Showing posts with label Pepaya. Show all posts
Showing posts with label Pepaya. Show all posts

Saturday, 29 January 2022

PANDUAN BUDIDAYA PEPAYA DENGAN TEKNIK MENCANGKOK

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html
PEMBIBITAN PEPAYA DENGAN TEKNIK CANGKOK

Tanaman pepaya umumnya dikembangbiakkan secara generatif yaitu dengan penyemaian biji. Namun demikian sebagai alternatif dan variasi tanaman ini dapat pula diperbanyak dengan cara vegetatif yaitu dengan pencangkokan yang memiliki beberapa keunggulan.

Keuntungan bibit pepaya hasil cangkok

Bibit pepaya yang dihasilkan dari hasil cangkok akan memiliki sifat buah yang sama dengan induknya. Sementara tanaman dari biji pepaya bisa menghasilkan sifat buah yang bervariasi, terkadang berbeda dari induknya. Selain itu tanaman pepaya hasil cangkok lebih cepat berbuah dan posisi buah jauh lebih pendek dari tanaman hasil penyemaian biji.

Sementara itu kelemahan pengembangan tanaman pepaya dengan metode cangkok ini terkait terbatasnya jumlah cabang yang bisa dicangkok. Untuk kebun dengan area luas yang besar kebutuhan akan bibit pepaya masih sukar dipenuhi dengan bibit hasil cangkok sehingga pekebun lebih memilih bibit hasil semai dari biji. Bibit cangkok pepaya cocok juga untuk di tanam sebagai tabulampot.

Pemilihan Batang Cangkok
Tanaman pepaya yang akan dicangkok sudah pernah berbuah dengan kualitas buah yang baik. Tingkat kemanisan buah, ketebalan dan kekenyalan daging buah biasanya menjadi ukuran. Batang yang dicangkok dapat diambil dari cabang-cabang yang muncul dari batang utama tanaman atau dari cabang-cabang dari tunas baru yang sengaja ditumbuhkan.

Tanaman pepaya yang sudah lama berproduksi biasa tumbuh tinggi. Tanaman ini bisa dibuat pendek lagi dengan cara pemotongan batang utama agar tumbuh tunas-tunas yang baru. Sebagian dari tunas ini bisa dipelihara agar berbuah lagi dan sebagian lagi dijadikan bahan cangkok. Agar batang pepaya yang dipotong tidak busuk atau kemasukan air, bekas potongan bisa ditutup dengan plastik.


Ada beberapa cara pencangkokan pepaya diantara dengan melakukan penyayatan cabang dan satu lagi dengan meretakkan cabang yang hendak dicangkok. Sebelum dilakukan pencangkokan, cabang-cabang yang hendak dicangkok hendaknya telah dipersiapkan terlebih dahulu.

Model Cangkok Sayatan
Pada model ini, cabang yang hendak dicangkok disayat dengan menggunakan pisau yang bersih dan tajam. Agar kedua permukaan sayatan tidak menyatu kembali, pada sela antara kedua hasil sayatan ini diganjal dengan kayu.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

Setelah itu, pada area sayatan dapat dibungkus dengan dengan plastik yang diisi media pencangkokan. Tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dapat dijadikan media cangkok. Terakhir pencangkokan diikat dengan erat menggunakan tali. Buat juga lubang-lubang pada plastik dengan cara tusuk pakai lidi. Lubang ini untuk memudahkan air masuk saat penyiraman cangkokan.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

Model Cangkok Retakan

Pada model ini, cabang yang hendak dicangkok dibuat retakan pada pangkalnya. Caranya dengan membengkokkan batang ke bawah hingga terjadi retakkan di pangkal cabang. Setelah itu cabang dibengkokkan ke arah berlawanan untuk mendapatkan retakkan di sisi yang lain. Saat melakukan pembengkokan ini, jangan sampai cabang menjadi patah dan putus.

Langkah berikutnya adalah membungkus pangkal cabang yang di bagian retakkan tadi dengan plastik dan media, persis seperti pencangkokan biasa.

Agar batang yang retak tadi tidak patah, perlu diberikan penyangga dari kayu atau bambu. Tinggal menunggu apakah langkah pencangkokan berhasil atau gagal.

Hasilnya akan seperti ini ?
Saat ditengok pada hari ke-19, terlihat beberapa serabut akar berwarna putih mulai menembus tanah dan terlihat dari luar lapisan plastik. Kemungkinan akar-akar ini sudah mulai keluar saat cangkokan berusia 14 hari atau sekitar dua mingguan. Setelah akar tampak banyak dan terlihat kuat, barulah nanti dipotong dan ditanam di tempat yang baru.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html
Pepaya, 30 hari setelah cangkok

Akar-akar pada cangkok pepaya ini keluar pada bagian tepi-tepi sayatan batang yang terbuka. Perakaran terlihat muncul mulai dari batas kayu pengganjal kemudian melingkar bibir sayatan. Pada bekas sayatan bagian dalam tidak nampak pertumbuhan akar.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

https://tipspetani.blogspot.com/2019/02/panduan-budidaya-pepaya-dengan-teknik.html

Perakaran cangkokan saat dibuka dan dibersihkan tanahnya, tentunya jika ingin ditanam tidak perlu dibuka seperti ini. Bisa-bisa malah mati saat ditanam.

Perangsang Akar
Praktek cangkok pepaya ini dilakukan tanpa menggunakan zat perangsang akar maupun zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk stimulan tumbuhnya akar. Sayatan dibiarkan begitu saja tanpa tambahan zat-zat tersebut dan langsung dibungkus saja dengan media tanah. Pada kenyataannya akar cangkokan tetap tumbuh dari bekas sayatan meskipun memerlukan waktu yang sedikit lebih lama.

Thursday, 20 January 2022

PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA



Mungkin dari namanya saja banyak yang menduga bahwa pepaya varietas baru tersebut berasal dari Amerika, California. Namun sebenarnya pepaya dengan rasa yang sangat manis dan segar tersebut merupakan penemuan dari seorang profesor pakar genetika dan pemuliaan tanaman asal Indonesia. Meskipun indkan bibitnya berasal dari Amerika, namun pemuliaan tanaman murni di Indonesia.

Indonesia cukup bangga dengan varietas pepaya tersebut karena keunggulannya dari varietas lainnya. Awalnya pepaya tersebut dinamai pepaya Callina, kemudian dinamakan pepaya California oleh para pedagang. Rasanya yang sangat manis dan daging buah yang empuk, tebal, segar serta lembut menjadikan pepaya jenis ini sebagai primadona baru di pasar buah Indonesia.

Pepaya jenis ini sangat menguntungkan baik petani, pedagang, maupun pembeli. Pasalnya, buah pepaya yang tumbuh sangat rimbun dalam satu pohon kira-kira 10-20 buah, satu buah pepaya bisa mencapai berat 2 kilogram. Banyak petani yang membudidayakan pepaya varietas ini sebagai peluang usaha baru yang sangat menjanjikan. Pedagang dan pembeli juga diuntungkan karena harga dan rasa buah.

Pepaya merupakan buah yang memang selain dagingnya yang lezat, kulitnya yang sangat tipis, juga sangat bermanfaat bagi manusia untuk membantu proses metabolisme dan kesehatan kulit. Dagingnya yang bisa di konsumsi baik mentah sebagai sayuran atau ketika sudah matang sebagai cocktail, camilan, minuman buah, dan jus. Tidak hanya buahnya, daunnya dan bunganya dapat di konsumsi.

Budidaya Pepaya California 

Budidaya pohon pepaya California sudah mulai digandrungi di Indonesia semenjak hasil panen yang sangat menguntungkan dan minat masyarakat yang tinggi. Bibit pepaya tersebut pun sudah banyak ditemui di toko pertanian dan harganyapun bisa dikatakan sangat terjangkau jika dibandingkan hasil panen dan harga buah di pasaran yang memang sangat memuaskan.

Bagi para pemula yang ingin mencoba membudidayakan pepaya tersebut untuk pertama kalinya tidak perlu khawatir atau takut mencoba karena memang proses dari persiapan, pemilihan, penanaman, perawatan, hingga panen memang tidaklah rumit dan dirasa sangat gampang meskipun untuk orang yang baru pertama kali mencoba menanam pohon pepaya tersebut.

BACA JUGA POSTINGAN LAINNYA SEPERTI :

Berikut beberapa langkah singkat dan lengkap yang dapat dijadikan pedoman menanam buah idola masyarakat Indonesia.

1. Perhatikan kondisi iklim.

Dikarenakan pohon pepaya jenis ini hanya mampu bertahan sampai 4 tahun saja, maka sangat perlu memperhatikan kondisi iklim lingkungan tempat pepaya akan ditanam yakni berada pada ketinggian 700 mdpl, pH ke lembaban mencapai 6-7, suhu udara antara 25-30 derajat celsius dan yang terpenting daerah tersebut memiliki curah hujan 1000-2000 mm pertahun.

2. Kondisi lahan

Pastikan menyediakan lahan terbuk dan memiliki sistem drainase yang memadai. Tanah yang digunakan sebaiknya tanah yang gembur dan terbebas dari rumput liat maupun gulma lainnya.

3. Pemilihan benih

Benih pepaya jenis ini sudah sangat banyak dijual di toko pertanian dengan harga yang terjangkau. Atau jika ingin melakukan pembibitan sendiri bisa menggunakan biji buah yang dibiarkan matang di pohon. Biji tersebut kemudian dikeringkan, direndam kemudian di seleksi. Jika mengapung berarti tidak sehat dan dibuang. Selanjutnya biji disimpan dan di peram dengan wadah yang lembab misalnya koran sampai biji beurubah menjadi tunas.

4. Penanaman

Penanaman sama saja dengan penanaman pada pepaya jenis lainnya.

5. Pemeliharaan

Perawatan rutin seperti biasa yakni penyiraman dan pemupukan. Pupuk yang digunakan di awal yakni pupuk kompos atau pupuk kandang kemudian pupuk NPK seminggu setelah masa tanam, KCI ketika pohon sudah mulai berbuah, dan menyemprotkan Regent, Bestox, Pestisida Akothion untuk menghindari hama dan penyakit.

6. Panen dan paska panen

Pepaya yang sudah berwarna sekitit kuning di bagian ujung sudah bisa dipanen. Sebaiknya menggunakan gunting atau pisau untuk memotong dan simpan di ruangan yang tertutup untuk menjaga kesegaran buah. Waktu panen buah pepaya califronia yakni periode 10 hari sekali.

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...