Potong ujung umbi sebesar 1/3 dari panjang umbi wortel
6. Pangkas daun wortel dekat pangkal umbi sisakan 10 cm.
7. Siapkan bedengan seperti menanam wortel untuk konsumsi, Bagian atas bedengan taburkan pupuk Trichokompos. Diamkan selama 7 hari.
8. Tanam umbi wortel yang sudah disiapkan tadi seperti menanam wortel untuk kondumsi.
9. Siram dengan larutan ( Trichoderma + Air + ZPT organik ) setiap 2 minggu
10. Penyiraman rutin setiap sore dengan air jika musim kemarau.
11. Tunggu hingga 1 bulan tanaman wortel mulai berbunga. Dan setelah 2 bulan setelah tanam kelopak bunga akan mekar sempurna, dan siap panen
12. Bunga wortel yang sudah mengering atau berwarna coklat tua segera dipanen dengan cara dipetik.
13. Remas bunga wortel yang sudah kering dengan tangan hingga bijinya terlepas dari kelopak bunga.
14. Biji yang telah terkumpul disimpan dalam kemasan plastik ikat dengan karet yang rapat.
15. Tandai dengan spidol dengan kode tersendiri seperti tanggal, varietas, dll agar tidak tercampur dengan varietas lainnya.

Sunday, 30 March 2014

Pengertian Penyiangan

Penyiangan adalah istilah umum di indonesia dalam kegiatan pertanian, yaitu kegiatan mencabut gulma yang berada diantara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah.


Tujuan Penyiangan :
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari. Hal ini disebabkan tanaman harus mendapatkan semua nutrisi dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan secara optimal.

Metode Penyiangan :

Penyiangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :

Secara manual dengan tangan, yaitu dilakukan dengan menggunakan tangan yang mencabut rumput disela-sela tanaman. Mencabut rumput penganggu atau gulma dengan tangan cenderung melelahkan dan pada umumnya dikerjakan dengan tenaga kerja yang banyak atau pada lahan yang sempit, misalnya pertanian dalam pot atau polybag.

Secara kimiawi dengan herbisida, yaitu dilakukan dengan memberikan herbisida pada rumput yang menjadi gulma disekitar tanaman utama (tanaman produksi) . Herbisida yang di pilih secara selektif mampu membunuh gulma, namun tidak menyakiti tanaman produksi. Herbisida digunakan ketika mekanisasi tidak memungkinkan atau tidak diinginkan.

Secara mekanis dengan mesin, yaitu dilakukan dengan menggunakan berbagai mesin pertanian yang berfungsi untuk penyiangan tanpa merusak tanaman produksi. Penyiangan dengan cara seperti ini harus ditunjang dengan alur tanam yang tepat, yaitu posisi tanaman tidak akan terganggu oleh kegiatan penyiangan secara mekanis (dengan mesin).

Penyiangan secara mekanis memiliki kelebihan dari segi waktu yang cepat, namun kadang-kadang penyiangan dengan cara tersebut tidak efektif, seringkali banyak gulma yang tersisa.

Penyiangan dengan cara Pemulsaan, yaitu dengan cara menutupi tanah pada ruang lingkup tanaman dengan Mulsa, dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk tanaman utama (tanaman produksi). Pemulsaan ini bisa menggunakan mulsa dari bahan plastik ataupun organik (jerami, serbuk kayu dan sejenisnya). Gulma yang dimatikan dapat juga digunakan sebagai mulsa.



Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...