DokterSehat.Com– Tak hanya berkumpul di pusat kota untuk menikmati pesta kembang api atau hiburan lainnya, banyak orang yang sengaja memutuskan untuk menikmati malam tahun baru di rumah atau bersama dengan teman-teman. Kegiatan yang dilakukan adalah membakar ikan atau menyalakan kembang api sendiri.
Dampak mengonsumsi makanan yang dibakar
Makanan yang dibakar seperti ikan bakar, sosis bakar, daging bakar, dan makanan-makanan lainnya memang cenderung memiliki rasa yang enak. Tanpa perlu diberi tambahan bumbu dalam jumlah banyak, kita sudah bisa menikmatinya. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, mengonsumsi makanan yang dibakar terkait dengan kanker.
Menurut pakar kesehatan, saat kita membakar makanan seperti daging merah, daging unggas, atau daging ikan, maka makanan-makanan ini akan mengalami perubahan kandungan nutrisi. Sebagai contoh, akan muncul senyawa protein yang bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker. Senyawa ini adalah heterocyclic amines (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH). Senyawa yang disebutkan terakhir ini muncul saat lemak dari daging merah, daging ayam, atau daging ikan terpapar bara panas dan menimbulkan munculnya asap yang akhirnya merasuk ke dalam daging.
Senyawa HCA dan PAH terbentuk saat suhu yang dipakai untuk membakar daging mencapai 100 derajat Celcius. Bahkan, dampaknya bisa lebih buruk jika suhu ini mencapai 300 derajat C. Jika kita terpapar senyawa ini dalam jumlah banyak, maka komposisi DNA di dalam tubuh kita akan mengalami kerusakan dan akhirnya memicu perkembangan sel kanker.
Beberapa jenis kanker yang terkait dengan senyawa-senyawa ini adalah kanker payudara, kanker prostat, kanker kelenjar getah bening, kanker lambung dan kanker usus besar.
Sebaiknya tidak makan ikan bakar?
Pakar kesehatan menyebut ikan bakar bukanlah satu-satunya penyebab datangnya kanker. Hal ini berarti, kita masih bisa mengonsumsinya, termasuk di malam tahun baru seperti sekarang ini. Hanya saja, pastikan untuk membatasi konsumsinya agar tidak berlebihan atau tidak terlalu sering.
Makanan lain seperti daging merah bakar atau ayam bakar juga sebaiknya dibatasi konsumsinya karena memiliki kandungan protein dan lemak yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan di dalam daging ikan. Membakarnya tentu akan membuat produksi senyawa bersifat karsinogen menjadi lebih tinggi. Selain itu, proses pembakaran daging merah dan daging ikan juga cenderung lebih lama dibandingkan dengan daging ikan sehingga risiko kanker pun akan semakin meningkat jika kita sering mengonsumsinya.
Tips sehat membakar daging ikan
Jika kita memang ingin mengadakan pesta ikan bakar di malam tahun baru, sebaiknya kita melakuka beberapa tips ini untuk membuat makanan yang dibakar menjadi lebih sehat untuk kita konsumsi.
Berikut adalah beberapa tips tersebut.
Marinasi daging ikan sebelum dibakar
Marinasi adalah proses perendaman daging ikan di dalam cairan berbumbu sebelum dibakar. Proses ini disebut-sebut bisa mencegah pembentukan senyawa HCA hingga 99 persen. Hanya saja, jangan sembarangan melakukan proses marinasi dengan garam dan sebaiknya memilih bahan-bahan yang asam.
Memilih rempah-rempah
Alih-alih memakai garam, pakar kesehatan menyarankan kita untuk memakai bumbu rempah-rempah untuk dioleskan pada ikan yang akan dibakar seperti bawang bombay, bawang putih, kunyit, dan lain-lain.
Jangan memakai saus
Meski bisa membuat rasa ikan bakar menjadi lebih nikmat, menambahkan saus pada daging ikan bisa meningkatkan risiko pembentukan HCA hingga 1,9-2,9 kali lipat.
Konsumsi sayur dan buah
Makanlah sayur dan buah saat makan daging ikan agar kita mendapatkan asupan serat yang menyehatkan. Hal ini akan membantu kita mencegah pembentukan senyawa HCA.
Jangan membakar daging ikan terlalu lama
Jangan membakarnya terlalu lama. Agar proses pembakaran menjadi lebih cepat, kita bisa memotong-motong daging ikan terlebih dahulu sehingga lebih cepat matang. Selain itu, jangan konsumsi bagian yang gosong karena memiliki senyawa karsinogen.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
No comments:
Post a Comment