Sunday, 25 December 2022

Tanda Impotensi dan Pria yang Berisiko Mengalaminya



doktersehat gejala impotensi pada pria

DokterSehat.Com – Impotensi adalah penyakit yang sangat ditakuti oleh pria. Kalau sampai mengalami gangguan ini pria akan mengalami penurunan kualitas seks dan reproduksi. Pria yang tidak mampu mengalami ereksi, akan susah melakukan aktivitas seks. Bahkan, akibat kondisi ini banyak pria yang mengalami stres dan depresi.

Karena kondisi impotensi ini bisa menimpa pria dengan usia berapa pun, ada baiknya mereka mewaspadainya. Sebelum impotensi menjadi lebih parah, ada baiknya pria mulai mengecek kondisi penisnya sejak awal sehingga apa saja yang memicunya bisa dihilangkan atau diminimalkan.

Gejala impotensi pada pria

Secara umum ada beberapa gejala impotensi yang bisa terjadi pada pria dengan derajat yang berbeda-beda.

  1. Susah mengalami ereksi

Maksud dari susah mengalami ereksi ini bukan tidak bisa ereksi sama sekali, tapi pria susah mengalaminya dan cukup lama. Biasanya pria yang mengalami kondisi ini membutuhkan rangsangan yang lebih besar. Kalau rangsangan yang besar bisa didapatkan, mereka bisa dengan mudah mendapatkan ereksi yang sempurna.

Pria yang tidak mengalami gangguan atau ereksinya normal biasanya mudah sekali terangsang. Dalam hitungan detik saja, penis bisa langsung ereksi meski tanpa disentuh sama sekali. Coba amati penis yang Anda miliki, kalau mengalami kondisi ini, Anda susah sepantasnya waspada.

  1. Susah mempertahankan ereksi

Pria yang mengalami gangguan ereksi seperti impotensi susah sekali mempertahankannya. Mereka mungkin mudah mendapatkan ereksi dan langsung sempurna. Namun, kalau dibiarkan selama beberapa saat tanpa konstan diberi rangsangan akan mudah lembek kembali.

Kondisi ini sering dialami oleh pria meski mereka sering mengabaikannya. Saat akan melakukan seks, mereka harus merangsang penis berkali-kali sehingga ereksi bisa berjalan dengan baik dan seks tidak terganggu.

  1. Tidak ereksi saat malam atau bangun tidur

Pria yang memiliki penis sehat biasanya mudah sekali ereksi ketika tidur. Setidaknya selama semalam, pria bisa mengalami ereksi sebanyak 3-5 kali. Ereksi yang terjadi ini berjalan selama beberapa menit sebelum akhirnya kembali lemas. Kalau Anda tidak mengalaminya atau merasakannya, berarti ada gangguan pada penis.

Selain saat malam hari, penis juga sering mengalami ereksi ketika pria bangun tidur. Setiap bangun tidur pria mudah mendapatkan ereksi karena kadar testosteron di dalam tubuhnya tinggi. Selain itu, tubuh yang relaks juga membuta ereksi berjalan dengan lebih lancar.

  1. Hilang ereksi saat penetrasi

Pria yang memiliki gejala impotensi juga sering kehilangan ereksi saat penetrasi. Karena asyik merangsang bagian tubuh lain dari pasangan, mereka tidak sadar kalau penisnya mengendur.

Pria yang berisiko mengalami impotensi

Pria dengan usia 40-70 tahun memang rentan mengalami gangguan impotensi, tapi semua pria berisiko mengalaminya. Pria dengan kondisi di bawah ini lebih rentan terkena impotensi ketimbang pria yang menjalani gaya hidup sehat.

  • Memiliki gangguan kardiovaskular.
  • Diabetes dengan kondisi yang cukup parah.
  • Gangguan tekanan darah seperti hipertensi.
  • Memiliki kerusakan saraf di beberapa bagian tubuhnya akibat penyakit tertentu.
  • Kecanduan alkohol dan mengonsumsinya dalam jangka waktu lama.
  • Tidak bisa berhenti merokok.
  • Pria yang obesitas sehingga kadar lemak di dalam tubuhnya meningkat. Kondisi kegemukan ini juga bisa berdampak ke sektor lain.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu seperti anti hipertensi dan depresi.
  • Mengalami gangguan pada prostat.
  • Pernah mengalami pembedahan di sekitar penis.
  • Trauma fisik akibat kecelakaan dan terjadi benturan di area kemaluan.
  • Depresi yang berlebihan.
  • Kecemasan hubungan seks yang berlebihan.

Inilah beberapa tanda impotensi pada pria dan siapa saja yang memiliki risiko lebih besar. Semoga ulasan di atas membantu kita untuk lebih menjaga kesehatan penis.

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...