Apa itu hadist ? Hadist memiliki dua pengertian / definisi , pengertian secara bahasa dan pengertian secara istilah.
Pengertian Hadist |
Secara bahasa : berasal dari kata hadis, bentuk jamaknya adalah ahadis.Dari kata tersebut, hadist memiliki banyak arti, diantaranya al-jadid ( yang baru) , al-qarib (yang dekat) , dan al-akbar (kabar berita)
Kata al-hadist dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 23 kali, yang berarti kisah, ajaran, kata, wahyu, berita, dsb.Jadi hadist memiliki kemungkinan arti yang cukup luas .Banyak ulama berpandangan bahwa kata al-khabar yang berti memberitahu atau mengabarkan. Para ahli hadist sering menggunakan kata atau lafal haddasana yang sama artinya dengan akhbarana , telah menceritakan kepada kami .
Ada dua pandangan pengertian hadist di kalangan ulama :
Pandangan pertama dari jumhur al-muhaddisin ( sebagian besar ahli hadist)
Mendifiniskan hadist :
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw , baik berupa perkataan , perbuatan , ketetapan atau yang lainnya .
Dapat disimpulkan pengertian hadist pada pandangan pertama ini adalah :
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw , berupa sabda , perbuatan , ketetapan , dan segala yang terkait dengan Nabi Muhammad saw.
Landasan golongan pertama :
Mengartikan hadist sebagai sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw adalah kata hadist yang berdiri sendiri .Artinya, suatu hadist yang tidak terikat istilah istilah lain (seperti hadist mauquf atau hadist maqtu)
Dapat disimpulkan pengertian hadist pada pandangan pertama ini adalah :
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw , berupa sabda , perbuatan , ketetapan , dan segala yang terkait dengan Nabi Muhammad saw.
Landasan golongan pertama :
Mengartikan hadist sebagai sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw adalah kata hadist yang berdiri sendiri .Artinya, suatu hadist yang tidak terikat istilah istilah lain (seperti hadist mauquf atau hadist maqtu)
Pandang kedua dari golongan di luar jumhur al-muhaddisin
Mendefinisikan hadist :
Hadist bukan hanya segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, Tetapi segala yang yang disandarkan kepada para sahabat dan tabiin juga digolongkan sebagai hadist ,
Kesimpulan pengertian hadist pada pandangan kedua ini adalah:
Yang dimaksdu dengan hadist tidak hanya segala sesuatu yang rawinya sampai Nabi Muhammad saw (hadist marfu) . Tetapi juga hadist yang rawinya hanya sampai pada sahabat (hadist mauquf) atau tabiin (hadist maqtu)
Landasan golongan kedua :
Kata hadist yang diiringai dengan istilah lain ( seperti hadist maqtu atau hadist mauquf) .Mereka menyimpulkan bahwa hadist bukan hanya terkait dengan perkataan danperbuatan Nabi Muhammad saw. melainkan juga perkataan sahabat dan tabiin .
Adanya perbedaan di atas antara dua golongan mengenai definisi hadist disebabkan perbedaan pendapat mengenai permulaan terjadinya hadist . Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa permulaan terjadinya hadist pada masa kenabian Muhammad saw.Namun ada pula yang berpendapat bahwa hadist terjadi sebelum dan setelah masa kenabian Muhammad saw .
Semoga sedikit penjelasan ini bermanfaat bagi pembaca ,,
Wallahu a’lam bish-shawab
Sumber : Kumaidi,Irham.2008.Ilmu Hadist untuk Pemula:Jakarta.Arta Rivera.
Hadist bukan hanya segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, Tetapi segala yang yang disandarkan kepada para sahabat dan tabiin juga digolongkan sebagai hadist ,
Kesimpulan pengertian hadist pada pandangan kedua ini adalah:
Yang dimaksdu dengan hadist tidak hanya segala sesuatu yang rawinya sampai Nabi Muhammad saw (hadist marfu) . Tetapi juga hadist yang rawinya hanya sampai pada sahabat (hadist mauquf) atau tabiin (hadist maqtu)
Landasan golongan kedua :
Kata hadist yang diiringai dengan istilah lain ( seperti hadist maqtu atau hadist mauquf) .Mereka menyimpulkan bahwa hadist bukan hanya terkait dengan perkataan danperbuatan Nabi Muhammad saw. melainkan juga perkataan sahabat dan tabiin .
Adanya perbedaan di atas antara dua golongan mengenai definisi hadist disebabkan perbedaan pendapat mengenai permulaan terjadinya hadist . Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa permulaan terjadinya hadist pada masa kenabian Muhammad saw.Namun ada pula yang berpendapat bahwa hadist terjadi sebelum dan setelah masa kenabian Muhammad saw .
Semoga sedikit penjelasan ini bermanfaat bagi pembaca ,,
Wallahu a’lam bish-shawab
Sumber : Kumaidi,Irham.2008.Ilmu Hadist untuk Pemula:Jakarta.Arta Rivera.
No comments:
Post a Comment