Friday, 3 April 2020

Hilang Indra Penciuman & Pengecapan Jadi Gejala Corona, Cek dengan Permen!


DEMOKRASI.CO.ID - Dalam kasus Covid-19 ringan hingga sedang, hilangnya indra penciuman dan rasa dapat menjadi salah satu gejala awal.

Dokter-dokter Inggris pada Jumat (20/03/2020) mulai memperingatkan orang-orang dengan gejala tersebut untuk melakukan isolasi.

Melansir dari New York Times, para dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan, menggunakan bukti yang dikumpulkan dari para ahli medis lain di seluruh dunia. Mereka menyarankan untuk tetap terisolasi walaupun tidak ada gejala lain.

"Itu anosmia, yang pada dasarnya berarti hilangnya penciuman, tampaknya merupakan gejala yang berkembang pada sejumlah pasien," kata Kepala Koresponden Medis Dr. Sanjay Gupta pada CNN.

Demam, batuk, dan sesak napas menjadi gejala corona yang paling umum. Sementara, sebuah analisis terbaru terhadap kasus-kasus yang lebih ringan di Korea Selatan menemukan gejala utama pada 30 persen pasien adalah hilangnya penciuman. Di Jerman, dua dari tiga kasus yang dikonfirmasi menderita anosmia.

Lalu bagaimana cara mengetes sensitivitas indra penciuman dan pengecap?

Melansir dari CNN, salah satu cara termudah untuk tes penciuman adalah dengan makan permen jelly bean.

Permen warna-warni dengan berbagai rasa itu disebut bisa mengetes indra penciuman dan perasa Anda.

"Ambil beberapa jelly bean di satu tangan dan dengan tangan lain memegang hidung dengan erat sampai tidak bisa mengeluarkan udara," kata Steven Munger, direktur Pusat Bau dan Rasa di Universitas Florida.

Kemudian, sambil mengunyah lepaskan tangan di hidung jika masih mencium jelly bean yang dimakan maka indra penciuman Anda baik-baik saja.

Metode tersebut dalam dunia ilmiah disebut dengan retro nasal olfaction. Cara itu mencoba membuat bau mengalir dari bagian belakang mulut Anda melalui faring hidung dan ke dalam rongga hidung Anda.

Apabila tidak memiliki jelly bean, Anda masih bisa menggunakan bahan lain.

"Indra penciuman murni akan terjadi jika Anda bisa mencium zat tertentu yang tidak merangsang saraf lain," kata Dr. Erich Voigt, direktur divisi otolaringologi tidur di NYU Langone Health.

"Jadi beberapa contohnya adalah jika Anda bisa mencium aroma kopi bubuk, pembuatan kopi, atau aroma seseorang yang mengupas jeruk. Itu tandanya masih normal," tambahnya.[sc]

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...