Wednesday, 5 December 2018

Musim Hujan Bikin Mudah Lapar, Apa Penyebabnya?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

makan-lapar-hujan-doktersehat
Photo Source: Flickr/ Rod Waddington

DokterSehat.Com– Jika dicermati, saat musim hujan kita cenderung mudah lapar. Bahkan, meskipun kita sudah makan besar, beberapa saat kemudian kita seperti mencari-cari camilan yang bisa kita kunyah. Karena alasan inilah banyak orang yang cenderung mengalami kenaikan berat badan saat musim hujan. Sebenarnya, apa sih penyebab dari hal ini?

Cuaca mempengaruhi mekanisme tubuh

Pakar kesehatan menyebut nafsu makan yang meningkat saat musim hujan disebabkan oleh berubahnya mekanisme tubuh saat suhu udara cenderung menurun. Kadar energi di dalam tubuh biasanya akan ikut menurun sehingga membuat kita lebih malas-malasan saat suhu udara lebih dingin. Selain itu, saat berada di tempat dengan udara yang lebih dingin, pembakaran energi juga berlangsung dengan lebih cepat. Dengan energi yang lebih cepat habis, maka tubuh pun akan berusaha untuk mencari kembali sumber energi dengan mengeluarkan rasa lapar.

Memang, tubuh bisa menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, namun mengingat musim hujan juga berlangsung cukup lama, cadangan lemak ini bisa habis dan akhirnya membuat otak mengeluarkan sinyal lapar yang tentu akan membuat kita seperti terus ingin mencari makanan.

Makanan mampu menghangatkan tubuh

Hal lain yang bisa menjadi alasan mengapa kita cenderung terus ingin makan saat musim hujan adalah kebutuhan tubuh untuk menjadi lebih hangat saat suhu udara terasa dingin. Dengan mengonsumsi makanan yang cukup, termasuk makanan yang hangat, maka suhu tubuh juga akan ikut menghangat sehingga akan terasa jauh lebih nyaman saat musim hujan.

Saat musim hujan, kita cenderung kurang aktif

Karena di luar sedang hujan, kita cenderung tidak begitu aktif dan lebih memilih untuk tinggal di dalam ruangan. Padahal, saat tidak benar-benar sibuk atau tidak melakukan apapun, ada dorongan lebih untuk mengonsumsi sesuatu, baik itu makan besar ataupun camilan.

Apakah berbahaya jika kita terus makan di musim hujan?

Tentu saja ada dampak kesehatan yang akan kita dapatkan jika menuruti keinginan untuk mengonsumsi makanan terus-menerus. Sebagai contoh, berat badan kita tentu akan naik dengan signifikan. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika kelebihan berat badan juga bisa memicu datangnya penyakit kronis.

Berikut adalah beberapa dampak yang bisa kita dapatkan jika terlalu sering makan atau ngemil.

  1. Diabetes

Mengonsumsi makanan dengan berlebihan akan membuat lemak semakin menumpuk, khususnya pada perut. Padahal, penumpukan lemak ini terkait dengan resistensi insulin yang akhirnya bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Jika kadar gula darah terus meningkat, maka risiko diabetes juga ikut naik.

  1. GERD

Sering makan atau ngemil juga bisa meningkatkan risiko penyakit asam lambung tinggi atau GERD, apalagi jika dilakukan di dekat dengan waktu tidur karena kita akan langsung merebahkan badan meskipun masih ada makanan yang ada di saluran pencernaan bagian atas. Penyakit ini bisa memicu sensasi tidak nyaman pada dada dan perut.

  1. Gangguan fungsi otak

Hobi ngemil, khususnya yang dilakukan di malam hari atau terlalu dekat dengan waktu tidur juga bisa membuat fungsi otak, khususnya dalam hal kemampuan berpikir dan penyimpanan memori jangka panjang bisa terganggu.

  1. Penyakit jantung

Semakin banyaknya lemak yang menumpuk di dalam tubuh akan berimbas pada kenaikan risiko terkena penyakit jantung yang mematikan.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperbanyak asupan serat layaknya buah-buahan sebagai camilan dan sayuran sebagai lauk demi menjaga rasa kenyang bertahan dalam waktu lebih lama sehingga kita pun tidak akan mudah tertarik untuk ngemil saat musim hujan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...