Stres tidaklah sama untuk semua orang, dan tidak semua orang mengalami stres dengan cara yang sama. Stres berbeda untuk setiap orang. Mungkin sesuatu dapat membuat stres bagi seseorang namun tidak membuat stres bagi yang lain; masing-masing dari kita menanggapi stres dalam cara yang sama sekali berbeda. Sebagai contoh, beberapa orang mungkin mendapatkan stres membayar tagihan bulanan setiap bulan, sementara untuk orang lain seperti tugas ini tidak stres sama sekali, no problemo lah. Beberapa orang mendapatkan stres karena tekanan tinggi di tempat kerja, sementara yang lainnya mungkin malah berkembang di iklim kerja begitu.
Mitos 2: Stres selalu buruk bagi Anda. Menurut pandangan ini, tanpa stres membuat kita bahagia dan sehat. Tapi ini salah, stres ibarat ketegangan senar gitar, terlalu kendor ngga acik, sember... namun terlalu kenceng juga bunyinya menyakitkan, bahkan berisiko putus tiba-tiba. So stres dapat menjadi kiss of death atau merupakan bumbu rasa kehidupan, kuncinya adalah untuk memahami bagaimana cara terbaik untuk mengelolanya.
Mitos 3 : Stres ada di mana mana , dan Anda tidak perlu melakukan apapun tentang hal ini. Berkendara di jalan raya selalu memiliki kemungkinan untuk celaka, tetapi hal itu tidak mungkin menghalangi kita untuk berkendara, bukan?
Stres harus dihadapi dengan mengatur hidup, prioritas urusan sehingga tidak menghambat bahkan kita siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar lagi.
Mitos 4 : Teknik yang paling populer untuk mengurangi stres adalah yang terbaik. Tidak ada teknik penurunan stres yang efektif secara umum atau berlaku untuk segala macam stres (meskipun banyak majalah yang artikel dan pop psikologi artikel yang mengklaim demikian). Hidup kita yang berbeda adalah hal yang berbeda, situasi yang ada di kita juga berbeda, dan reaksi yang kita berikan tentunya berbeda. Bisa jadi buku-buku psikologi populer menawarkan metode yang pas bagi Anda, namun sejatinya sumber daya Anda dan kekhasan Andalah yang paling tepat bagi Anda.
Mitos 5 : Tidak ada gejala artinya tidak ada stres. Tidak adanya gejala bukan berarti tidak adanya stres. Pada kenyataannya, kamuflase gejala karena obat-obatan dapat menghilangkan gejala secara fisiologis dan psikologis. Banyak dari kita yang mengalami gejala yang stres secara fisik secara jelas, meskipun stres adalah sebuah gejala psiklogis. Perasaan cemas, sesak napas, merasa galau sepanjang waktu, sulit berkonsentrasi adalah gejala umum stres.
Mitos 6 : Hanya gejala besar yang memerlukan perhatian. Mitos ini menganggap bahwa gejala minor, seperti sakit kepala atau asam lambung , mungkin aman untuk diabaikan. Gejala kecil stres adalah peringatan awal yang anda butuhkan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengelola stres. Jika Anda menunggu sampai Anda mulai merasa gejala stres mayor (seperti serangan jantung, kanker ) mungkin terlalu terlambat. Sedini mungkin, atasi stres berdasar sinyal yang diberikan oleh tubuh maupun pikiran.
This article is based upon a similar article, courtesy of the American Psychological Association.
No comments:
Post a Comment