Anggrek merupakan jenis tanaman yang cukup populer digunakan untuk menghias rumah agar tampak lebih menarik. Pasalnya, bunga ini memiliki tampilan memukau yang mampu menghadirkan suasana unik karena warana ungunya yang menonjol. Jika kamu tertarik, coba yuk cara menanam anggrek yang satu ini.
Sebenarnya, anggrek memiliki media tanam yang bermacam-macam, mulai dari sabut kelapa hingga akar pakis.
Namun, dari sekian banyak media tanam, arang kayu merupakan media tanam yang paling mudah diperoleh serta harganya murah.
Jika kamu tertarik untuk mencoba metode ini, langsung saja disimak cara menanam anggrek yang satu ini, seperti dilansir dari ilmubudidaya.com.
Cara Menanam Anggrek dengan Media Arang Kayu
1. Menyiapkan Bibit
Salah satu jenis anggrek yang diminati oleh para pnecinta bunga ini adalah anggrek bulan atau dendrobium.
Selain itu, untuk meningkatkan tingkat kesuksesan penanaman, gunakanlah bibit kompot.
Berikut adalah kriteria bibit kompot yang harus dipenuhi sebelum membeli:
- Mengenali asal-usul bibit
- Kondisinya sehat dan tidak terpapar penyakit dan hama
- Membeli di tempat tepercaya
- Daun bibitnya berwarna hijau cerah
- Daunnya lebar dan panjang
- Akarnya tidak keluar dalam pot
Berikut adalah beberapa hal yang wajib disiapkan:
- Pot genteng
- Pecahan batu bata
- Arang kayu
- Rumah jaring
- Handsprayer
- Pupuk growmore yang kaya akan Nitrogen tinggi
- Insektisida dan fungisida
- Bibit anggrek berkualitas
Proses pemindahan bibit ke dalam wadah pot disebut dengan istilah aklimitasi.
Hal ini dilakukan agar pertumbuhan anggrek lebih maksimal.
Tahapan aklimitasinya adalah sebagai berikut:
- Isi pecahan batu bata steril ke dalam pot (mengisi 1/3 pot).
- Masukkan arang kayu yang sudah direbus dan dipecah ke dalam ukuran kecil hingga mengisi 2/3 sisa ruang di dalam pot.
- Rendam bibit dengan larutan fungisida 2 g/l selama 15-20 menit dan biarkan hingga kering.
- Tanam bit ke dalam pot dan pastikan akar tertanam dengan sempurna, yakni posisi tegak lurus (lakukan di sore hari)
- Masukkan pot tersebut ke dalam rumah jaring yang sudah disediakan dan susun dengan rapi.
- Biarkan selama 3-5 hari dan jangan disiram.
Setelah tanaman sudah menginjak usia 5 hari, kamu bisa mulai melakukan penyiraman.
Gunakan handsprayer untuk menyiram media tanam dan sesekali daunnya pada pagi dan sore hari.
Saat musim hujan tiba, sebaiknya kurangi frekuensi menyiram agar tanaman tidak busuk, sedangkan ketika musim kemarau tiba, perbanyaklah frekuensi penyiraman.
5. Pemupukan
Semprotkan pupuk cair dengan kandungan nitrogen tinggi yang sudah dilarutkan ke dalam air.
Gunakan pupuk daun jika penyemprotan langsung dilakukan ke daun tanaman.
Jika proses ini sudah dilakukan, maka kamu tidak perlu lagi menyiramnya dengan air.
6. Pencegahan Hama dan Penyakit
Penyakit yang paling sering menyerang adalah akar dan daun yang membusuk yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang lembap dan kadar air yang tinggi.
Hal ini bisa dihindari dengan cara menyemprotkan fungisida dan bakterisida untuk mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri penyebab kebusukan.
7. Bunga Anggrek Berbunga
Bunga anggrek akan berbunga setelah 1 tahun.
Pada tahap pertama, biasanya bunga yang dihasilkan relatif sedikit.
Selain itu, setelah bunga mekar dengan sempurna, makan bunga anggrek akan gugur dan pada musim berikutnya kemudian menghasilkan bunga kembali.
Dengan perawatan yang intensif, tanaman ini bisa bertahan hingga 5 tahun dan sangat produktif dalam menghasilkan bunga.
No comments:
Post a Comment