OTHER BLOG

Music

Gunakan Tombol Melayang sebelah Kanan Untuk AUTO SCROLL

Tuesday, 11 June 2019

Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan - Hallo sahabat Didhiksty Blog, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Informasi Kesehatan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan
link : Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Baca juga


Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

akathisia-doktersehat

DokterSehat.Com –  Apakah sehabis mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu, Anda mengalami kondisi di mana tubuh merasa gelisah bahkan cenderung tidak bisa diam hingga sulit dikendalikan? Jika ya, bisa jadi ini pertanda bahwa Anda menngalami apa yang disebut sebagai Akathisia. Lantas, apa itu akathisia? Apa penyebab akathisia? Apa saja ciri dan gejala akathisia? Bagaimana cara mengobati dan mencegah akathisia?

Apa Itu Akathisia?

Akathisia adalah suatu kondisi di mana muncul perasaan gelisah, cemas, dan tubuh yang seakan tidak mau berhenti bergerak dan sulit untuk dikendalikan. Akathisia adalah efek samping dari penggunaan jenis obat-obatan tertentu—dalam hal ini obat antipsikotik—yang mana obat jenis ini lebih ditujukan untuk pengobatan sejumlah penyakit yang berkaitan dengan mental (mental illness) seperti skizofrenia, bipolar, atau depresi akut.

Akathisia yang diambil dari Bahasa Yunani ‘akathemi’ yang berarti ‘tidak pernah duduk’ ini lazim dialami oleh mereka yang mengonsumsi obat antipsikotik generasi lama, meskipun tak menutup kemungkinan antipsikotik generasi terbaru akan menghasilkan efek samping yang sama. Persentase penderita mental illness yang mengalami akathisia berada di angka 20 – 70 persen, di mana hal ini terjadi beberapa minggu pasca pengobatan.

Penyebab Akathisia

Seperti yang sudah dijelaskan, penyebab akathisia adalah konsumsi obat-obatan antipsikotik pada penderita skizofrenia, bipolar, maupun gangguan mental lainnya. Kendati semua obat antipsikotik bisa menyebabkan akathisia, namun kondisi ini lebih sering dijumpai pada mereka yang mengonsumsi antipsikotik generasi lama, seperti:

  • Tiotixene
  • Thioridazine
  • Prochlorperazine
  • Pherpenazine
  • Molindone
  • Loxapine
  • Haloperidol
  • Chlorpromazine

Sementara itu, obat antipsikotik generasi terbaru yang menjadi penyebab akathisia adalah:

  • Lurasidone
  • Olanzapine
  • Paliperidone
  • Quetiapine
  • Risperidone
  • Ziprasidone

Belum dapat diketahui secara pasti mengapa obat-obatan antipsikotik tersebut dapat memicu reaksi berupa akathisia ini. Akan tetapi, ada teori yang mengatakan jika hal ini diakibatkan oleh cara kerja antipsikotik yang memblokir reseptor otak yang berhubungan dengan dopamin. Sebagaimana diketahui, dopamin adalah neurotransmitter yang salah satu tugasnya mengontrol gerakan tubuh.

Selain itu, antipsikotik juga disebut turut menghambat neurotransmitter lainnya seperti GABA, serotonin, dan asetilkolin hingga menciptakan kondisi akathisia.

Sejumlah faktor risiko pun turut berperan terhadap risiko seseorang terkenan akathisia, yaitu:

  • Penggunaan antipsikotik dengan dosis berlebih
  • Orang dewasa paruh baya
  • Cedera otak (TBI)
  • Radang otak (ensefalitis)
  • Parkinson

Jenis-Jenis Akathisia

Dilihat dari waktu kemunculannya, akathisia terbagi ke dalam beberapa jenis. Jenis-jenis akathisia meliputi:

1. Akathisia Akut

Akathisia akut adalah jenis akathisia yang merupakan tingkatan awal dari kondisi ini. Akathisia akut umumnya terjadi beberapa saat setelah pasien mengonsumsi obat antipsikotik, khususnya generasi pertama. Akathisia akut bisa berlangsung selama berbulan-bulan namun tidak sampai melebihi 6 bulan.

2. Akathisia Withdrawal

Sementara itu, akathisia withdrawal adalah akathisia yang gejalanya muncul sekitar 6 minggu dari semenjak pasien berhenti mengonsumsi obat antipsikotik. Atau, apabila pasien mengganti jenis obat lainnya selain antipsikotik.

3. Akathisia Tardif

Akathisia tardif adalah jenis akathisia yang gejalanya baru menyerang pasien berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun semenjak konsumsi terakhir dari obat-obatan antipsikotik, pun jenis obat lainnya yang dapat memicu akathisia, seperti obat vertigo dan obat mual.

4. Akathisia Kronis

Apabila akathisia yang dialami oleh pasien tak kunjung mereda setelah periode 6 (enam) bulan, itu artinya ia mengalami akathisia kronis. Kondisi ini hendaknya perlu mendapatkan penanganan medis secepatnya sebelum kondisi bertambah buruk.

Ciri dan Gejala Akathisia

Ciri dan gejala akathisia yang paling utama adalah timbulnya perasaan gelisah atau cemas, dan tubuh yang bergerak tidak terkendali pada diri penderitanya. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan secara berulang-ulang dan meliputi:

  • Mengayunkan tangan dan kaki
  • Berjalan mondar-mandir
  • Berjalan sambil menyeret kaki

Tak hanya itu, ciri-ciri akathisia yang mengiringi gejala utama adalah:

  • Panik
  • Tidak sabaran
  • Mudah marah (temperamental)

Segera periksakan diri ke dokter manakala Anda atau kerabat mengalami gejala-gejala akathisia di atas. Penanganan medis sedini mungkin sangat diperlukan agar kondisi akathisia ini tidak bertambah parah dan menimbulkan komplikasi serius lainnya.

Diagnosis Akathisia

Guna memastikan dan menentukan metode pengobatan yang tepat, dokter perlu melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan atqau diagnosis akathisia yang dialami pasien.

Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait keluhan pasien. Pertanyaan-pertanyaan tersebut umumnya meliputi:

  • Sudah berapa kali kondisi ini terjadi?
  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Obat apa saja yang sudah diminum?

Setelah itu, dokter akan mengamati setiap pergerakan dari pasien dengan merujuk pada ciri atau gejala umum akathisia. Dokter kemungkinan juga akan melakukan prosedur tes darah. Tujuannya, untuk memastikan jika tidak ada penyakit lain yang menyertai kondisi akathisia yang dialami.

Pengobatan Akathisia

Setelah penyebab pasti akathisia diketahui, maka dokter dapat menentukan metode pengobatan yang tepat guna mengatasi akathisia yang dialami oleh pasien.

Mengingat pasien juga membutuhkan obat-obatan antipsikotik, maka langkah medis yang akan ditempuh yakni dengan mengurangi dosis obat antipsikotik tersebut. Setelah itu, dokter akan membuatkan resep obat lainnya yang mungkin lebih aman bagi pasien.

Sementara itu, guna meredakan rasa gelisah dokter akan memberikan obat dari kelompok benzodiazepine, pun obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang dialami oleh pasien.

Pencegahan Akathisia

Mengingat akathisia adalah kondisi yang disebabkan oleh obat-obatan, maka cara mencegah hal ini menimpa Anda adalah dengan menghindari konsumsi obat antipsikotik tertentu, terutama antipsikotik generasi pertama.

Baiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter terkait agar Anda bisa mendapatkan jenis dan dosis obat yang tepat sehingga potensi akathisia ini bisa diminimalisir.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.



Demikianlah Artikel Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Sekianlah artikel Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Akathisia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan dengan alamat link https://didhiksty.blogspot.com/2019/06/akathisia-penyebab-gejala-diagnosis.html

No comments:

Post a Comment