DokterSehat.Com– Semakin banyak generasi muda yang menyukai junk food atau makanan cepat saji. Hal ini disebabkan oleh rasa dari makanan ini yang memang sangat lezat. Harga dari makanan cepat saji juga cenderung terjangkau serta restorannya juga bisa didatangi kapan saja karena banyak yang buka 24 jam non-stop.
Yang menjadi masalah adalah, banyak orang yang mengonsumsi makanan cepat saji sembari merokok. Padahal, menurut pakar kesehatan, kebiasaan ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Tak hanya bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada paru-paru, jantung, hingga meningkatkan risiko terkena kanker, hobi makan junk food dan merokok juga bisa meningkatkan risiko terkena masalah asam lambung.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP yang berasal dari Yayasan Gastroenterologi Indonesia menyebutkan bahwa merokok bisa merusak esophagus. Selain itu, asap rokok juga bisa membuat lambung membengkak.
“Jika lambung membengkak, risiko terkena penyakit asam lambung seperti GERD meningkat dengan signifikan,” ucap dr. Ari.
Untuk makanan cepat saji, dr. Ari menyebut makanan ini memiliki rasa yang enak karena biasanya tinggi kandungan lemak. Tak hanya menyebabkan kenaikan berat badan, lemak juga membuat proses pengosongan lambung menjadi jauh lebih lambat. Selain itu, sebagaimana nama sebutan lainnya, yakni fast food, makanan cepat saji biasanya dikonsumsi dengan cepat. Makanan ini pun tidak dikunyah dengan baik dan akhirnya membuat lambung bekerja jauh lebih keras untuk mencernanya. Hal ini juga ikut meningkatkan risiko terkena penyakit GERD.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tak lagi merokok dan mulai menurunkan asupan makanan cepat saji demi menjaga kesehatan tubuh.
No comments:
Post a Comment