Tak mau ketinggalan moment yang satu ini, gambar ini diabadikan oleh anak saya, Ketika telur menetas saya tidak berada di rumah, masuklah sms dari anak saya, be.... telurnya udah pada netas... kasihan sekali mereka basah kuyup.... kira-kira begitu sms dari anak saya. Dik tolong di ambil gambarnya yah..dst
Untuk kesekian kalinya penulis mau berbagi cerita tentang menetaskan telur ayam hutan (gallus varius) dengan mesin penetas. Pada dasarnya tidak terlalu sulit untuk menetaskan dengan mesin ini . Yang penting baca buku manual beres. selesai. Tetapi petunjuk manual terkadang memaksa kita untuk turun tangan dalam proses penetasannya. Ambil contoh : dari berbagai sumber (termasuk manual book) kita diharuskan memutar telur sehari 3 kali...... capek....deh................. apa munkin ini kita lakukan?, lalu bagai mana jika tidak kita lakukam ? menetaskah ?
Baik berikut saya sampaikan point penting manual book dari mesin tetas saya :
1. Usahakan sebelum telur diletakkan , suhu mesin sudah stabil ( 38-39 derajat Celcius)
taruh air dalam baki untuk menjaga kelembaban udara dalam mesin
2. letakkan telur dengan kemiringan 45 derajat dengan bagian runcing dibawah
3. 3 hari pertama tidak dilakukan pemutaran telur
4. mulai 4 hari sampai hari ke 17 telur diputar sehari 3 kali NAh......Lo......
ventilasi udara dibuak 25%
pemutaran dimaksudkan untuk memeroleh pemerataan suhu pada telur
5.Pada hari ke 7 dan 15 lakukan pendinginan selama 30 menit. mesin dimatikan dan penutup dibuka
Ventilasi dibuka 50%
6. pendinginan pada hari ke 7 dapat kita lakukan peneropongan telur, apakah telur ada bibitnya atau tidak.
7 memasuki hari ke 18 sampai menetas ( hari ke 21) jangan lakukan pemutaran
ventilasi udara dibuka 100%
Kira-kira begitu ringkasan manual book mesin tetas saya. TAPI lagi-lagi penulis mempunyai pengalaman sendiri yaitu :
1. Khusus untuk pemutaran telur, penulis hanya melakukan 1 kali dalam sehari, itupun waktunya tidak tentu, terkadan pagi sebelum ngantor, atau sore hari. dan hasilnya Alhamdulillah seperti gambar di atas Telur ayam tetap menetas dengan sukses.
TIPS dari penulis :
2. Alas pada mesin tetas terbuat dari strimen yang datar, ini akan menyulitkan dalam menempatkan telur-telur tersebut. akibnat alas yang datar telur mudah menggelundung kesana kemari. ini dikawatirkan dapat merusak jaringan pada telur. NAH........... sebaiknya alas strimin tersebut di desain tidak rata, atau dibuat bergelombang
cara membuat alas strimin bergelombang sangat sederhana : karena karakter srimin yang lembek, maka kita bisa melakukan dengan :
a. Taruh pipa bulat seukuran telur ayam pada bagian bawah strimin.
b. Pukul dengan pelan pada bagian kanan-kiri pipa tersebut.
c. Nah................ sekarang permukaan strimin sudah bergelombang dan dapat untuk menempatkan telur dengan aman tanpa menggelinding
3. Anak ayam dapat bertahan 1-3 hari tanpa makan dan minum
4. Jangan tergesa memindahkan anak ayam yang sudah menetas. jika dilakukan akan mengganggu telur lainnya yang akan menetas. Karakter telur yang akan menetas dalam keadaan suhu stabil akan rapuh, sehingga memudahkan telur-telur lainnya untuk menetas. jika suhu tidak stabil(menurun) akibat kita memindah anak ayam yang baru menetas, maka cangkang telur lainya akan mengeras dan sulit untuk menetas. nah..... siapa yang nyesel.......?
5. Pengambilan anak ayam sebaiknya menunggu semua telur menetas, kadang sampai jangka 2-3 hari telur akan menetas semua. jika didapati anak ayanm yang belum kering betul nanti berdampak pada tulang kakinya, tekadang bengkok/cacat.
6. Alas telur terbuat dari strimin. beberapa kasus akan mengganggu dalam pertumbuhan tulang kaki. Tulang kaki ayam hutan yang baru menetas belum kuat menumpu pada alas strimin tersebut dan karakter strimin adalah licin. ini dapat menyebabkan kaki ayam hutan cacat. TIPS dari penulis adalah berikan kain kasa tebal (Bukan kain perban) ini bapat diperoleh di apotik untuk alasnya. Pada prinsipnya pemberian kain ini supaya kaki ayam dapat mencengkeram pada alasnya.
Selamat mencoba semoga sukses......
No comments:
Post a Comment