Saturday, 11 May 2019

Finasteride – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

bahaya-obat-finasteride-doktersehat

Finasteride DokterSehat.Com – Finasteride obat apa? Finasteride adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi Benign Prostatic Hyperplasia (BPH), yaitu pembesaran prostat ringan. Obat Finasterid termasuk ke dalam kelas obat 5-alpha reductase inhibitor yang memiliki penandaan obat keras sehingga memerlukan resep dokter.

Hal ini membuat Anda perlu mengetahui lebih lanjut tentang obat Finasteride. Informasi berisi tentang bentuk sediaan Finasterid, cara kerja Finasteride, harga obat Finasteride, manfaat Finasterid, indikasi Finasteride, kontraindikasi Finasterid, dosis Finasteride, dan bahaya obat Finasteride.

Rangkuman Informasi Obat Finasteride

NamaFinasteride
Golongan ObatHormon Kelamin dan 5-Alpha Reductase Inhibitor
Bentuk SediaanTablet salut selaput dan kapsul lunak
Cara KerjaMencegah pembentukkan dihidrotestosteron (DHT)
HargaRp100.000-180.000/ strip (10 tablet)
ManfaatMengobati gejala pembesaran prostat ringan dan mengatasi kebotakan pada pria dewasa
Indikasi PenggunaanPria dewasa yang mengalami Hiperplasia Prostat Ringan dan pria yang mengalami kebotakan rambut
KontraindikasiAnak-anak, wanita, ibu hamil, hipersensitivitas
Cara pakaiDiminum sebelum atau setelah makan
Dosis5 mg/ hari
Efek sampingPenurunan libido, ejakulasi abnormal, impotensi, nyeri testis, dan lainnya

Nama Dagang Obat yang Mengandung Finasteride

Finasteride merupakan nama dari bahan aktif obat dan bukan nama dagang suatu obat. Jadi, jika Anda ingin membeli Finasteride maka carilah obat-obatan yang mengandung Finasterid.

Di pasaran, Finasteride dijual dengan beberapa nama dagang, yaitu Alopros, Prosix, Finpro, Prostacom, Finstat, Prostide, Propecia, Reprosid, Proscar, dan Reprostom. Obat-obatan tersebut tersedia di apotek dan bukan di toko obat karena merupakan obat keras.

Bentuk Sediaan Finasterid

Obat-obatan yang mengandung Finasteride umumnya memiliki bentuk sediaan berupa tablet atau lebih tepatnya adalah tablet salut selaput. Akan tetapi, ada juga nama dagang dari Finasterid yang tersedia dalam bentuk kapsul lunak.

Ada dua jenis kekuatan dosis pada obat-obatan Finasteride. Ada obat tertentu yang mengandung 5 mg Finasterid per tablet dan ada pula obat yang memiliki kandungan Finasteride sebesar 1 mg per tablet.

Penyimpanan obat yang mengandung Finasteride harus sulit dijangkau oleh anak-anak mengingat Finasteride adalah obat keras. Selain itu, tempatkan obat-obatan Finasteride pada suhu kamar dan terhindari dari paparan cahaya matahari.

Cara Kerja Finasteride

Bagaimanakah Finasteride bisa mengatasi masalah pembesaran prostat ringan? Cara kerja Finasteride adalah dengan mencegah perubahan testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT) di dalam tubuh.

Dihidrotestosteron (DHT) merupakan hasil perubahan testosteron yang berkontribusi terhadap perkembangan ukuran prostat sehingga menjadi besar dan berdampak pada kebiasaan buang air kecil.

Harga Finasteride

Harga obat-obatan yang mengandung Finasteride cukup beragam tergantung pada nama dagangnya. Selain itu, perbedaan harga Finasterid juga dipengaruhi oleh lokasi. Obat-obatan yang mengandung Finasteride dibanderol dengan harga Rp100.000-180.000/ strip.

Setiap satu strip berisi 10 tablet. Anda juga bisa membeli obat dengan kandungan Finasteride dalam satuan dos di mana setiap 1 dos berisi 3 strip. Jadi, kisaran harga obat Finasteride per dos adalah Rp300.000-540.000.

Manfaat Finasterid

Manfaat Finasteride yang utama adalah untuk mengobati pembesaran kelenjar prostat tingkat ringan dengan cara mencegah perkembangan ukuran prostat. Finasterid juga bermanfaat untuk mengatasi gejala penyakit Hiperplasia Prostat Ringan.

Penggunaan obat Finasteride akan mencegah penderita Hiperplasia Prostat Ringan terlalu sering buang air kecil termasuk pada malam hari atau mencegah kesulitan buang air kecil secara tiba-tiba.

Ternyata, manfaat Finasteride tidak hanya terkait dengan masalah pembesaran prostat. Obat dengan kandungan Finasteride juga bisa mengobati kebotakan rambut. Finasteride mampu menghambat produksi hormon tertentu yang berdampak pada penghentian pertumbuhan rambut.

Namun, manfaat tersebut hanya bisa didapatkan oleh para pria dewasa. Ini dikarenakan Finasteride merupakana bahan aktif yang masuk ke dalam kelas terapi Hormon Laki-Laki. Kebotakan pada anak-anak atau wanita memerlukan obat dengan kandungan yang berbeda.

Indikasi Finasteride

Finasteride yang merupakan kandungan obat keras harus digunakan hanya jika Anda memiliki indikasinya. Para pria dewasa yang mengalami Hiperplasia Prostat Ringan bisa menggunakan obat dengan kandungan Finasteride.

Selain itu, Finasteride juga diindikasikan untuk pria dewasa yang mengalami kebotakan rambut. Anda perlu tahu bahwa Finasteride tidak bisa untuk mencegah penyakit kanker prostat.

Kontraindikasi Finasterid

Meskipun Anda mengalami pembesaran prostat tingkat ringan, bisa jadi Anda tidak bisa menggunakan obat Finasterid karena memiliki salah satu atau beberapa kontraindikasi. Penggunaan Finasteride memiliki beberapa kontraindikasi.

Orang-orang yang mengalami hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan Finasterid, maka tidak boleh menggunakan obat-obatan yang mengandung Finasteride. Hal ini bisa memicu reaksi alergi yang dapat berakibat fatal.

Di samping itu, pemakaian Finasteride juga dikontraindikasikan terhadap anak-anak dan para wanita termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Penderita uropati obstruktif juga tidak dapat menggunakan Finasterid dalam mengatasi pembesaran prostat ringan atau kebotakan rambut.

Apabila Anda memiliki kontraindikasi di atas, sebaiknya Anda melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah BPH atau kebotakan rambut. Dokter akan merekomendasikan Anda terapi pengobatan yang lain dan lebih aman bagi Anda.

Peringatan Penggunaan Obat Finasteride

Para pria yang mengalami obstruksi kemih atau menderita penyakit kanker prostat perlu berhati-hati dalam menggunakan obat yang mengandung Finastride.

Anda yang sedang menjalani terapi Finastride juga perlu menggunakan kondom terutama bila istri Anda sedang hamil atau sedang program hamil. Pasalnya, kandungan Finasteride bisa memicu kecacatan pada bayi baru lahir.

Dosis Finasteride

Jika Anda sudah mendapatkan izin dokter untuk menggunakan Finasteride, maka ikutilah dosis yang dianjurkan dokter. Dosis Finasteride adalah 5 mg/ hari. Jadi, umumnya Anda perlu mengonsumsi 1 tablet per hari (untuk obat Finasterid dengan kekuatan dosis 5 mg/ tablet).

Pengobatan dengan menggunakan obat yang mengandung Finastrid harus ditinjau ulang setelah 6 bulan. Jangan pernah menurunkan dosis atau pun meningkatkan dosis tanpa seizin dokter. Ini bisa mengganggu kestabilan hormon Anda.

Bahaya Obat Finasteride

Obat Finasterid bisa menimbulkan efek samping yang cukup membahayakan. Efek samping Finasteride bisa menyebabkan reaksi alergi yang ditandai dengan sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, diare, sesak napas, gatal-gatal, dan pembengkakan di wajah.

Bahaya obat Finasteride juga bisa menyebabkan penurunan libido, impotensi, ejakulasi yang tidak normal, nyeri testis, kanker payudara pria, dan kanker prostat. Ada beberapa tanda kanker payudara pria, yaitu ada nyeri payudara, ada benjolan, dan perubahan puting.

Jika Anda mengalami hal-hal tersebu segeralah berkonsultasi dengan dokter agar kondisi tersebut bisa segera ditangani dengan baik!

 

 

Sumber:

  1. PIONAS-BPOM: Finasterid. http://pionas.pom.go.id/monografi/finasterid [diakses pada 10 Mei 2019]
  2. Drugs: Finasteride. https://www.drugs.com/mtm/finasteride.html [diakses pada 10 Mei 2019]
  3. MedlinePlus: Finasteride. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a698016.html [diakses pada 10 Mei 2019]
  4. DrugInfoSys: Finasteride. http://www.druginfosys.com/drug.aspx?drugcode=1117&type=1 [diakses pada 10 Mei 2019]


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...