DokterSehat.Com– Sebenarnya, diabetes termasuk dalam penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Hanya saja, penderitanya tetap bisa mendapatkan hidup yang sehat jika mau mengendalikan masalah kesehatan ini. Lantas, apa sajakah yang harus mereka perhatikan agar bisa mengendalikan diabetes?
Komplikasi diabetes dikenal berbahaya dan mematikan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut diabetes termasuk dalam penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia. Berdasarkan data yang mereka keluarkan pada 2018 lalu, disebutkan bahwa kasus diabetes di Indonesia telah mencapai 12 juta kasus. Sebagian besar penderita diabetes ini rentan mengalami komplikasi mematikan!
Beberapa jenis komplikasi yang bisa menyerang penderita penyakit ini adalah gangguan jantung, penyakit arteri perifer, serangan stroke, retinopati diabetik yang bisa membuat penglihatan menurun, gagal ginjal, hingga kerusakan saraf. Bahkan, jika sampai penderita diabetes mengalami luka, risiko untuk terkena infeksi yang akhirnya berujung pada amputasi juga meningkat tajam.
Karena alasan inilah penderita diabetes biasanya diminta untuk rutin mengunjungi dokter demi mengecek kondisi kesehatannya dan menerapkan gaya hidup yang tepat. Hal ini dianggap bisa membantu mengendalikan diabetes sekaligus mencegah komplikasi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengobati diabetes
Perhimpunan Endokrinologi Indonesia atau PERKENI menyarankan penderita diabetes untuk memperhatikan banyak hal jika ingin mengendalikan kondisi kesehatannya.
Berikut adalah berbagai hal yang harus mereka perhatikan.
Memiliki pengetahuan lebih baik tentang diabetes
Meski terlihat sepele, memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang diabetes mutlak harus diperhatikan oleh penderita diabetes. Tanpa pengetahuan tentang penyakit ini, mereka tentu akan kesulitan untuk mengendalikan kondisi kesehatannya, bukan?
Beberapa jenis pengetahuan yang harus mereka kuasai adalah gejala-gejala awal dari komplikasi diabetes, tips-tips mencegah komplikasi diabetes, cara memantau kadar gula darah, cara mengonsumsi obat-obatan, bagaimana merawat kaki, mengetahui pola makan yang tepat, hingga cara merawat luka agar tidak mudah terkena infeksi.
Selain dari informasi-informasi yang beredar di berbagai media, penderita diabetes bisa mendapatkan informasi tentang hal ini di dokter.
Mengendalikan pola makan
Salah satu kunci utama untuk mengendalikan diabetes adalah menerapkan pola makan yang sehat. Sebagai informasi, jika mereka sembarangan makan layaknya mengonsumsi makanan dengan kandungan kalori yang tinggi, sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, hingga kekurangan berbagai macam nutrisi, dikhawatirkan akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang bisa menyebabkan datangnya komplikasi.
Biasanya, penderita diabetes akan diminta untuk menurunkan asupan makanan berkarbohidrat, memperbanyak asupan protein dan serat, serta menurunkan asupan makanan berlemak. Jika perlu, mereka juga harus mengonsumsi obat-obatan atau mendapatkan suntikan insulin demi mengendalikan kadar gula darah.
Berolahraga
Penderita diabetes diminta untuk rutin berolahraga. Hal ini dianggap mampu membantu menjaga berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, serta menjaga sistem kekebalan tubuh berada dalam kondisi yang prima. Hanya saja, pastikan untuk berhati-hati saat melakukan olahraga karena jika sampai mengalami kecelakaan, bisa jadi akan muncul luka yang berpotensi menjadi infeksi yang berbahaya.
Penderita diabetes disarankan untuk melakukan olahraga seperti berjalan kaki, berenang, atau menggunakan sepeda statis yang aman. Lakukan olahraga ini sekitar 30 menit setiap hari dengan frekuensi minimal 3 kali setiap minggu.
Obat-obatan diabetes
Obat-obatan diabetes tidak boleh didapatkan secara sembarangan. Mereka sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat yang tepat dengan kondisi kesehatannya demi mengendalikan kadar gula darah.
Rutin kontrol ke dokter
Di awal-awal setelah didiagnosis, penderita diabetes diminta untuk melakukan kontrol setiap 1 atau 3 bulan sekali. Setelahnya, jika kadar gula darah bisa dikendalikan dengan lebih baik, kontrol bisa dilakukan setiap 4 atau 6 bulan sekali. Hanya saja, jika sampai terjadi komplikasi, kontrol bisa dilakukan dengan lebih sering.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
No comments:
Post a Comment