Sunday, 11 April 2010

Peribahasa #4: Jung Pecah Hiu Berpesta


Sekalian regresi ke masa lalu, masa kejayaan manusia Jawa di samudera Hindia-Pasifik, saya ingin mengenalkan kata ini: Jung.

Tak banyak yang tahu istilah ini, bukan? Saya juga baru ngorek-ngorek literatur kok. Jung adalah perahu tangguh Jawa pada abad 13 - 17 Masehi yang merajai perairan Asia Tenggara. Kapal ini dibuat dengan konstruksi yang kokoh tanpa menggunakan paku ataupun baut. Konstruksi perahu bercadik sangat unik. Lambung perahu dibentuk dengan menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal ini dilengkapi dengan dua batang kemudi menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat. Kapal Jawa jelas berbeda dengan kapal Tiongkok yang lambungnya dikencangkan dengan bilah-bilah kayu dan paku besi. Selain itu kapal Tiongkok memiliki kemudi tunggal yang dipasang pada palang rusuk buritan.
Disebutkan, jung Jawa memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal kapal Portugis. Bobot jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kesultanan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Jawa untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513. Bisa dikatakan, kapal jung jawa ini layak disandingkan dengan kapal induk di era modern sekarang ini.

"Anunciada (kapal Portugis yang terbesar yang berada di Malaka pada tahun 1511) sama sekali tidak menyerupai sebuah kapal bila disandingkan dengan Jung Jawa." tulis pelaut Portugis Tome Pires dalam Summa Orientel (1515). Hanya saja jung Jawa raksasa ini, menurut Tome Pires, lamban bergerak saat bertempur dedengan kapal-kapal portugis yang lebih ramping dan lincah. (wikipedia)

Oke, sudah terbayang ya apa itu jung?

Jungnya pecah kenapa ya, sehingga para hiu berpesta pora menyantap daging segar di tengah lautan?
Ini peribahasa leluhur berpesan agar ketika mengarungi pelayaran hidup hati-hatilah jangan sampai konyol dijadikan lalapan gerombolan hiu bergigi gingsul dan bergusi sehat itu. Berlayar-berlayarlah... Berkapal-berkapallah jangan sampai kapal kalian, jung kalian pecah!

Nah ini dia, penerawangan saya ke masa lalu menjelaskan bagaimana peribahasa ini tercipta.
Alkisah, berlayarlah sebuah jung besar dari pelabuhan utama pesisir utara Jawa. Jung itu diciptakan untuk memenuhi ambisi menemukan ujung lautan dan mengumpulkan kisah dari seluruh dunia. Lima orang nahkoda terhebat memimpin perjalanan besar tersebut mengangkut seratus peneliti dan ilmuwan. Pokoknya ekspedisi Mbah Charles Sudarwin dengan kapal HMS Beagle belum apa-apanya dibanding tim ekspedisi ilmiah wong Jowo ini.

Karena bukan mau ndongeng ceritanya saya persingkat. Begitu, bukan? Boleh, bukan?
Ceritanya di tengah perjalanan entah kesambet setan laut ngidam, atau lupa minum antimo, atau sekedar kepengin eksyen, alih-alih bersinergi, kelima nahkoda itu berebutan kemudi.
Semua merasa paling benar. Semua merasa paling waras. Semua merasa paling baik.
Dua bilah kemudi lambang prestise bagi mereka, taji mereka, patah parah. Hilanglah kendali.

Maka limbunglah jung yang gagah perkasa.
Meliuk-liuk tak tentu arah.
Menghajar ombak.
Layar terkembang tergulung.
Lunas buritan.
Badai yang selama ini tunduk unjuk dendam.
Lambung jung terhempas-hempas di gunung karang.
Bilah-bilah kayu merekah.

Jung pecah!
Aroma maut menusuk-nusuk.
Dan hiu-hiu lapar menyeringai.
Terbahak-bahak mencium arak ketakutan.

Amboi celaka tigabelas kliwon!
Jung pecah hiu berpesta!
Pecah oleh ambisi pribadi! Pecah oleh kebenaran sendiri!
Pecah oleh waham! Pecah oleh kesombongan!

Kita ini bangsa pewaris gen cerdas dan unggul, hulubalang samudera, penguasa bahari, mencipta candi kelas internasional, menggubah kitab sastra agung, para maestro, para begawan, para maharesi, mahaguru, kenapa jadi begini?
Jadi budak di rumah sendiri.
Jadi bahan slilit hiu berhidung mancung.

Tangi!

Bocah Kampung


Musim hujan memang membuat banyak orang jadi lebih romantis dan melankolis. Puluhan bahkan mungkin ratusan lagu kenangan tercipta bertemakan hujan dan percintaan. Sepanjang Jalan Kenangan, Hujan Turun Lagi (eh bener ya itu judulnya lagu jadul yang dinyanyikan Ratih Purwasih?), Fixin' A Broken Heart, Lady Rain, November Rain...sampai Hujan di Malam Minggu karya Jhony Iskandar. Hohoho... Dan mangsih banyak lagi, saya ya ndak ngapal, kalo ngapal nanti dianggap kurang gaweyan.

Duhai, hujan deras membasahi jemuran, menggenangi pelataran, membuat kaum serangga tanah gelisah. Halte-halte sesak menghangat. Manusia-manusia kota tergesa dalam kendaraan. Susah benar mencari makan di kota, masih harus berhujan-hujan.
Akupun regresi ke masa-masa indah di kampungku.

Kami adalah anak kampung, tiga kilometer lagi untuk bertemu jalan beraspal. Dahulu di musim hujan begini sepulang sekolah kami ke ladang (kami menyebutnya 'alas') mencari jangkrik di antara bongkahan tanah bekas cabutan singkong. Kalau beruntung kami mendapatkan jangkrik jantan yang gagah dan bagak, segera berbunyi nyaring begitu ujung bunga rumput menggelitik sungutnya. Nyaringnya suara si jantan adalah pesona bagi betina, namun kadang mendatangkan kemalangan bagi dirinya sendiri. Karena pesonanya ia diburu, dibawa ke perkampungan makhluk serba doyan bernama manusia, disimpan dalam bumbung seukuran cetakan gula Jawa, bahkan ditukar dengan duit seratus perak. Murah betul harga kebagakan seekor jangkrik jantan.

Kami anak kampung senang memelihara jangkrik. Suaranya nyaring memenuhi rumah, menggaung di liang telinga. Kaum tikus ciut nyali mendengar nyanyian mono tone si jangkrik ulung, laksana koruptor mulai sadar terendus jejak. Dipadu dengan suara hujan mengguyur atap seng, konser alam ini tiada duanya. Kami tak pernah lupa nyanyian jangkrik hingga kini, bahkan orkestra Kitaro atau Yanni belum mampu menggeser pesona racikan nada-nada alam monotonik itu.

Kami adalah anak kampung, pagi kami adalah pagi berkabut yang menggairahkan, langit kami benar-benar biru, malam-malam kami adalah malam bermain petak umpet atau menyalakan obor klaras untuk mencari sebutir sawo di pekarangan. O teman, senang bukan main ketika sebutir sawo matang yang berwarna coklat dan berbau harum kami temukan tergolek pasrah di tanah, kami memakannya sambil tertawa riang. Biji keciknya kami kumpulkan untuk bermain 'kubuk'.

Kami adalah anak kampung, bermain bola di sawah kering. Tak bersandal kami berlarian di pekarangan, sesekali menginjak beling dan kotoran. Beberapa di antara kami bahkan ke sekolah tanpa sepatu, memamerkan betis kurus nan bersisik, sebagian 'bermotif' seperti buah pace, kenang-kenangan bahwa ia pernah mengoleksi koreng.

Kami adalah anak kampung, seringsungai mandi di kali..eh seringkali mandi di sungai. Dulu, sungai kami meski tak bersih-bersih amat masih bisa untuk mandi, ibu-ibu kami mencuci di tepinya. Selesai mandi, pemberani di antara kami memanjat pohon salam, memakan buahnya yang rasanya sepet-sepet manis. Yang tidak pandai memanjat cukup memunguti buah salam yang jatuh, yang umumnya lebih matang dari pada buah yang dipanjat. Cerdik dan kuat sama dapat.

Kami punya senapan dari bambu berpeluru biji kandri. Kami berperang laksana tentara betulan. Berlari, tiarap, beringsut di balik semak. Manakala musuh sudah dekat: plop! plop! senapan kami menyalak ganas menewaskan musuh tak kenal ampun. Siapa yang tak kan mati karena senapan kami. Westerlingpun bakalan lari tercirit-mirit mendengar suara kami punya senjata.

Hohoho... indah nian masa kecil, hati kami begitu dekat dengan alam. Nafas kami bersenyawa dengan tiupan angin sepoi. Denyut jantung kami seirama denyutan semesta. Suara cempreng kami selaras embikan kambing dan acapella kodok .
Hohoho...hidup betul masa kecil kami, di tanah bekas galian yang becek kami bermain perosotan. Segenap oksigen, hidrogen, dan fosfor di tubuh kami petik dari kebun sendiri. Kuanta kami lebur dengan kuanta benda-benda di sekitar. Menyatu. Padu.

Sahabat kami di masa kecil dari golongan makhluk hidup dan benda mati, dari golongan pinter dan agak o'on adalah sahabat terbaik. Hubungan di antara hati-hati yang bersih, di antara sesorot mata yang polos, di antara sederhananya mimpi-mimpi anak kampung ini adalah persahabatan yang begitu murni.

Seperti sungai kami yang masih bersih.
Seperti suara jangkrik yang masih nyaring.

Pendekar Bejo (Part 1)


Sugesti itu penting (kisah dua babak).

***
Ini kisah tentang Bejo yang bejo. Bejo artinya begyo, bahagia, untung, berkelimpahan. Sebenarnya Bejo tidak ingin kisahnya diceritakan oleh siapapun, oleh penulis handal terkenal saja ndak mau apalagi penulis amatiran yang suka plesetan macam saya. Ia akan memperkarakan siapa saja yang menuliskan kisah hidupnya yang ajaib tanpa seijinnya.
Untungnya Bejo ini hanyalah tokoh fiktif dalam benak saya, jadi dengan leluasa saya bisa menyuekin, mempercuekkan atau mengecuekkan ancamannya. Hoho, jangankan mencuekkan, saya bisa membuatnya anyang-anyangen, masuk angin, kaya, miskin, bahagia ataupun merana. Betapa berkuasanya saya atas dirinya.
Tentunya saya akan tetap cerita sama sampeyan.

***
Alkisah Bejo adalah seorang pemuda kampung perantau yang ingin memilki kesaktian atau daya linuwih. Betapa tidak, profesinya sebagai tukang tagih mengharuskan ia berpenampilan nggegirisi, otot berisi dan kelihaian berkelahi.
Sebenarnya profesi itu bukan cita-citanya, namun karena tawaran teman pamannya yang membawa dia ke kota dan tidak ada pilihan lain maka dengan modal kepala plontos licin dan sungut tebal ia mencoba pekerjaan itu.

Sungut tebal, nyalinya tipis. Nagih utang jadi pekerjaan maha berat untuknya. Acapkali ia pipis di celana menghadapi pengutang yang galaknya lebih dahsyat dari macan betina menjalani masa nifas 40 hari. Apalagi kalau pengutang itu juga mengerahkan bodyguard untuk menghadapinya, tak jarang ia pulang dengan benjol manis menghiasi wajahnya. Ia sedih sekali, mau pulang kampung malu, mau bunuh diri lebih takut lagi sama malaikat penjaga neraka.


Memang bejo Si Bejo ini, seminggu setelah surat itu dibacakan oleh Kang Paino kepada Mak'e datanglah balasan: "Nak, coba kamu kungkum malem Jumat Legi pas bulan purnama nanti di Kali Ciliwung. Jangan lupa bawa sabun antiseptik, minum tolak angin dan pakai minyak kayu putih. Tertanda Pamanmu, Ki Jono."
O, rupanya Mak'e konsul perihal masalah anak kebanggannya kepada om-nya di kampung yang dukun cukup terkenal.


***
Singkat cerita, nasehat itu ia turuti dengan tingkat kepatuhan mutlak. Dan, setelah berendam dan menempuh pengalaman spiritual melihat macam-macam penampakan dari mulai botol sampo, pampers, bangkai ayam sampai orok hanyut ia mendapati secarik kertas basah nempel di ubun-ubunnya. Dari pamornya ia yakin, kertas itulah hasil tirakatnya semalam suntuk.
Maka bergegaslah ia membaca kertas yang agak lecek itu.

Resep Jampi Kepalan Sakti:
Minumlah Parasetamol sambil membaca hizib ini:
Sadhumuk bathuk saanyari bumi
Ilang migrainku, bleh!

Bejo bahagia sekali membaca wangsit itu. Tirakatnya semalam suntuk membuahkan hasil, sebuah formula ajiib yang akan mengubah hidupnya. Masa depan terlihat begitu terang.
Mendadak badannya menghangat, perasaannya melambung. Dahsyat, baru membaca wangsitnya saja aku sudah merasa perkasa.

Maka sejak hari itu ia seperti terlahir sebagai manusia baru.
Dulu mukanya babak belur dihajar Si Genggong penguasa blok 4 pasar, sekarang Si Genggong terjengkang sekali kemplang. Anak buah Genggong lari tercirit birit, menabrak sana-sini lebih heboh daripada ayam betina yang salah tingkah dikejar jago ganteng.
Bang Sarip yang terkenal garang dan kejam dibuatnya meraung-raung memanggil-manggil istri tuanya ketika giginya rontok delapan terkena sambaran kepalan sakti Bejo. "Ampyuuun... Minah... Gue kafooook!! Iye besok-besok gue kagak bakalan tegong ame looo...!" Para pedagang pasar yang selama ini terzalimi tertawa girang melihat tokoh antagonis pasar tepar terkapar sambil meratap-ratap.
Preman mana yang berani sekarang, dia hajar.
Inilah Si Bejo, the rising star Pasar Tanah Ijo. Ia menjuluk diri Jo, Si Tangan Baja.

***
Karirnya sebagai debt collectorpun melejit. Jangankan bodyguard, anjing herder yang gahar aja langsung mingkem melihat ia mematahkan gagang pintu dengan sekali gebrak. Melihat tatap matanya lutut orang bisa gemeteran dari maghrib sampai subuh.
Urusan piutang dijamin beres di tangan Jo. Banyak rentenir berminat mencarter Jo. Hidup Jo!

: (nggak enak bacanya kalo kepanjangan, bersambung jilid 2)

Pendekar Bejo (Part 2)

Nama Bejo semakin beken sebagai jagoan pasar yang baru. Dari penjual grosir karpet sampai tukang kecambah semua takut sama Bejo. Tidak ada yang berani bikin onar lagi. Semua aman, asal bayar upeti sama dia. Anak buahnya banyak sekali, melata di mana-mana.
Sekali waktu ada anak muda belagu yang berani macem-macem sama tukang koran, dia bikin terkaing-kaing, menyembah-nyembah minta ampun.
Ada oknum aparat tidak mau bayar parkir, dia datangin. Diambilnya sebutir kelapa, lalu dengan santai diayun-ayunkan di depan matanya sambil ngomong "Kenal gua?" Sekali keplak berantakan tempurung kelapa. Kabur tuh oknum setelah membayar uang parkir.

***
Hebat betul rupanya kekuasaan. Pengusaha dan pedagang yang butuh rasa aman tentu kenal dia. Aparatpun berkawan dengannya. Taraf hidupnya melambung. Siapa tak kenal Bejo sekarang?
Dulu jalan kaki sekarang naik mersi, dulu makan saja payah sekarang berlebih malah. O, roda hidup berputar sudah.

Hari demi hari semakin jaya saja anak kampung ini.
Rupanya dahsyat betul ajimat kertas lecek kali Ciliwung itu.
Hmm... kertas bertulis tak begitu jelas itu memang telah mengubah hidupnya seratus delapan puluh derajat. Dari pengecut menjadi pemberani, dari pelanduk menjadi singa.

***
Singkat ceritalah..., Bejo berkeluarga dan memiliki anak. Semata wayang anak itu, ganteng dan cerdas. Ganteng tentu karena ibunya elok rupawan, bukan andil Bejo. Cerdas karena cukup gizi.
Umur 5 tahun anak Bejo, namanya Be Jo Jr sudah pandai membaca. Segala macam ia baca. kalau pergi ke mall, mulai dari spanduk, label kemasan sampai baju orang ia baca keras-keras. Kadang orang dibikin malu karena tulisan di bajunya dibaca Be Jo Jr kencang-kencang. Ini fenomena aneh perbajuan: orang dengan seronok pakai baju bertulis macem-macem tapi giliran dibaca orang malah malu...

Nah, suatu ketika Be Jo Jr yang memang lasak ini mengejar mobil-mobilannya yang lari ke kolong ranjang Bejo. Eh, matanya menagkap sebuah benda aneh berwarna coklat.
O, sebuah peti kayu kecil yang indah, berukir dan bertatah emas. Ia buka, tak ada apapun selain selembar kertas lusuh.

***


Resep Jampi Kepala Sakit:
Minumlah Parasetamol sambil membaca hizib ini:
Sadhumuk bathuk saanyari bumi
Ilang migrainku, bleh!

Bejo yang sedang nonton acara masak memasak di TV terhenyak, kaget bukan kepalang medengar suara cempreng anaknya, Bergegas bagaikan satpol PP ngejar pedagang kaki lima ia lari ke kamarnya. Awh!

"Juniyor, apa-apan in?"
Dengan tatapan mata polos Be Jo Jr malah tertawa-tawa, "Papa ngapain kertas ginian disimpen?"
Oalah ini anak, tanpa kertas itu kamu bisa jadi anak kere, bahkan mungkin nggak lahir karena kalo aku jadi kere nggak mungkin Jeng Lady mau jadi istriku, jadi emakmu....!

"Taruh, sayang.. kembalikan.." Bujuk Bejo.
"Iiih, Papa ini kan tulisan biasa, kayaknya catatan buat obat sakit kepala."
"Heh?!!" Bejo terlonjak. Sungut tebalnya mendadak tegang. Diapun merebut kertas kumal itu. Matanya meneliti dengan cermat setiap kata setiap huruf dari ajimatnya itu.

Delapan tahun kertas itu ia simpan di peti. Sejak sekali membaca di pinggir Ciliwung dini hari Jumat Legi itu tak pernah ia membaca kertas wangsit tersebut.
Delapan tahun ia meyakini bahwa kertas itu bertuliskan resep jampi-jampi untuk ilmu Kepalan Sakti yang selama ini ia andalkan:

Resep Jampi Kepalan Sakti:
Minumlah Parasetamol sambil membaca hizib ini:
Sadhumuk bathuk saanyari bumi
Ilang migrainku, bleh!

Ya, RESEP JAMPI KEPALAN SAKTI, mantra ampuh dari lelembut, danyang, dan jin-jin sing mbahurekso kali Ciliwung.
Delapan tahun ia meyakini mantra itulah yang memberinya energi luar biasa! Menjadikannya from zero to hero!

Dan, sore ini ia dihadapkan pada sebuah lelucon tak lucu bahwa ternyata ia salah baca! Benar! Matanya masih waras, dan dengan jelas membaca: JAMPI KEPALA SAKIT, Paracetamol! Anak kecil saja tahu!
Ah! Bodoh benar aku ini!

Seketika mentalnya ciut kembali, seperti Bejo culun yang dulu. Sungutnya lunglai.


***
Sejak saat itu Bejo kembali seperti semula. 'Semula' yang bukan 'aslinya'.
Ya, sesungguhnya keadaan sewaktu saktilah Bejo yang asli. Setiap orang terlahir berani. Lihatlah bayi yang selalu berani mencoba sesuatu tanpa banyak menyoal.
Seiring perjalanan hidupnya terlalu banyak program negatif yang kemudian menutupi fitrahnya, potensi terbaiknya. Pengalaman-pengalaman tak menyenangkan mengendap di alam bawah sadarnya membentuk mental block yang menghambat keluarnya potensi itu.
Sayang sekali, Bejo mengira bahwa kertas lecek itu adalah jimatnya, jiwanya sehingga ketika ia tahu bahwa ia salah baca kesaktiannya hilang.

Sesungguhnya bukan mantra itu yang sakti, namun ketika membaca mantra salah itu segenap jiwanya hadir, tubuh dan jiwa menyatu, segenap potensi hadir bahu membahu mewujudkan kejayaannya.
Mantra lecek itu telah mensugestinya bahwa ia memilki kekuatan luar biasa, keberanian tak terkalahkan. Bukankah itu hanya selembar kertas catetan cara minum obat yang barangkali hanyut dari sebuah tempat sampah di pinggir kali Ciliwung,?

Ah, Bejooo... Bejo. Andai kau tahu, Jo...


***
NB: membaca note ini tanpa membaca part 1 adalah bukan perbuatan melanggar hukum.

Menangis


Tidak usah ragu atau malu untuk menangis ketika engkau memang ingin menangis...
Ketika engkau bayi, engkau sering menangis dan engkau bahagia,
semakin besar engkau malu untuk menangis nyatanya engkau tak sebahagia ketika bayi.

Data statistik menunjukkan bahwa dalam setahun rata-rata wanita menangis 47 kali dan pria hanya 7 kali, namun bukan itu batasan boleh atau tidaknya seseorang menangis.

Ibnul Qayyim al Jauzy, seorang ulama, dokter dan budayawan Islam membagi tangisan kepada 10 jenis:

1. Tangisan rahmat dan kasih sayang
2. Tangisan takut dan bimbang
3. Tangisan cinta dan rindu
4. Tangisan gembira dan bahagia
5. Tangisan putus asa
6. Tangisan sedih
7. Tangisan lemah dan ketidakupayaan
8. Tangisan kemunafikan
9. Tangisan kepalsuan
10. Tangisan persetujuan (menangis apabila orang lain menangis)

Yang mana tangisan milik Anda, itulah yang mesti Anda pilih. Tentu saja Anda akan menghindari nomor 5, 7, 8 dan 9 bukan? Oke, saya akan coba menilik satu demi satu.

Tangisan rahmat dan kasih sayang
Anda pernah memandangi anak Anda yang sedang tertidur pulas dan entah bagaimana mata Anda tiba-tiba basah? Atau melihat seorang pasien terbujur di tempat tidur RS dan Anda jatuh iba sampai-sampai mata Anda berkaca-kaca? Subhannalloh, Anda dikaruniai sifat rahman dan rahim. Hati Anda sungguh lembut. Syukurilah nikmat itu.

Tangisan takut dan bimbang
Seperti seorang anak kecil yang takut ditinggal sendirian. Namun ketakutan dan kebimbangan bukanlah monopoli anak kecil, bukan? Sesekali kita mengalaminya. Takut menghadapi pekerjaan, bimbang menentukan pilihan yang sama-sama sulit. Menangis dalam keadaan seperti ini? Katakan tidak, untuk urusan yang bersifat kebendaan. Namun menangis karena takut kepada Allah berbeda konteks, karena takut kepada Allah berbeda pengertian dengan ketakutan yang merugikan (fear).

Tangisan cinta dan rindu
Tangisan jenis ini banyak dijual di sinetron dan nyanyian. Kita sendiri pasti pernah mengalaminya. Rindu kepada orang tua, kepada orang-orang terkasih. Saya masih ingat ketika baru bertugas di pedalaman Papua sementara meninggalkan istri yang sedang hamil tua dan anak pertama yang ketika itu belum genap berusia 2 tahun. Memandang fotonya saja sudah cukup untuk membuat air mata saya merembes.
Ketika seseorang yang sangat rindu kepada Allah pertama kali memandang Ka'bah dari dekat rata-rata menangis, begitupun ketika thawaf wada', thawaf penghabisan sebelum meninggalkan kota Makkah. Atau Anda membaca kisah Rasulullah dengan khusyu' lantas membuncah kerinduan yang teramat sangat, Anda menangis rindu.

Tangisan gembira dan bahagia
Saat Anda memperoleh sesuatu yang sangat Anda idam-idamkan, Anda merasa begitu bahagia sehingga air mata mengalir. Biasanya dipadu dengan sujud syukur atau minimal ucapan alhamdulillah yang begitu menggetarkan karena bukan hanya lisan atau otak Anda yang bersyukur namun seluruh sel dengan somatic mind Anda bergetar. Itulah tangisan kebahagiaan. Anda bisa membayangkan ketika Allah memanggil Anda dengan lembut:
Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai, dan masuklah kedalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu?
Apakah Anda tidak menangis bahagia?

Tangisan putus asa
Jangankan tangisannya, putas asa sendiri tidak boleh bagi seorang beriman karena putus asa tidak lain merupakan bisikan keraguan akan kuasa Allah atas kita, ketidakyakinan bahwa Allah memberikan sebuah beban tidak pernah melebihi batas kemampuan kita. Putus asa adalah perbuatan orang kafir, orang yang hatinya tertutup, tidak cerdas dan tidak pandai bersyukur.

Tangisan sedih
Kesedihan itu bagian tak terpisahkan dari hidup seorang manusia. Siapapun pernah dan boleh bersedih, yang tidak lazim adalah membiarkan diri dalam kesedihan yang berlarut-larut dan mengabaikan hak diri untuk merasa berbahagia.
Sedihlah karena berbuat dosa, tetapi jangan sampai kesedihan itu membuat kita tidak mau tersenyum. Tidak ada orang yang suka melihat raut muka sedih. Rasulullah adalah seorang yang mudah menangis ketika mendengar dan membaca ayat Qur'an atau ketika shalat namun wajahnya selalu berseri dan menyenangkan.

‘Dan mereka menyungkur di atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk’ (QS Al Isra: 109)

‘Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis’ (Maryam: 58)

Para sahabat Rasulullah adalah orang-orang yang gampang menangis namun mereka adalah generasi yang sangat produktif. Ruhban fi lail wa fursan fi nahar, bagaikan rahib di malam hari namun gesit bagai singa di siang hari.

Artinya bahwa tangis ketika sedih haruslah menjadi sebuah tangisan yang produktif, tangisan yang memang tulus dari dalam hati akan men-stop produksi kortisol (hormon penyebab stres) dan merelease endorfin (hormon yang behubungan dengan sensasi bahagia)
Seseorang ketika merasa bahagia akan lebih produktif, lebih cerdas dan bertenaga. Itulah barangkali salah satu rahasia mengapa para sahabat mudah menangis namun sejarah mencatat mereka sebagai generasi yang dahsyat dan sangat progresif.

"Menangis adalah pelepasan emosi yang paling tepat saat kita tak bisa mengungkapkannya lewat kata-kata," kata Dr Simon Moore, psikolog dari London Metropolitan University. Menurut Profesor William Frey, ahli tangis dari AS, air mata yang dikeluarkan saat kita sedang emosional mendorong terbitnya hormon endorphin sehingga bisa membuat perasaan lebih plong. Menangis juga diketahui bisa menurunkan tekanan darah dan denyut nadi.

Tangisan kemunafikan
Pura-pura menangis agar dikira orang yang takut kepada Allah, agar disangka orang yang khusyu'. Air matanya memang keluar namun hatinya tetap kering. Berhati-hatilah, tangisan jenis ini sangat meletihkan. Alih-alih endorfin, effort yang dikeluarkan dalam upaya menangis ini menghasilkan kortisol, sama seperti sholat yang tidak khusyu'.

Tangisan kepalsuan
Ini tangisan penipu. Seolah-olah menangis untuk mengecoh orang banyak agar simpatik, menaruh iba kepadanya.

Tangis persetujuan
Menangis ketika orang lain menangis. Jiwa itu beresonansi. Kegembiraan menularkan kegembiraan. Begitu pula kesedihan. Anda pernah menonton sinetron yang menayangkan artis idola Anda menangis, dan Anda ikut-ikutan menangis?

Itulah jenis-jenis tangisan. Mungkin ada lagi tangis penyesalan namun saya pikir itu bisa dimasukkan dalam kesedihan.
Silahkan pilih, tangisan mana yang ingin Anda pakai, hanya saja pastikan bahwa memang tangisan itu sehat bagi Anda.

Saya beri tahu rahasia untuk mengetahui apakan tangis kita ikhlas dan sehat atau tidak: adanya rasa lega. Menangis yang benar akan membuat kita merasa plong, lega dan lebih tenang karena terbitnya hormon endorfin tadi.
Sebuah studi yang dilakukan di Jepang menunjukkan, orang yang lebih sering menangis lebih jarang mengalami sakit encok. Para ahli menduga hal itu berkaitan dengan dikeluarkannya hormon tersebut pada saat kita menangis.
Akhir kata, tidak ada alasan untuk tidak menangis. Jangan malu untuk menangis selagi kesadaran Anda mengatakan anda ingin menangis.

Bacalah firman Tuhan,
atau senandungkan nasyd ini:

Tuhanku
maafkanlah segala dosaku..
Tuhanku
ampunkanlah kejahilan hambaMu...

kusering melanggar laranganMu baik sedar ataupun tidak
kusering meninggalkan suruhanMu walau sedar aku milikMu...

Oh Tuhanku
Kaupimpinlah diri ini yang mendamba cintaMu
aku lemah, aku jahil
tanpa pimpinan dariMu...

Kau Pengasih
Kau Penyayang
Kau Pengampun kepada hamba-hambaMu
Selangkahku kepadaMu seribu lankah Kau padaku...

dan,
menangislah....

Indonesia Gagah Berani

Izzah saya sebagai bangsa Indonesia tergugah lagi ketika membaca ini:

Pada 1962, ketika di Jakarta diselenggarakan Asian Games Presiden Soekarno tegas-tegas menolak kehadiran kontingen Israel. Jakarta harus menghadapi konsekuensi serius: IOC (Komite Olimpiade Internasional) menolak menjadi pelindung Asian Games IV, bahkan melarang benderanya dikibarkan di Jakarta. Eeeh, bukannya minta ampun, Indonesia malah mundur dari IOC. Setahun kemudian, Indonesia menyelenggaraken GANEFO (Games of New Emerging Forces) di Jakarta. Perhelatan antar bangsa ini sukses besar dan dihadiri 48 negara. Bukan main, bukan main-main!

Sebelumnya, 1957 ketika timnas kesebelasan Indonesia berhasil melaju di zona Asia untuk merebut tiket Piala Dunia dan tinggal menghadapi Israel , Indonesia menolak untuk bertanding di Jakarta atawa Tel Aviv, Indonesia maunya tanding di tempat netral dan tanpa lagu kebangsaan (sebagai penolakan dan pernyataan tidak mengakui negara Israel). Indonesia mendapat sanksi dari FIFA.

Ketika Indonesia keluar dari PBB pada 7 Januari 1964, salah satu alasan Bung Karno adalah, " Dengan menguntungkan Israel dan merugikan negara-negara Arab (termasuk Palestina), PBB telah nyata-nyata menguntungkan imperialisme dan merugikan kemerdekaan bangsa-bangsa."
Bung Karno tegas menuduh PBB sebagai kepanjangan AS dan sekutunya serta mengatakan PBB lebih jelek dari mimbar omong kosong.

Sunday, 4 April 2010

Bougenville 08FM

Akhirnya rumah susun gua selesai juga. Setelah pembayaran dp pertama februari 2008, kelar nyicil taon 2009, akhirnya pertengahan maret 2010 gua dapet panggilan untuk serah terima.

Rasanya girang bener deh waktu gua ditelpon itu, soale sempet bosen juga nunggu2 kok blom jadi2 ya.. padahal cicilan udah kelar dari taon kemaren, tapi kok gak ada kabarnya, gimana ini..
Mana dia jauh lagi dari rumah kita, jadi otomatis gak pernah ditengokin tuh apartemen, kita cuma berdoa saja semoga pembangunannya lancar kekekek :P

Jadi begitu kabar yang ditunggu2 dateng, wusss.. kita langsung donk meluncur ke lokasi. Sempet terpana juga liat tampak depannya.. wah dulu kan ini kosong gak ada apa2.. skarang udah ada bangunan tinggi menjulang kaya gini.. keren juga yaaa..


Beneran lo, kesan pertama gua bangunannya lumayan keren, entrance-nya juga lumayan untuk ukuran rumah susun.. apa karna masih baru ya.. yang jelas gua cukup puas deh waktu ngeliat tampak depan.

Tower terdepan tuh alamanda. Yang gua punya tower bougenville, di belakangnya. Baru 2 tower ini aja yang udah serah terima, tower laen masih waiting list, entah kapan jadinya.

Setelah urus2 surat serah terima, yang bikin gua sedih adalah gua harus membayar IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) a.k.a maintenance fee yang katanya lagi harga diskon sebesar 5000/m2. Trus ada pula iuran lain yang namanya SF (Sinking Fund) sebesar 500/m2.

Dan sedihnya lagi, gua harus membayar 6 bulan sekaligus, padahal gua kan berharap digratisin dulu kek 3 bulan, orang baru aja seneng ngeliat apartemen udah jadi, ini langsung ditodong mesti bayar huhuu..

Total IPL + SF yang gua bayarkan kemaren itu adalah Rp. 1.155.000,-
Gak tau deh kenapa IPL itu bahasa indo trus Sinking Fund bahasa inggris.. kalo mau bahasa inggris ya sekalian aja namanya MF + SF gitu kan, atau kalo mau dalam bahasa, yah IPL + IT (Iuran Tenggelam) wuehehehe..

Abis itu, gua diajak ngeliat unit gua.. aaah senangnya.. naek lift, liftnya oke juga, apa lagi2 karna masih baru ya hehe.. trus begitu sampe di lantai gua, baru kerasa.. ih kok kaya lorong rumah sakit, warnanya putih2 gitu lagi.. serasa masuk mess deh hihihi..

Trus begitu liat unit, duh unitku kecil amat.. berapa langkah yah dari pintu gua lupa itung, tapi gak sampe 10 langkah deh keknya udah sampe ke pintu balkon haha.. :D

Yah, emang kecil sih luas gross-nya aja 35 m2, itu masih kepotong balkon trus sudut2, trus dinding2, jadi yah emang begitulah adanya ;)

Kamar utama ada jendelanya, walaupun jendela gedenya gak bisa dibuka.. dudul deh katanya sengaja buat kemananan, yang bisa dibuka cuman 2 jendela kecil di atasnya, trus gak ada view2an, view gua yah tower alamanda haha.. tapi lumayanlah jadi terang kamar itu. Dibanding kamar yang satu lagi gelap gulita karna gak ada jendela.

Pintu n kusennya semua udah aluminium, trus waktu gua komplen kitchen sink gua kok ada karatnya, langsung diganti ama yang baru saat itu juga. Kalo catnya gak mulus, trus ubinnya putih standar gak ada manis2nya mah gua maklum aja deh.
What do you expect gitu loh, toh namanya juga rusunami kan? :P

Yang gua gak demen cuma pipa2nya semua di luar tembok. Semuanya keliatan dari luar, nongol di dinding. Yang lebih parah di balkon, udah balkonnya super duper mini gitu, masih disesekin ama pipa2 segede bagong.

Yah gak rugilah gua gak dapet view apa2, gimana mau beromantis ria duduk di balkon liat pemandangan kalo kanan kiri lu pipa? Kekekek :P
Blom lagi ada outdoor ac, blom ditambah jemuran, mana bisa lagi ditaroh kursi?
Mengenaskan sih emang balkonnya.. gua akui.. tapi selain itu yah okelah.. kamar mandinya juga gak kecil2 amat kok, udah dikasih toilet duduk + shower spray + shower.

Jadi selain kitchen sink itu gua gak komplen apa2 lagi. Gua terima serahnya 1 unit apartmen di gading nias dibayar nyicil hehehe..

Abis itu gua sibuk hunting interior deh, disana gua liat ada beberapa yang sekalian pameran paket interior lengkap gitu, khusus buat gading nias.. bagus juga gua liat setelah dimasukin perabot..

Tapi begitu liat price list-nya.. alamaaakkk...... nyaris brenti jantung gua...
Paket deluxe...... Rp. 45.900.000,-
Paket premium.. Rp. 35.900.000,-
Buset dah.. ada paket hemat ga nih.. gua langsung males ngeliat2 dalemnya, serius gua langsung duduk aja gitu di sofanya sambil manyun hihi..

Sementara gua liat ada engkoh2 sibuk diskusi ama anaknya warna wallpaper apa yang mau dipake di unit mereka, brarti dia ambil paket deluxe, soalnya beda paket deluxe ama premium itu wall paper doank.
Duh engkoh.. kok kamu happy gitu sih keliatannya milih2 wallpaper, emang harganya gak mahal nih? Gua doank nih yang berasa mahal atau gimana sih?

Hopeless gua pulang aja ama david.. masa mau ngisi perabotan buat apartemen seuprit gitu mesti keluar duit sebanyak itu sih? Itu seperempat harga unitnya loh.. gua ogah ah keluar duit segitu, gua langsung pikir mau beli ol*mpic2an aja, toh mau gua sewa2in ini gak gua tinggalin sendiri.

Sekalian gua mau tanya2 design interior lain, kali2 ada yang murah. Tapi setelah survey beberapa hari hasilnya nihil. Nyerah gua. Design interior = mahal. Hiks.. T_T

Trus gua ama david bikin perincian harga kalo kita beli ol*mpic2an gitu, total2 abis berapa duit sih buat fully furnished 1 apartemen?
Hasilnya ternyata mengejutkan. Ternyata mahal juga, gak beda jauh ama paket premium tadi. Bedanya gak signifikanlah, gak sebanyak yang gua harapkan, gua pikirnya bisa beda separohnya gitu, ternyata gak juga..

Jadi yah.. dengan sangat berat hati gua putuskan gua pake design interior ajalah kalo gini mah, udah capek2 gua beli sendiri semuanya, trus mesti nungguin tukangnya lagi kan, mesti ngurus2 semua sendiri toh harganya gak beda jauh.
Kalo pake jasa interior kan gua tinggal kasih kunci trus terima beres, gak usah bolak balik gading.

Gua udah hampir mau ambil paket premium itu aja tuh, saking malesnya gua nyari2 lagi,
tapi ternyata gua dapet referensi dari forum gading nias di facebook, yah gak ada salahnya lah gua coba telpon, toh gua emang mau ke gading ini, jadi sekalian aja 1 hari itu gua bikin janji ama beberapa interior designer.

Gua ada telponin 3 orang dari referensi itu, tapi yang response-nya oke cuma 1 orang ini. Yang satu lagi sinyal hapenya mati2, gua telpon lagi mati lagi, trus gua tinggalin sms, kagak dibales.
Yang satu janji mau imelin gua penawaran harga, tapi gak di-imel2.
Yasudlah akhirnya gua cuma janjian ama 1 orang itu deh, selain liat2 lagi si paket premium dengan lebih seksama, kemaren ini kan gua gak liat bener2, cuma duduk di sofanya doank hehe..

Gua ketemu dengan si Ko F ini, kita sebut saja begitu, di depan kolam ikan. Dia lagi ngerjain beberapa unit di tower alamanda. Jadi kemaren pas ketemuan dia kasih liat gua langsung contoh unit yang udah hampir kelar dia kerjain.

Kesan gua sih lumayan bagus ya, dia bener2 bikinnya sesuai denah kita. Ranjang + lemarinya dibikin rapih, nyatu, dikasih rak2, sesuai ama bentuk kamar, jadi kamar yang kecil itu terlihat lega.. yah yang gua maksud lega disini bukan beneran lega, tapi lebih legalah kalo gak di-design khusus hehehe..

Kamar anak dikasih ranjang sorong, jadi bisa muat 2 kasur, kalo kamar anak ini gua gak bisa bilang terlihat lega sih, wong ukurannya emang kecil banget hehe.. sukur2 bisa masuk ranjang + lemari + meja :P

Trus dapurnya juga gede, beneran deh gede banget, menurut gua kegedean bahkan, lebih dari separoh ruangan buat dapur haha.. pasti yang punya unit itu hobi masak tuh :P

Kabinet tv juga dibikin sampe ke dinding atas, jadi gak cuma meja tv kotak aja, trus kulkas juga dikotakin. Yah, okelah menurut gua, bagus juga jadinya, dibanding gua beli sendiri perabot trus maen cemplung2 aja disitu, pasti lebih kacao trus makan tempat jadinya.

Kalo di rumah mah gak masalah, tapi kalo di apartemen? Apalagi yang mungil kaya punya gua, gak bisa itu, ibaratnya sesenti aja berharga, harus diperhitungkan itu hehe..

Si Ko F juga orangnya oke, mau ngecetin dulu dindingnya, trus selama unit direnov ama dia, kita bisa minta tolong dia pasangin apa aja, selama dia bisa dia mau bantu katanya.

Trus tibalah saat yang menentukan, saat gua dikasih penawaran harga.. tapi gua udah gak kaget lagi donk hehehe.. seputaran 30 something juga lah.. tapi dia gak termasuk elektronik, kasur, sofa, kompor. Itulah sayangnya, gua mesti itung2 dulu kalo gua beli sendiri semua itu + harga dari dia berapa duit yang harus gua keluarkan.
Jadi gua bilang gua pikir2 dulu, maka dengan itu berakhirlah pertemuan gua dengan si Ko F.

Trus gua lanjut ngeliat si paket premium. Yang gua tau dia udah bener2 komplit, tinggal masuk aja, semuanya udah disediain, kalo gitu kan lebih murah dia kan.. beli elektronik itu kan lumayan juga, gua itung2 yang mesti gua tambahin sendiri sampe belasan juta. Ya udahlah pikir gua, gua ambil si paket premium aja deh.

Tapi ternyata begitu kita liat2 si paket premium, kita jadi gak sreg. Abis kamarnya gak di-design khusus, dia cuma taro lemari + ranjang + meja. Gak dibikin nyatu gitu, jadi gak ada rak2 di dinding. Sama aja kaya gua beli lemari sendiri + kasur sendiri trus gua masukin.

Kamarnya jadi jauh lebih sempit deh, sampe jalan aja susah, wuih langsung ilfil deh kita. Kebayang di Ko F ranjangnya bahkan ada lacinya, lumayan kan buat nyimpen2 sprei.

Trus dapurnya juga kecil banget. Mungkin separohnya dapur di tempat tadi. Dalam hati gua langsung kecewa. Walaupun gua suka harganya, tapi gak suka barangnya.. gimana donk....

Akhirnya setelah dipikir masak2, gua ama david memutuskan kita pake si Ko F ajalah, walaupun mahal, tapi hasilnya dia oke. Walaupun malemnya gua ampe capek itung2 apa aja yang mesti gua beli, trus survey2 harganya, apa lagi yang bisa gua teken, ampe semalaman tuh gua itungin gituan, ampe mabok gua.

Besokannya kita ketemu lagi, trus nego2 lagi deh, sampe akhirnya kita deal. Gak lupa gua minta dapurnya dikecilin haha.. walaupun dia setuju dikecilin 20 cm aja, karna gak bisa dikecilin lagi katanya nti mepet, ya udahlah gua terserah aja.
Abis itu pilih2 warna, untuk kamar utama kita pilih coklat tua, kamar anak coklat muda, dapur + ruang tamu coklat. Gak sabar mo liat jadinya kaya apa, semoga deh bagus ya :D

Tapi abis itu kepikiran gua sayang mo nyewain ke orang.....
Gimana kalo nti dia kasar trus barang2 gua rusak, gimana kalo lemari gua kekelupas2 karna dia asal pakenya, gimana kalo dapur gua jadi jorok, dan gimana2 lainnya...
Apartemen gua kan masih perawan, masih mulus baru, gak tega gua ngelepas dia ke orang tak dikenal hiks.. T_T

Tapi kalo gak disewain kan gak dapet duit. Trus siapa yang mau gantiin duit gua buat interiornyaaa??
Aih.. dilema.. semoga deh yang nyewa apartemen gua nanti orangnya rapih dan lembut ya..

Haahh.. blom juga jadi, blom juga ada yang nyewa, gua mikirnya udah kejauhan aja :P

Kira2 juni gua baru bisa nyewain apartemen itu, gua mau iklan di mana ya? Bingung euy hihi..
Trus gua kepikiran lagi.. gimana kalo gak ada yang nyewaaa??
Gua gak dapet duit donk.. trus mesti bayar IPL + SF lagi donk buat 6 bulan ke depan.. haiyaahh....

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...