Friday, 3 April 2020

Doakan Polisi Kena Corona, Perempuan Ini Dihukum 5 Bulan Penjara


DEMOKRASI.CO.ID - Mulutmu harimaumu, jarimu harimaumu. Pepatah ini tepat untuk menggambarkan peristiwa yang belum lama ini menimpa seorang perempuan muda di Malaysia. Ia dihukum lima bulan penjara usai mendoakan polisi agar terkena corona.

Mengutip World of Buzz, gadis belia berusia 20 tahun itu awalnya kesal karena ditegur oleh petugas Movement Control Order (MCO). Ia lantas melampiaskan kekesalannya dengan cara menulis status di Facebook.

"Sebab apa aku benci polis sebab polis tu bukan Allah dengan malaikat kalau Allah dengan malaikat tapa juga. Polis bahasa b*** pu***** dia dah la taksedar diri aku doakan COVID-19 bagi semua anggota polis mati," tulisnya via Facebook.

Celakanya, status itu viral dan dibaca oleh banyak orang sehingga satuan anggota polisi Malaysia langsung mencari dan menangkapnya.

Pelaku rupanya kesal karena dimarahi oleh polisi. Saat itu malam hari, ia tengah pergi keluar ke Kedah. Karena Malaysia masih berstatus lockdown, ia lantas diminta pulang, tak boleh berkeliaran di jalan.

Merasa tidak terima, perempuan yang bekerja sebagai penjaga toko itu menuliskan status di Facebook, berharap anggota kepolisian Malaysia terinfeksi virus corona.

Akibat ulahnya ini, ia dijerat Pasal 233 Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia Tahun 1998. Polisi menjatuhkan hukuman penjara selama tiga bulan dan denda sebesar 10 ribu ringgit. Namun, karena tak sanggup membayar, hukuman penjaranya ditambah dua bulan sehingga total ia harus menjalani hukuman lima bulan penjara.(*)

Pemerintah Didesak Berikan Internet Gratis ke Publik selama Wabah Corona


DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Sukamta mendesak pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, memberikan akses internet gratis kepada warga selama pandemi virus corona Covid-19.

Dengan adanya internet gratis, maka pemerintah telah membantu meringankan beban warga di tengah situasi darurat kesehatan.

Hal itu disampaikan oleh Sukampa elalui akun Twitter miliknya @drsukamta. Ia meminta Jokowi memberikan akses internet gratis kepada warga, bukan badan usaha.

"Sudah semestinya pemerintah meringankan beban mereka dengan memfasilitasi internet gratis kepada warga, bukan badam usaha, selama wabag Covid-19," kata Sukamta seperti dikutip pada, Jumat (3/4/2020).

Selama pandemi virus corona, warga diminta untuk tetap berada di rumah guna memotong rantai penyebaran virus corona. Seluruh sekolah diliburkan, para pekerja diminta untuk bekerja di rumah.

Para pelajar diminta tetap belajar di rumah secara virtual, sama halnya dengan para pekerja yang bekerja di rumah membutuhkan kuota internet yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, Sukamta meminta agar pemerintah hadir dalam persoalan warga ini dengan memberikan akses internet gratis selama status kedaruratan kesehatan masyarakat berlangsung.

Tak hanya itu, ia juga meminta agar pemerintah membebaskan pulsa telepon bagi para driver ojek online.

Sebab, selama warga berada di rumah, para driver ojol yang berjibaku melawan corona demi mengantarkan barang pesanan.

"Terkhusus, pemerintah juga perlu membebaskan pulsa telepon bagi para driver ojek daring," ungkap Sukamta.(*)

Gerindra: Pemimpin Sudah Lalai, Sekarang Rakyat Harus Bersatu Selamatkan Bangsa


DEMOKRASI.CO.ID - Sebanyak 181 orang di negeri ini meninggal dunia setelah terpapar virus corona baru atau Covid-19. Sementara jumlah yang terjangkit kini mencapai 1.986 orang, dengan hanya 134 pasien yang berhasil disembuhkan.

Belasungkawa mendalam pun disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono kepada para korban virus mematikan asal Wuhan, China tersebut. 

“Belasungkawa untuk korban yang meninggal, dokter, masyarakat, tenaga kesehatan,” ujarnya dalam sebuah video 01.21 menit, Jumat (3/4).

Ferry mengaku prihatin karena pandemik ini juga membuat masyarakat Indonesia, khususnya pekerja non formal dan harian harus mengalami penurunan pendapatan hingga tidak bisa bekerja lagi.

Dia menilai semua itu tidak akan terjadi andai pemimpin negeri sigap dari awal dan tidak bebal. Pemerintah yang menanggap remeh Covid-19 menjadi awal malapetaka bagi Indonesia.

“Pemerintah anggap remeh. Ini memang soal kepemimpinan. Kini tidak punya skenario atau tidak cepat antisipasi itu merupakan masalah kepemimpinan juga,” sambungnya.

Menurutnya, saat ini rakyat seolah tidak bisa lagi mengandalkan pemerintah. Rakyat harus berjuang sendiri-sendiri unuk menghadapi kesengsaraan ini.

Untuk itu, semua yang tidak mau negara ini rusak harus segera bersatu.

“Kalau pemerintah lalai, rakyatlah yang sekarang harus menyelamatkan negara,” tekan Ferry Juliantono. (*)

Takut Bawa Corona, Warga Nepal Bawa Batu Protes Kehadiran Warga Indonesia


DEMOKRASI.CO.ID - Warga di sebuah desa di Nepal memprotes keberadaan 13 warga negara Indonesia (WNI) di masjid mereka. Warga mengaku khawatir orang-orang asing itu membawa virus corona.

Dalam foto-foto yang diunggah Reuters, Kamis (2/4), terlihat warga melakukan protes sambil membawa batu di depan Masjid Jami di desa Imadol, Mahalaxmi, Nepal.

Foto lainnya memperlihat adu argumen yang berujung saling pukul antara dua orang di depan masjid.

Masjid itu terlihat telah dijaga oleh polisi. Keterangan foto Reuters menyebut, aksi protes digelar karena ketakutan warga akan virus corona yang dibawa orang asing.

Dikutip dari media Nepal, Khabarhub, ada 13 WNI yang berada di masjid tersebut. Walikota Mahalaxmi, Rameshwor Shrestha, mengatakan polisi yang mengantarkan para WNI itu ke masjid tersebut.

"Mereka tiba di Kathmandu dari Saptari. Polisi membawa mereka ke masjid itu tanpa memberi tahu kami," kata Shrestha.

Tidak diketahui kondisi kesehatan para WNI. Namun mereka telah dipindahkan ke tempat karantina virus corona di Desa Godavari karena masjid tak memiliki fasilitas tersebut.

Walikota Godavari, Gajendra Maharjan, mengatakan fasilitas karantina mereka bisa menampung hingga 50 orang. Sejauh ini di Nepal hanya ada 6 penderita virus corona.

Belum diketahui identitas dan keperluan para WNI itu di Nepal. Namun ada beberapa WNI anggota Jemaah Tablig di negara-negara tetangga Nepal seperti India dan Pakistan yang kini tengah menjalani karantina virus corona.

Di Pakistan, ada 4 WNI Jemaah Tablig yang positif terjangkit corona.(*)

1 Pegawai Kantor Staf Presiden Positif Corona, Kantor Dikosongkan


DEMOKRASI.CO.ID - Satu orang staf Kantor Staf Presiden (KSP) dikonfirmasi positif virus corona. Akibatnya, gedung Bina Graha dikosongkan.

"Positif satu orang, kami juga harus sampaikan bahwa KSP ada staf yang positif corona COVID-19. yang pasti yang bersangkutan sekarang diisolasi," kata Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin saat dihubungi, Jumat (3/4/2020).

"Kita sudah bikin protokol, maka kantor harus dikosongkan," imbuhnya.

Ngabalin mengatakan, staf tersebut bekerja di Kedeputian IV KSP. Ngabalin juga sudah mendapat kabar dari Deputi IV KSP Juri Ardiantoro dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Kedeputian IV," ujarnya.

Ngabalin tidak mengetahui kapan staf tersebut dikonfirmasi positif corona dan memiliki riwayat perjalanan ke mana.

"Saya telp ke Pak Juri Pak Moeldoko, dapat info langsung dari Pak Poeldoko dan saya harus bicara. Minggu kemarin atau beberapa hari lalu (dapat kabar)," kata Ngabalin.(dtk)

Hina Jokowi karena Tolak Imbauan Jaga Jarak Sholat Berjamaah, Pria di Jakut Ditangkap


DEMOKRASI.CO.ID - Polisi mengamankan seorang pria bernama Muhamad Alwi (20) karena menuliskan ujaran kebencian (hate speech) di media sosial. Pria itu ditangkap setelah mempublikasikan status Facebook yang menghina Presiden Jokowi dan anggota Wantimpres Muhammad Luthfi Bin Yahya alias Habib Luthfi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, perbuatan tersangka diketahui pada Senin (30/3). Sehari setelah itu, polisi membekuknya.

"Dia menuliskan ujaran kebencian melalui akun Facebook bernama Muhamad Alwi," kata Yusri dalam keterangan tertulis, Jumat (3/4).

Yusri menjelaskan, tersangka nekat menuliskan status tersebut karena tidak terima imbauan pemerintah untuk menjaga jarak saat salah berjemaah. Padahal, pemerintah mengimbau menjaga jarak (physical distancing) agar meninimalisir penyebaran virus corona.

Menurut tersangka, dalam Islam, saat salat berjamaah setiap baris harus dirapatkan. Pemerintah juga sebelumnya meminta umat beragama lainnya untuk beribadah di rumah, demi mencegah penularan corona.

"Pelaku bertujuan menasihati Habib Luthfi bin Yahya untuk bertindak atas imbauan Presiden Jokowi. Menurut tersangka, penyakit itu merupakan ujian dari Allah, tapi akan jadi musibah untuk orang yang tidak takwa," kata Yusri.

Di balik itu semua, Yusri mengatakan Alwi memang memiliki kebencian terhadap pemerintah. Sehingga, tidak mau mengikuti imbauan yang diberikan.

"Pelaku tidak suka pemerintah karena menurutnya banyak penista agama yang tidak ditangkap," kata Yusri.

Pelaku dijerat dengan UU ITE Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45a ayat 2. Ia terancam hukuman 6 tahun penjara.

Berikut pesan yang dituliskan tersangka:

"Eh habib lutfi pekalongan elu terang terangan aja tentang jokowi bahwa jokowi tuh bejat gk pantes mimpin dengerin nih habib lutfi bersuara luh terang terangan jgn begitu cerita nya bib ente kan sebagai pimpinan kami di negri pertiwi ini tapi jangan sampe lu mengkhianati kami bahwasannya hukum riba tuh begimana maksiat dll nya. begimane dzikir tuh bukan hanya di lidah saja membela yang benar juga itu yang nama nya dzikit jadi jangan seakan akan diri lu selalu benar di penglihatan alloh...sadari lah bahwa kita pendosa berat dengerin nih habib lutfi bin yahya pekalongan

Baca baik baik jgn maen langsung emosian. Soalnya biar kagak gagal faham atau salah faham kan ente penasehat presiden jawkok. #habiblutfibinyahya."(*)

Wednesday, 1 April 2020

7 Tips Jitu Melawan Typo di Microsoft Word

Pada saat sudah selesai mengerjakan tugas seringkali terjadi kalimat typo yang tidak kita sadari karena kurang teliti dalam penulisan kata atau kalimat, oleh karena itu dengan 7 Tips ini Typo yang tidak anda sadari akan hilang dengan begitu anda akan terasa nyaman dalam melakukan pengetikan pada Microsfot Word dan proses belajar microsoft office semakin nyaman. 
7 Tips Jitu Melawan Typo di Microsoft Word

1. Periksa Ulang Kata Demi Kata

Setelah kamu menyelesaikan tulisanmu, jangan malas untuk memeriksa kembali tulisanmu kata demi kata. Cara ini efektif untuk menghilangkan typo yang ada di tulisanmu. Saat memeriksa ulang tulisanmu, hindari metode membaca cepat (skimming) karena ini bisa membuatmu melewatkan typo yang ada

2. Menggunakan Situs Pendeteksi Typo

Sekarang ini banyak berbagai software atau website pendeteksi typo yang bisa kamu manfaatkan. Untuk tulisan dalam bahasa Indonesia, kamu bisa menggunakan typoonline.com. Untuk tulisan berbahasa Inggris, ada lebih banyak pilihan seperti misalnya gingersofware.com, languagetool.org, dan app.grammarly. 

3. Menggunakan Jasa Proofreading

Proofreading ini umumnya dilakukan oleh orang lain selain penulis. Kalau kamu meminta bantuan teman, sebaiknya kamu memilih teman yang memiliki ketelitian tinggi untuk mengoreksi tulisanmu. Semakin banyak orang yang melakukan proofreading pada tulisanmu, maka kesalahan typo yang ada bisa semakin diminimalkan.

4. Hindari Penggunaan Autocorrect

Dalam Microsoft Word, terdapat fitur bernama autocorrect yang didesain untuk memperbaiki typo. Meski begitu, fitur ini terkadang justru bisa mengacaukan tulisanmu. Ini sering terjadi terutama kalau kamu bisa menggunakan autocorrect yang berbeda dengan bahasa yang kamu pakai.

5. Menggunakan Fitur "Find and Replace"

Dengan fitur Find and replace, kamu bisa mengetikkan kesalahan kata-kata tersebut. Apabila kesalahan tersebut terdeteksi, kamu bisa menyunting langsung dengan mudah cepat ketimang melakukan satu-satu.

6. Memotong Kuku Jika Sudah Panjang

Memang terkesan spele, tapi kuku bisa berpengaruh pada performa gerakan jarimu. Yang perlu kamu tahu kuku yang terlalu panjang bisa menghambat ergerakan jari saat sedang mengetik. Kuku yang terlalu panjang juga bisa membuat jarimu terpeleset untuk menekan huruf yang ingin kamu tekan secara akurat.

7. Istirahat Cukup Agar Fokus Saat Menulis

Meski terdengar klise, tapi kamu butuh istirahat yang cukup sebelum mengetik tulisanmu. Saat sedang mengetik tulisan, pastikan kamu ada dalam keadaan segar dan gak mengatuk. Luangkan waktu jeda yang cukup untuk istirahat. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus dan bisa menghindari typo. 


Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...