DokterSehat.Com – Karbon monoksida adalah gas beracun yang dihasilkan dari proses pembakaran seperti gas yang keluar dari knalpot kendaraan, alat pemanggang, pemanas air tenaga gas, hingga lentera. Jika gas karbon monoksida terhirup terlalu banyak, dampak buruknya adalah keracunan karbon monoksida. Bagaimana cara mengatasi dampak karbon monoksida?
Apa Itu Keracunan Karbon Monoksida?
Sebelum menjelaskan mengenai cara mengatasi dampak karbon monoksida, Anda perlu mengetahui lebih dulu mengenai bahaya karbon monoksida pada kesehatan.
Perlu Anda ketahui bahwa karbon monoksida dalam udara dapat diserap dengan mudah ke dalam paru-paru. Jika dibandingkan oksigen, karbon monoksida adalah gas yang mudah mengikat dengan hemoglobin di dalam sel darah merah, kondisi ini menyebabkan jaringan tubuh menjadi kekurangan oksigen.
Jika kandungan oksigen dalam darah berkurang, sel-sel tubuh pun akan kekurangan oksigen. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati dan organ tubuh akan berhenti bekerja. Jadi, penting untuk mengetahui tanda-tanda keracunan karbon monoksida, tindakan apa yang bisa dilakukan, dan bagaimana cara mencegahnya.
Pada umumnya gas dari karbon monoksida tidak berbau dan berwarna, sehingga ketika seseorang mulai keracunan karbon monoksida, orang tersebut menyadari ada yang tidak beres pada tubuhnya, namun tidak mengerti kenapa tubuhnya mengeluarkan gejala keracunan. Kondisi inilah yang menjadikan karbon monoksida sebagai silent killer.
Gejala Keracunan Karbon Monoksida
Gejala awal keracunan karbon monoksida meliputi: nyeri kepala, pusing, dan mual. Seiring dengan bertambahnya kandungan karbon monoksida dalam darah, gejala akan semakin memburuk dan mungkin disertai:
- Menurunnya konsentrasi.
- Napas dan denyut jantung cepat dan muncul nyeri dada.
- Gangguan penglihatan.
Perlu Anda ketahui bahwa menghirup karbon monoksida dengan kadar yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit. Karbon monoksida adalah gas beracun yang bisa menyebabkan kematian tanpa disadari, karena seseorang bisa meninggal saat tidur tanpa muncul gejala terlebih dahulu.
Segera cari bantuan medis, jika Anda melihat orang lain menunjukkan gejala-gejala keracunan karbon monoksida. Selain menimbulkan masalah kesehatan yang serius saat menghirupnya terlalu banyak, menghirup karbon monoksida dalam jumlah kecil secara terus-menerus juga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti gangguan saraf, emosional, dan sulit untuk konsentrasi.
Penyebab Keracunan Karbon Monoksida
Karbon monoksida dapat terbentuk dari bahan bakar apapun. Sumber karbon monoksida yang banyak ditemui, antara lain: mobil, perapian di rumah-rumah, perahu motor, tungku kayu, penghangat ruangan yang menggunakan minyak tanah, alat pemanggang yang menggunakan batu bara, dan alat rumah tangga lain seperti penghangat air, oven, dan pengering. Biasanya alat-alat ini tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Gangguan baru akan muncul jika:
- Kendaraan bermotor dibiarkan menyala di dalam ruang tertutup, misalnya garasi. Karbon monoksida dapat terbentuk di dalam garasi dan masuk ke dalam rumah. Bahkan duduk dalam mobil yang tidak berjalan tetapi mesinnya menyala atau berenang di belakang perahu motor yang tidak berjalan tetapi mesinnya menyala juga bisa berbahaya.
- Perlengkapan rumah tangga yang menggunakan bahan bakar minyak, gas atau arang, yang tidak digunakan sesuai dengan standar. Tingkat gas karbon monoksida yang tinggi dapat terbentuk di dalam rumah karena hal ini.
- Berada di dapur yang tidak memiliki ventilasi.
- Merokok di ruangan tertutup.
Cara Mengatasi Keracunan Karbon Monoksida
Terapi oksigen adalah cara mengatasi dampak karbon monoksida yang terbaik. Menghirup oksigen murni dapat menormalkan kembali kadar oksigen dalam darah. Terdapat dua macam terapi oksigen, di antaranya:
- Terapi oksigen 100%. Pada terapi ini, oksigen dihirup melalui masker oksigen. Terapi ini merupakan terapi yang paling banyak dilakukan.
- Terapi oksigen hiperbarik. Pada terapi ini, seseorang ditempatkan dalam sebuah ruangan yang menyediakan oksigen dengan tekanan tinggi. Terapi ini akan menurunkan kadar karbon monoksida dengan lebih cepat, tetapi kadang-kadang bisa juga timbul efek yang tidak diinginkan.
Dengan pengobatan yang cepat, sebagian besar orang yang mengalami keracunan karbon monoksida dapat sembuh dalam beberapa hari saja. Tetapi efek jangka panjang masih mungkin muncul di kemudian hari.
Pastikan untuk segera menghubungi dokter jika muncul gejala gangguan penglihatan, gangguan koordinasi gerakan, atau gangguan perilaku yang terjadi beberapa minggu setelah terapi.
Mencegah Keracunan Karbon Monoksida
Banyak orang yang meninggal dunia setiap tahunnya karena keracunan karbon monoksida secara tidak sengaja. Terdapat beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kejadian ini, di antaranya:
Penggunaan kendaraan bermotor yang aman:
- Jangan meninggalkan kendaraan di dalam garasi dalam keadaan mesin menyala, bahkan meskipun pintu garasi yang ditempati terbuka lebar.
- Jangan menumpang di bagian belakang kendaraan bak terbuka dengan menggunakan tenda.
- Jangan berenang di belakang perahu motor yang tidak berjalan tetapi mesinnya menyala.
Penggunaan alat rumah tangga yang menggunakan teknologi pembakaran secara aman:
- Semua alat rumah tangga yang cara kerjanya berdasarkan pada proses pembakaran (misalnya penghangat ruangan, kompor, penghangat air, perapian, dan tungku kayu) sebaiknya dicek setiap tahun.
- Periksa cerobong asap dan ventilasi secara teratur untuk memastikan kondisinya dalam keadaaan baik dan tidak tersumbat.
- Jangan menggunakan alat pemanas yang berbahan bakar minyak di ruangan tertutup.
- Jangan menggunakan panggangan yang berbahan bakar gas ataupun batu bara di dalam ruangan.
- Jangan menutup perapian atau kompor sebelum apinya benar-benar sudah mati.
- Jangan menggunakan generator, mesin, atau alat-alat berbahan bakar gas lainnya di dalam ruangan yang tertutup.
Detektor karbon monoksida:
- Pertimbangkan untuk meletakkan detektor karbon monoksida di dalam rumah di dekat kamar tidur. Pilih detektor yang sudah berstandar.
- Jika menggunakan detektor, perhatikan petunjuk yang ada. Pelajari apa yang harus dilakukan jika alarm berbunyi.
- Perlu diketahui bahwa detektor hanya merupakan alat pendukung. Alat ini tidak dapat menggantikan rutinitas pemeriksaan alat rumah tangga secara teratur.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
No comments:
Post a Comment