Monday, 31 December 2018

Benarkah Terompet Tahun Baru Bisa Tularkan Penyakit?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

terompet-tahun-baru-doktersehat
Photo Source: Twitter/Jimietan

DokterSehat.Com– Pesta tahun baru sepertinya tidak lengkap tanpa adanya terompet tahun baru. Terompet ini bisa dengan mudah kita dapatkan di penjual pinggir jalan. Hanya saja, ada anggapan bahwa terompet tahun baru ini bisa menularkan penyakit karena telah dicoba oleh banyak orang, khususnya pembeli atau pembuatnya. Sebenarnya, apakah anggapan ini memang sesuai dengan fakta medis?

Beberapa penyakit yang disebut-sebut ditularkan oleh terompet tahun baru

Beberapa penyakit yang dianggap berpotensi ditularkan oleh terompet tahun baru adalah TBC, HIV, hepatitis, kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, dan lain-lain. Karena adanya anggapan bahwa air liur banyak orang bisa tersembur saat mencoba terompet, maka virus atau penyebab dari penyakit ini bisa ikut keluar dan menularkannya ke orang lain yang juga mencoba terompet tersebut.

Hanya saja, menurut pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, anggapan ini tidak benar, khususnya dalam hal penularan kanker. Menurut dr. Ari, kanker tidak bisa menular karena mencoba terompet tahun baru.

“Memang, virus penyebab kanker mulut seperti human papilloma (HPV) bisa menyebabkan penularan penyakit, namun, penularan ini biasanya terjadi akibat pertukaran cairan tubuh langsung, bukannya melalui perantara seperti dari terompet karena virus-virus ini biasanya sudah mati saat terpapar udara luar,” terang dr. Ari.

TBC bisa menular melalui terompet tahun baru?

Salah satu isu penyakit yang dianggap bisa menular melalui terompet tahun baru adalah TBC. Menurut dr. Ari, kuman penyebab penularan TBC tidak bisa benar-benar memberikan dampak melalui kontak singkat layaknya virus flu. Kontak kuman ini harus lama atau terus-menerus. Sebagai contoh, kita tinggal di rumah atau ruangan yang sama pada penderita TBC sehingga sering terpapar kuman penyebab penyakit ini sehingga akhirnya memicu penularannya.

Terompet tahun baru bisa menyebabkan penularan difteri?

Banyak orang yang khawatir untuk membeli terompet tahun baru karena khawatir akan tertular penyakit difteri. Menurut Anis Karuniawati yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal ini memang memungkinkan untuk terjadi.

“Difteri bisa menular karena percikan air ludah. Jika sampai percikan air ludah ini menempel pada ujung terompet yang ditiup saat dicoba namun tidak jadi dibeli, maka orang lain yang membeli terompet ini secara teori rentan tertular difteri<” ucap Anis.

Hanya saja, bakteri penyebab difteri yakni bakteri corynebacterium diphtheria harus berada di lingkungan yang lembab, sesuatu yang cenderung sulit ditemukan pada terompet yang dijual di pinggir jalan. Terompet-terompet ini cenderung terus terpapar panas dan tidak lembab sehingga setelah bagian terompet yang ditiup mengering, bakteri-bakteri ini akan mati.

Terompet tahun baru juga bisa menyebabkan penularan HIV?

Isu bahwa terompet tahun baru bisa memicu penularan HIV juga ramai beredar di media sosial. Pakar kesehatan menyebutkan bahwa penularan HIV cenderung tidak mudah dilakukan jika virus ini sudah terpapar udara terbuka sebagaimana di terompet tahun baru. Seringkali, penularan salah satu penyakit paling mengerikan dan mematikan di dunia ini adalah karena hubungan seksual yang tidak aman atau sering bergonta-ganti pasangan, penggunaan jarum suntik yang bergantian, hingga transfusi darah yang tidak aman.

Tips aman meniup terompet tahun baru

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membersihkan bahian ujung terompet yang akan dipakai untuk meniup atau mencoba. Jika perlu, kita bisa memakai penyaring khusus yang bisa kita bawa sendiri sebelum meniupnya sehingga mulut kita tidak langsung menempel pada terompet tersebut saat mencobanya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...