Monday, 21 May 2018

Panduan Puasa Ramadan | Lengkap dan Sehat

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-panduan-puasa-ramadan-sehat

DokterSehat.Com – Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu oleh semua umat Muslim di dunia. Waktu puasa Ramadan yang cukup panjang pun tentunya mengharuskan kita untuk mempersiapkan diri. Meski dilakukan sebulan penuh, faktanya manfaat puasa sangat banyak untuk tubuh kita.

Tahukah Anda?

Banyak orang yang merasa sudah mempersiapkan diri dengan baik, namun sebenarnya belum siap. Sebagian besar orang lebih fokus mempersiapkan menu sahur dan menu berbuka puasa daripada mempersiapkan kondisi tubuh.

Pada artikel kali ini, DokterSehat akan membahas tuntas mengenai:

Langsung saja kita bahas satu per satu!

doktersehat-menu-puasa

Saat berpuasa, tubuh tentunya butuh asupan gizi yang seimbang. Oleh karena itu, tak jarang seseorang menyiapkan menu khusus saat berpuasa. Perlu Anda ketahui, faktanya ada beberapa menu khusus untuk sahur dan berbuka di bulan Ramadan.

Rasa kantuk saat sahur membuat kita terkadang malas dan bahkan melewatkannya, padahal sahur sangatlah penting. Anda akan mendapatkan beragam manfaat, mulai dari mendapatkan tenaga, menstabilkan gula dalam darah, hingga melancarkan pencernaan.

Tentunya makanan yang dikonsumsi saat sahur pun harus diperhatikan!

Makanan saat sahur harus mengandung:

  • Protein
  • Karbohidrat
  • Vitamin dan mineral

Tak hanya itu, tahapan yang dikonsumsi pun tidak boleh sembarangan agar nutrisi bisa diserap tubuh dengan maksimal. Belum tahu?

Kalau begitu, Anda wajib tahu dulu mengenai tips dan menu sahur bernutrisi agar puasa tetap berenergi sepanjang hari.

“Berbukalah dengan yang manis”.

Anda mungkin sudah tak asing dengan kalimat tersebut, tapi apakah hal ini benar dan sehat?

Pernyataan tersebut benar, namun hal yang harus Anda perhatikan adalah menu berbuka puasa yang dipilih. Pilihlah makanan dan minuman manis seperti kurma dan jus alami.

Hindari mengonsumsi gula berlebih saat berbuka puasa Ramadan karena dapat meningkatkan risiko obesitas.

Bukan asal kenyang, menu berbuka pun harus diperhatikan. Bayangkan saja, tubuh Anda tidak mengonsumsi makanan seharian, maka asupannya pun harus diperhatikan. Jika salah pilih menu berbuka, akibatnya beragam risiko kesehatan pun tak bisa dihindari.

Faktanya, ada aturan tersendiri mengenai takjil yang dikonsumsi saat berbuka hingga ada beragam mitos kebiasaan berbuka puasa yang selama ini kita ikuti. Oleh karena itu, DokterSehat memiliki tips makan sehat saat berbuka puasa yang bisa menjadi panduan Anda selama sebulan penuh.

#2 Manfaat Puasa Bagi Para Penderita Penyakit Kronis

Panduan Puasa Ramadan | Lengkap dan Sehat

Memiliki penyakit nyatanya bukan menjadi halangan untuk bisa berpuasa di bulan Ramadan. Percaya atau tidak, manfaat puasa ternyata bisa membuat kondisi fisik jadi semakin sehat. Ada juga beragam penyakit kronis yang sembuh dengan berpuasa.

Kali ini kita akan bahas juga syarat puasa bagi penderita penyakit berikut:

2.1. Maag

Penderita maag tentu akan kambuh ketika telat makan atau perut kosong dalam jangka waktu tertentu. Lalu, bagaimana bisa puasa?

Khusus bagi Anda yang punya riwayat maag kronis, tak perlu khawatir!

Nyatanya Anda tetap bisa berpuasa jika mengikuti beragam tips panduan puasa bagi penderita maag. Dijamin puasa akan lancar selama sebulan penuh tanpa khawatir maag akan kambuh.

2.2. Diabetes

Perlu Anda ketahui bahwa penderita diabetes cukup berisiko untuk menjalankan puasa, terutama penderita diabetes tipe 1. Jangan berkecil hati karena Anda tetap bisa menjalankan puasa dengan memahami dan menjalankan dengan baik aturan berpuasa bagi penderita diabetes.

2.3. Kolesterol

Percayakah Anda?

Ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa perubahan pola makan saat seseorang berpuasa dapat menurunkan kadar kolesterol jahat. Hal ini tentunya berlaku bagi penderita kolesterol yang mengatur asupan makanan dengan baik.

Tidak cukup sampai di situ, masih banyak juga manfaat puasa bagi penderita kolesterol.

2.4. Ginjal

Sampai saat ini, masih ada perdebatan mengenai boleh tidaknya penderita penyakit ginjal berpuasa. Ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa kualitas hidup penderita penyakit ginjal dapat meningkat jika berpuasa.

Sayangnya, hal ini tak berlaku untuk penderita dengan kriteria tertentu. Lebih jelasnya, silakan pahami dulu apa saja yang harus diperhatikan mengenai aturan puasa bagi penderita penyakit ginjal.

2.5. Asam Urat

Penderita asam urat biasanya akan kembali kambuh jika menyantap daging merah, jeroan, dan seafood. Banyak yang berpikir bahwa cukup tidak mengonsumsi makanan-makanan tersebut, maka asam urat tak akan kambuh selama puasa. Benarkah demikian?

Ternyata ada fakta lain yang menjelaskan manfaat puasa bagi penderita asam urat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan juga oleh penderita agar mendapat manfaat yang maksimal.

2.6. Hipertensi atau Darah Tinggi

Manfaat puasa juga ternyata dapat dirasakan oleh penderita hipertensi. Tentunya manfaat ini baru akan Anda rasakan jika mengonsumsi makanan dan minuman tertentu saat sahur dan berbuka. Jika tidak tepat, maka bisa saja tekanan darah tinggi akan kambuh.

Khusus penderita penyakit ini, harus mengetahui dulu tips dan manfaat puasa bagi penderita hipertensi agar ibadah lancar dan kondisi kesehatan berangsur membaik.

2.7. Kanker

Kanker adalah penyakit ganas yang paling ditakuti dan sangat sulit disembuhkan. Saat bulan Ramadan, umat Muslim penderita kanker tetap bisa menjalani puasa wajib asalkan masih dalam pengawasan dokter.

Lebih jelasnya, kami juga sudah merangkum penjelasan ilmiah yang menyatakan bahwa puasa dapat meningkatkan produksi sel pembuhuh kanker.

#3 Aturan Puasa Bagi Ibu Hamil dan Menyusui

doktersehat-hamil-saat-puasa

Banyak yang beranggapan bahwa saat puasa, nutrisi yang didapat tubuh berkurang drastis. Oleh karena itu, muncul juga anggapan bahwa ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan berpuasa. Apakah benar begitu?

3.1. Puasa Bagi Ibu Hamil

Seperti yang kita tahu, agama Islam tak mewajibkan puasa bagi ibu hamil. Meskipun demikian, ada penelitian yang menjelaskan bahwa tidak ada efek samping yang dialami bayi yang dilahirkan oleh ibu yang berpuasa selama hamil.

Ingin mencoba berpuasa di bulan Ramadan kali ini? Simak dulu tips puasa aman bagi ibu hamil!

3.2. Puasa Saat Menyusui

Satu hal yang perlu dipahami bahwa puasa tak memengaruhi jumlah produksi ASI. Satu hal yang perlu diperhatikan sang ibu adalah asupan menu sahur dan berbuka setiap harinya. Pastikan nutrisinya sudah seimbang, sehingga ASI tetap berkualitas.

Sebenarnya, adakah risiko puasa bagi ibu menyusui? Lalu, apakah kesehatan bayi akan terganggu jika ibu berpuasa meski ASI cukup?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat Anda temukan dalam artikel kami mengenai kiat menjalankan puasa bagi ibu menyusui.

#4 Tips Menjaga Kesehatan Anak Selama Puasa

doktersehat-jaga-kesehatan-anak-puasa

Puasa memang wajib dijalankan oleh orang dewasa atau yang sudah akil baligh dalam ajaran Islam. Faktanya, banyak juga orang tua yang sudah mulai mengajarkan anak-anaknya untuk berpuasa sejak kecil.

Bebeda dengan orang dewasa, anak-anak lebih mudah lemas dalam menjalankan puasa Ramadan. Kalau sudah begini, sebagai orang tua harus pintar-pintar dalam memenuhi asupan nutrisi anak yang berpuasa.

Tidak boleh sembarangan dan jangan samakan dengan orang dewasa!

Sebaiknya baca dan pahami dulu cara menjaga kesehatan anak selama menjalankan ibadah puasa yang sudah kami rangkum untuk Anda. Bukan hanya kuat berpuasa, anak-anak pun akan tetap sehat hingga hari raya Idul Fitri tiba.

#5 Olahraga yang Tetap Bisa Anda Lakukan Meski Berpuasa

doktersehat-olahraga-saat-puasa

Bolehkah kita berolahraga saat puasa?

Tentu saja jawabannya boleh, asalkan tidak mengganggu ibadah puasa Ramadan yang kita jalani. Berkaitan dengan hal ini, Anda harus menyesuaikan dengan kondisi tubuh.

Ternyata olahraga saat puasa bisa dilakukan:

  • 2 jam sebelum berbuka puasa, atau
  • 2 jam setelah berbuka puasa

Masing-masing dari waktu tersebut pun ada aturannya dan ada manfaat tersendiri bagi tubuh. Sebenarnya, mana yang lebih baik antara olahraga sebelum berbuka atau setelah berbuka?

Bukan hanya itu, tidak semua jenis olahraga baik dilakukan saat berpuasa. Ada beberapa jenis olahraga yang bisa dipilih agar tubuh tetap bugar saat berpuasa.

#6 Tata Cara Diet Saat Puasa untuk Langsing Lebih Cepat

doktersehat-diet-saat-puasa

Anda punya target langsing?

Baru mulai diet, tapi sudah masuk bulan Ramadan?

Tak perlu bingung karena Anda tetap bisa diet meski sedang puasa Ramadan!

Jangan salah kaprah, nyatanya banyak orang yang malah bertambah gemuk saat berpuasa karena tak mampu mengontrol menu berbuka dengan baik. Nah, bagi Anda yang diet tentu juga harus pandai mengatur pola makan.

Jangan sampai menu sahur dan berbuka benar-benar dikurangi karena berkomitmen diet. Perlu Anda ketahui bahwa diet saat puasa cukup berbeda dengan diet biasa.

Baca juga ulasan kami mengenai fakta bahwa diet saat puasa bisa turunkan berat badan lebih cepat!

#7 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Saat Puasa, Berbahaya?

Ada banyak kebiasaan sehari-hari yang masih dilakukan saat puasa, padahal nyatanya kebiasaan ini cukup berbahaya.

Wah, jangan-jangan Anda juga masih suka melakukannya!

Ternyata, ini dia kebiasaan sepele yang berbahaya jika dilakukan saat puasa:

7.1. Minum Es Saat Berbuka

Setelah menahan dahaga seharian, tentu akan sangat segar jika mengonsumsi es atau minuman dingin. Biasanya, pilihan berbuka kita ketika puasa Ramadan akan jatuh ke es teh manis atau es buah.

Anda salah satunya?

Kalau jawabannya “ya”, maka mulai sekarang hindari kebiasaan ini!

Anda tetap boleh mengonsumsi es saat berbuka, namun jika sudah diselang dengan makanan dan minuman lainnya. Kalau tidak, tubuh Anda ada dalam bahaya.

Lebih jelasnya, mari kita baca dulu bahaya langsung minum dingin saat berbuka puasa!

7.2. Makan Gorengan Saat Berbuka

Selain es, hidangan lain yang cukup “menggoda” dan mengganjal perut saat berbuka adalah gorengan. Porsinya yang pas dan disaikan hangat membuat camilan ini menjadi primadona saat berbuka puasa.

Sayangnya, gorengan punya bahaya yang cukup besar bagi tubuh kita, bahkan bisa mengundang penyakit mematikan!

Khusus bagi Anda yang sering berbuka dengan gorengan, ketahui dulu alasan gorengan berbahaya untuk dijadikan menu buka puasa!

7.3. Langsung Merokok Saat Buka Puasa

Anda yang merupakan perokok aktif biasanya tak sabar menunggu azan magrib untuk bisa merokok. Selain membatalkan puasa di siang hari, ternyata ada banyak bahaya merokok saat puasa.

Kalau Anda sudah tahu bahayanya, tentu bulan Ramadan ini bisa digunakan sebagai momen tepat untuk berhenti merokok. Anda tertarik?

DokterSehat punya trik jitu berhenti merokok saat bulan puasa khusus untuk Anda!

7.4. Mengganti Rokok dengan Vape

Rokok elektrik dikenal dengan vapor atau vape. Cukup banyak orang yang salah kaprah karena menganggap vape lebih sehat daripada rokok. Benarkah?

Perlu Anda pahami bahwa vaping saat siang hari di bulan Ramadan akan membatalkan puasa. Bukan hanya itu, ada juga bahaya serius yang mengincar Anda kalau vaping saat puasa.

7.5. Melakukan Onani

Melakukan onani di siang hari tentu tidak diperbolehkan dan akan membuat puasa  batal. Oleh karena itu, banyak orang yang melakukan onani setelah berbuka puasa.

Tahukah Anda?

Onani saat berbuka puasa ternyata berbahaya!

Anda bisa ketagihan hingga sulit konsentrasi. Kalau sudah begini akan sulit disembuhkan, maka hindarilah keinginan untuk onani selama bulan Ramadan.

Itulah panduan lengkap puasa Ramadan yang dapat Anda jadikan acuan dalam beribadah sebulan penuh. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi Anda.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada orang-orang terdekat agar bisa menjalankan puasa Ramadan dengan lancar dan sehat selama sebulan penuh. Selamat menjalankan Ibadah puasa!

Temukan juga beragam ulasan kesehatan menarik lainnya hanya di DokterSehat.Com.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...