Thursday, 18 January 2018

Pengertian Front End, Back End, Full-Stack Dalam Dunia Developer

Pengertian Front End, Back End, Full-Stack Dalam Dunia Developer - Seiring perkembangan teknologi, web telah berkembang menjadi lebih kompleks. Ini membuat developer juga menjadi lebih terspesialisasi. Artinya, seorang developer tidak harus melakukan keseluruhan proses membangun web lagi, tetapi fokus pada bagian tertentu saja, entah tiu salah satu bahasa pemrograman, framework, atau bagian teknikal lainnya.

web developer

Pernakah kamu mendengar atau melihat perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk front-end developer, back-end developer, atau full-stack developer? Apakah artinya istilah-istilah tersebut?


Berikut akan dijelaskan lebih jauh mengenai pengertian masing-masing istilah di atas:

Front-End

Bagian front-end dari sebuah website adalah bagian yang langsung dilihat oleh user. User juga bisa langsng berinteraksi pada bagian ini. Bagian ini dibangun menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.

Dulu (sekitar tahun 2012), kebanyakan browser tidak dapat menginterpretasikan JavaScript dengan baik sehingga menambah fungsi-fungsi kompleks JavaScript bukanlah ide yang bagus. Tetapi, saat ini browser sudah menjadi lebih canggih dan bisa menjalankan JavaScript dengan baik. Ini menjadikan JavaScript tidak hanya digunakan untuk bagian back-end lagi. JavaScript sendiri telah mengalami banyak kemajuan dengan bertambahnya framework-framework seperti Angulars, jQuery, dan Node.js. Singkatnya, apa yang didefinisikan dengan front-end telah banyak berubah dalam waktu yang singkat.

CSS (Cascanding Style Sheets) adalah bahasa pemrograman yang mengontrol tampilan HTML pada halaman website. CSS menentukan warna, font, gambar background, dan bukan bagaimana tampilan keseluruhan website-mu. Versi terakhir dari CSS adalah CSS3, yang menambahkan fitur seperti interaktifitas dan animasi dasar.

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah tulang punggung dari web. Semua website yang kamu kunjungi dibuat menggunakan HTML. HTML menentukan struktur dan kontenwebsite versi terakhir dari HTML adalah HTML5.

Kamu bisa menciptakan sebuah website hanya dengan menggunakan HTML dan CSS, tetapi yang benar-benar akan membuat website kamu tampil powerfull adalah JavaScript. Dengan JavaScript, kamu bisa melakukan banyak hal, seperti interaktifitas, animasi yang lebih kompleks, dan bahkan kamu juga bisa membuat fully feature web application.

Frond-end developer menggunakan HTML, CSS dan JavaScript untuk coding website. Mereka menciptakan design website dan kemudian membuat website tersebut dapat berfungsi.

Sebagian website hanya menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Tetapi sebagian lainnya juga ada menggunakan back-end programming language.

Back-End


Back-end adalah bagian belakang layar dari sebuah website. Bahasa pemrograman untuk back-end development diantaranya adalah PHP, Ruby, Python, dan banyak lainnya.

Untuk membangun sebuah website yang berjalan dengan baik, back-end developer biasanya bekerjasama dengan front-end developer.

Ada banyak hal yang tidak bisa dilalukan oleh JavaScript, namun dapat dilakukan oleh bahasa pemrograman back-end. Kebanyakan sistem manajemen konten dibangun melalui back-end programming, contohnya pada aplikasi web yang kompleks. Belajar coding akan mengajarkan kamu menemukan  solusi terbaik untuk berbagai masalah, dan terkadang back-end programming adalah bagian dari solusi tersebut.

Satu hal yang akan kamu temui: tidak akan banyak perusahaan yang mem-posting lowongan kerja dengan kalimat "back-end developer". Yang akan lebih sering kamu temui adalah lowongan pekerjaan untuk "Ruby developer", "PHP developer", dll.

Full-Stack

Full-Stack developer bekerja pada bagian front-end dan back-end. Mereka menguasai HTML, CSS, JavaScript, dan satu atau lebih bahasa pemrograman back-end.

Perkembangan teknologi saat ini membuat perbedaan front-end dan back-end devlopment menjadi semakin sedikit. Banyak hal yang sebulumnya hanya bisa dilakukan pada bagian back-end, dapat dikalikan juga melalui front-end. Ini membuat semakin banyaknya developer yang menguasai front-end dan back-end programming sekaligus. Pada saat ini, menjadi full-stack developer juga menambahkan nilai khusus kamu di mata perusahaan.

Bagian paling menarik dari web devlopment adalah sifatnya yang terus berkembang. Apa yang dimaksud sebagai "front-end" atau "back-end" pada saat ini, bisa saja akan berubah secara drastis dalam beberapa tahun ke depan. Mempelajari keduanya akan membuat kamu lebih mempunyai nilai, gampang beradaptasi, dan berpandangan ke depan.

Tetapi, menjadi full-stack developer bukan berarti kamu harus mengerjakan keseluruhan kode baik front-end atau back-end sebuah website. Kebanyakan full stack developer tetap menghabiskan waktunya pada bagian programming saja. Namun, kelabihan dari full-stack developer adalah mereka bisa melakukan analisa masalah pada kedua bagian programming. Ada juga beberapa full-stack developer yang mengerjakan semuanya sendiri, biasanya ini terjadi jika mereka freelance atau satu-satunya developer yang bekerja pada sebuah project.


Jadi sampai disini penjelasan mengenai Pengertian Front End, Back End, Full-Stack Dalam Dunia Developer semoga apa yang di sampaikan oleh admin bermanfaat untuk anda semua dan akhir kata salam programming.....

No comments:

Post a Comment

Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya

  Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...