Seyogyanya postingan ini udah harus gua bikin sesaat setelah gua IVF atau bayi tabung di surabaya taon lalu *janjinya sih begitu*. Tapi karena gua langsung sibuk bak bik buk abis cuti sebulan lalu dilanjutkan dengan sibuk2 yang laen, trus dicombine dengan kepikunan gua hihi.. jadi gua totally lupa akan niat gua untuk memblogkan pengalaman gua ituh. Niatnya sih baik, sharing dari blogger untuk blogger, siapa tau bisa membantu teman2 yang sedang cari2 info.
Gua teringat lagi karna belakangan ini ada beberapa teman yang nanyain gua soal IVF itu dan gua langsung inget.. oh ya, mestinya kan gua posting ya. Tapi sejujurnya mau posting lagi gua rada males, karna gua udah rada lupa detilnya. Padahal niatnya mau bikin sedetil dan sejelas mungkin, tapi apa daya, ingatan gua yang kurang kuat ini tidak mengijinkan.
Untungnya kekurangan gua itu diimbangi dengan kerajinan gua membuat catetan. Jadilah FAQ ini bisa terlaksana, walaupun untuk menulis ini aja gua musti didampingi 1 map berkas2 gua dulu hehe..
Gua persembahkan tulisan ini untuk semua wanita di luar sana yang sedang berjuang sekuat tenaga, sepenuh hati dan jiwa demi sebuah harapan.. menjadi seorang Ibu...
Hope these help ya :)
Gua ikut program IVF di rs siloam surabaya pertengahan juni 2011. Semua yang gua tulis di bawah ini berdasarkan pengalaman gua menjalani proses di rs tersebut. Tentu ada perbedaan prosedur, biaya, dan kebijakan bila dibandingkan dengan rs lain.
Jika ada perselisihan dan perbedaan pendapat, maka gua dibebaskan dari segala tuntutan hukum (boleh nyontek dari perjanjian kredit wkwkwk). Walaupun program gua kemaren itu tidak berhasil, tapi gua berharap pengalaman gua ini ada gunanya buat orang lain.
1. Bagaimana proses IVF / Bayi Tabung?
Secara garis besar, IVF adalah proses untuk menstimulasi ovarium supaya menghasilkan sebanyak mungkin telur, mengambil telur2 tersebut untuk dapat dibuahi oleh sperma di cawan patri, dan mengembalikan hasil pembuahan tersebut ke dalam rahim dengan harapan dapat menempel sehingga terjadilah kehamilan.
Kalo proses detilnya seperti ini:
1. Screening check untuk suami dan istri
Untuk pemeriksaan awal buat suami ada 2, blood and sperm check. Untuk istri, blood check and USG. Biasanya dilakukan hari kedua / ketiga mens pada pagi hari. Malamnya setelah hasil test keluar, ketemu dokter untuk konsultasi. Berdasarkan kondisi pasien, dokter kadang memberikan obat dulu untuk diminum sebulan dan mulai program bulan depan, atau bisa saja langsung mulai saat itu juga.
Ada istilah long protocol, short protocol, kalo gua sih gak pusingin gini2an. Nanti kan dokter yang memutuskan gimana prosesnya, kita mah manut aja. Gua dulu karna fsh gua tinggi diputuskan pake combination.
2. Injection process
Pada bayi tabung diharapkan untuk bisa memanen ovum sebanyak2nya untuk memperbesar peluang terjadinya kehamilan. Secara IVF tuh mahal jadi cadangan embrio beku berguna banget, seandainya proses pertama gagal, bisa diulang lagi dengan biaya lebih murah dengan menggunakan embrio beku hasil proses pertama.
Proses ini bisa diulang terus2an sampe cadangan embrio beku habis. Jadi lebih banyak embrio yang disimpan, lebih banyak proses IVF yang bisa diulang, lebih besar kesempatan.
Obat dan dosis suntikan tergantung dokter, kondisi tubuh kita, dan respons tubuh kita terhadap obat tersebut. Proses suntikan ini melelahkan karna harus ke rs tiap hari, karena yang suntik susternya bukan suntik sendiri. Suntiknya di perut deket puser. 3 suntikan pertama masih satu ampul, cuma satu kali suntik, mulai suntikan keempat ada obat lain jadi 2 kali suntik, kiri dan kanan. Kalo gak salah obat lain itu untuk mencegah telur2 pecah sebelum waktunya, kan maunya dipanen bersamaan.
Di siloam ambil darah dan USG dilakukan pagi hari, suntik menyuntik malam. Tiap 3 kali suntik, ada cek hormon dan USG untuk memantau sudah berapa folikel yang matang, berapa ukurannya, ini untuk adjust dosis obat.
Gua sampai 7 kali suntikan sudah besar ukurannya tapi sayang cuma 2 telor yang berkembang. Ada yang sampe 10 kali suntik baru dokter bilang cukup tapi telornya banyak, bisa sampe 8. Macem2 deh, pada masa2 ini di ruang antrian biasanya jadi saling kenal karena tiap hari ketemu, trus pada ngebahas udah suntikan ke berapa? Ada berapa telornya? Berapa ukurannya? :)
Setelah telor2 mateng, ukurannya minimal 18 mm, disuntik pecah telur supaya telor2 pecah dari cangkangnya dan ready for pick up.
3. Ovum Pick Up (OPU)
Selang 36 jam setelah suntik pecah telor, lusa paginya proses ambil telor atau OPU. Disuruh puasa dari malemnya sekitar 8 jam, trus pagi2 udah lapor ke rs. Sebelum OPU kita diinfus, gua kirain ini cairan bius, ternyata antibiotik. Dan prosesnya gak pake bius sama sekali, alamakjang sakitnyaa...
Masuk ruangan operasi gagah perkasa, keluarnya lemah lunglai, serasa dikerok2 perut gua.
Pertama dokternya masukin alat untuk bersihin mulut rahim, perut gua rasanya kaya disikat pake sikat wc. Abis itu dokternya masukin jarum dan menusuk pinggir rahim tembus sampe ke ovarium untuk menyedot ovum. Sakitnyaaaaa... gak kira2.. kaki gua sampe kejengkang sangking tertohoknya.
Bersamaan dengan itu, alat pendeteksi detak jantung gua melemah, tangan gua yang udah dingin makin membeku, sampe diremas2 ama susternya supaya gua rilex.
Padahal sebelum proses ini gua udah berusaha rilex loh, tapi karna waktu pemasangan infus juga bermasalah, udah ditusuk tangan kiri utak atik ampe sakit banget gak bisa2, akhirnya ganti tangan utak atik lagi ada kali 15 menit jarumnya digoyang2in di tangan gua baru terpasang infusnya, katanya urat gua lari2 astaga..
Waktu dokternya sedot telor, telor itu langsung masuk ke ruangan sebelah dan keliatan di monitor, kalo beneran ada isinya, dokter sebelah akan tereak oocyte, trus dokter yang sedot telor itu dan para suster akan menyemangati gua yang ngos2 kaya orang beranak, berhasil satu bu. Rasanya senang bukan kepalang. Lalu dokter itu akan melanjutkan mengorek2 ovarium mencari telor yang laen untuk disedot.
Kadang ada telor yang di USG keliatan seperti telor trus disedot tapi setelah sampe ke ruangan sebelah gak ada isinya, maka dokter sebelah bakal tereak kosong.
Anehnya, walaupun bagi gua OPU ini kadar sakitnya sakit mampus, tapi ada orang yang bilang sakitnya biasa2 aja tuh.. kok bisa?? Aku juga tak tahu.. tapi di rs bunda, katanya sih proses ini dibius loh.
4. Pembuahan sel telur oleh sperma
Selagi gua dikorek2 di dalem, suami dipanggil untuk menyerahkan spermanya. Penting bagi suami untuk tidak panik dan cemas supaya hasilnya memuaskan. Karena jika spermanya tidak keluar, cilakatigabelas, oocyte yang baru dipanen mau dibuahi sperm siapa?
Maka selain istri, suami juga berperan penting dalam menyediakan bahan material yang berkualitas supaya adonannya mantep. Selain itu kuantitasnya juga harus cukup.
Jika nanti dokter merasa perlu, in case telurnya cuma dikit, atau spermnya cuma dikit, maka dilakukan proses ICSI, yaitu sperm langsung disuntikkan ke dalam ovum untuk memperbesar kemungkinan.
Setelah para telur dan para sperm diambil, maka kita boleh pulang dan istirahat. Tugas para dokterlah untuk menyatukan mereka. Progresnya selalu dikontrol karena tidak semua telur yang dipanen terbuahi dan menghasilkan embrio bagus.
5. ET (Embryo Transfer)
Setelah embrio2 jadi, sekitar 2-3 hari kemudian kita telpon lagi untuk dijadwalkan penanaman embrio ke rahim. Biasanya maximal ditransfer 3 embrio untuk memperbesar kemungkinan. Jika embrio yang jadi banyak, sisanya akan dibekukan, jadi bila ingin mengulang IVF, tidak usah ulang dari awal karna embrionya sudah ada, save money and time.
ET ini tidak terasa sakit sama sekali, embrio dimasukkan lewat pipet jadi kita bisa melihat embrio berenang2 waktu dimasukkan ke rahim, seperti kecebong glow in the dark, karna rahim warnanya hitam di monitor, sedangkan embrionya berpendar2, it was a very breathtaking moment for me :)
Sayang david gak bisa liat karna dia tidak boleh ikut masuk.
Masalahnya cuma sebelum ET kita harus banyak minum dan tidak boleh kencing. Setelah ET kita tidur dengan kaki ditinggikan sedikit dan dipakein pampers. Dengan santainya susternya bilang, kalau mau pipis silakan aja bu udah pake pampers kan..
Astaga sus, setengah mati gua konsentrasi supaya bisa pipis, tapi pegimana caranya??
Setelah ET, kita check in di kamar rs selama 6 jam. Selama itu pula gua berusaha pipis, dan hanya berhasil sekali, waktu berhasil itu gua leganya setengah mati, padahal blom keluar semua isinya. Tetangga sebelah gua malah kacau, pipis aja disuruh di pampers, dia malah mules katanya karna kemaren makan rujak kebanyakan, jadilah dia terpaksa jalan ke kamar mandi buat nyetor wkwkwk..
Gua akhirnya juga gak tahan gak bisa pipis, perut sakit banget, jadi minta suster pasang kateter, tapi susternya gak mau, gua disuruh tetep usaha kencing di pampers. Akhirnya gua ngesot ke kamar mandi, tapi karna udah saking kencengnya perut gua, dipegang udah kaya batu, gua gak berhasil kencing, gua stress trus gua paksa suster untuk pasang kateter.
Kencing gua 600 ml bo.. gua denger si suster ngomong ke temennya pantesan perutnya sakit, banyak begini.. makanya gua suruh pasang kateter dari tadi mau aja napa sus..
6. 2WW (2 Weeks Wait)
Ini masa2 yang menegangkan. Gak capek bolak balik, gak sakit disuntik, tapi kita gak sabaran melewatinya. Tiap 3 hari pergi ke rs lagi untuk disuntik obat penguat. Sisanya kita gak ngapa2in. Katanya sih gak boleh capek2, gak boleh turun naek tangga, padahal kata dokter sih aktivitas biasa, tapi sebisa mungkin kita play safe aja. Siapa coba yang mau resiko loncat2 abis ET iya kan.
7. Cek bHCG
Ini masa penentuan semua perjuangan sebulan. Pagi2 ke rs trus diambil darah. Nanti siang2 disuruh telpon ke rs untuk tau berapa nilainya. Lebih tinggi lebih bagus, kalo kembar lebih gede lagi angkanya, gak tau deh berapa batas minimalnya. Kalo di bawah 10 sih sepertinya negatif ya.
Abis nulis ini gua ragu apakah ini masih bisa disebut FAQ hahaha.. abis panjang begini, mungkin gua emang gak bakat kali ya nulis singkat, tapi ya udahlah lanjut aja yah :P
2. Apa langkah pertama jika ingin melakukan IVF?
Pilih dokter dan rs yang kita percaya. Biaya untuk IVF cukup besar dan tidak ada garansi uang kembali jika tidak berhasil. Jadi pertimbangkan masak2 di mana kita ingin melakukannya. Pertimbangan orang tentu berbeda2, kredibilitas dokter, success rate, biaya, lokasi, waktu dan sebagainya.
Di siloam, prosedurnya telpon untuk bikin janji dengan suster pas hari pertama mens. Lalu besok paginya datang untuk pemeriksaan awal. Malamnya balik lagi untuk konsultasi dengan dokter berdasarkan hasil test kita. Jika dari luar kota, gak bisa cari tiket murah karna kita kan gak tau pasti kapan mensnya. Paling lambat cek darah hari ketiga karna lewat dari itu hormon fsh, fh, dll tidak valid lagi.
3. Berapa lama proses IVF?
Prosesnya sekitar sebulanan, kalo tempat IVF di luar kota, kita bisa mempertimbangkan untuk stay di kota tersebut sebulanan. Karena kalo bolak balik selain capek juga ada biaya transportasi. Sedangkan suami tidak dibutuhkan setiap waktu, hanya pada proses awal untuk sperm analysis dan waktu OPU.
4. Berapa tinggi tingkat keberhasilan IVF?
Success rate bervariasi tergantung rs dan umur pasien. Makin muda success ratenya makin besar. Kalau bisa sih di bawah 35 tahun karna kalau sudah lewat dari itu ratenya turun. Tapi rata2 untuk bayi tabung success ratenya sekitar 30-50%.
5. Apakah setelah ET harus bed rest?
Dokter sih tidak mengharuskan, karena kalo tanya dokter pasti jawabnya aktivitas biasa. Tapi ini terserah masing2 orang. Kalau lebih prefer bed rest ya silakan, bahkan ada yang bed rest di rs supaya gak turun2 ranjang, yah boleh2 saja. Atau mau istirahat saja di kamar sendiri juga boleh.
6. Makanan apa yang bagus untuk meningkatkan keberhasilan program bayi tabung?
Ini asli gua juga bingung. Banyak banget isu2 berseliweran tapi kita kan gak tau gimana buktiinnya yah. Ada yang bilang makan putih telor yang banyak, alpukat, ikan, susu, kacang2an.
Ada yang bilang jangan pake minyak angin karna ada efeknya, gua juga gak tau bener apa nggaknya. Yah terserah masing2 ajalah hehe.. yang penting makan makanan yang sehat karena kita jangan sampe sakit selama program.
7. Berapa biaya yang harus dipersiapkan untuk program ini?
Biaya IVF tergantung dengan rs dan dosis suntikan kita. Di siloam, biaya termasuk rendah bila dicompare dengan beberapa rs di jakarta. Sebagai gambaran, gua kasih biaya yang gua keluarkan kemaren yah. Tapi sekali lagi sangat tergantung dengan ampul suntikannya, gua kemaren cuma 2 ampul kok, ada yang 4 ampul, yah berarti biaya suntikannya kali 2.
Di siloam bayarnya per kedatangan, disana gak terima kartu kredit dan debit, untungnya ada atm. Jadi kita ke atm ambil duit trus bayar langsung ke susternya. Untungnya lagi dia ada mesin hitung uang, kalo gak berapa lama susternya ngitung tiap bayar kan jutaan hehehe..
1. Pemeriksaan awal kondisi suami dan istri .......... Rp. 2.700.000,-
2. Injection process ................................. Rp. 12.370.000,-
USG and hormone check (4 kali) Rp. 1.850.000,-
Egg Stimulating Injection (7 kali) Rp. 9.600.000,-
Suntik Pecah telur Rp. 920.000,-
3. Ovum Pick Up (OPU) + ET ........................... Rp. 16.210.000,-
OPU + ET cost Rp. 13.000.000,-
ICSI Rp. 3.000.000,-
Room charge Rp. 210.000,-
4. Pregnyl Injection untuk penguat (3 kali) .......... Rp. 540.000,-
5. Test kehamilan bHCG ............................... Rp. 180.000,-
Total 1 - 5 .......................................... Rp. 32.000.000,-
6. Transportasi (tiket pesawat, taxi)................. Rp. 6.000.000,-
7. Akomodasi ......................................... Rp. 4.000.000,-
8. Living cost ....................................... Rp. 2.000.000,-
Grand Total .......................................... Rp. 44.000.000,-
Setelah melihat angka2 di atas, susu formula, uang pangkal, uang sekolah, jadi tidak terlihat begitu mahal lagi kan? ;)
8. Kenapa IVF membutuhkan banyak telur?
Begini ceritanya. Anggaplah kita berhasil menghasilkan 10 telur setelah disuntik sana sini. Dari 10 telur itu mungkin hanya 8 yang berhasil diambil waktu OPU. Sisanya mungkin kosong, jadi hanya cangkang saja tidak ada inti telurnya (oocyte), atau bisa saja tidak bisa diambil. Dari 8 telur itu, setelah dipersatukan dengan sperma, mungkin hanya 5 yang berkembang menjadi embrio, sisanya gagal.
IVF kan proses pematangan telur menggunakan injeksi hormon, jadi sangat mungkin kualitas telur yang dihasilkan tidak semuanya bagus. Proses pembelahan selnya diamati hari per hari, dari 2 sel, 4 sel, 8 sel dan seterusnya. Nanti embrio yang terbentuk (sebenernya namanya blom embrio kali ya, tapi zygote atau morula, cuman supaya gampang kita sebut aja embrio) akan dibedakan berdasarkan jumlah sel dan bentuknya. Ada yang kualitas excellent, good, fair, poor.
Nanti dokter akan menentukan yang mana yang mau ditransfer, yang mana yang dibekukan. Tapi biasanya yang dibekukan minimal kualitas good.
Jadi dari 5 embrio itu anggaplah 3 yang ditransfer, 2 yang dibekukan. Jadi gak terlalu banyak kan, cukup untuk 2 kali program. Kalo telornya banyak sampe belasan yah bisa aja sampe 3-4 kali program pake frozen embrio. Namanya thaw cycle, kalo ET dari embrio yang baru jadi namanya fresh cycle.
Tapi terlalu banyak telur juga gak bagus, karena nanti bisa kena yang namanya OHSS (Ovarian Hyperstimulation Syndrome), gua sih gak gitu tau, tapi sepertinya sih perutnya jadi besar karna tubuhnya sangat responsif terhadap obat dan telornya jadi banyak banget. Kalo yang parah bisa sampe sesak napas dan rawat inep di rs loh. Tapi katanya lagi, biasanya yang kena OHSS ini kemungkinan hamil lebih besar.
9. Bagaimana pelayanan rs dan staffnya?
RS Siloam surabaya itu gak gitu gede, gak segede rs siloam sini yang megah menjulang. Tempatnya sih biasa aja, yang paling rame yah tentunya bagian IVF hehe..
Bagian IVF itu dari pintu masuk belok kanan, nanti ada ruang tunggu yang rame banget banyak orang nah itulah ruang tunggunya. Di sebelah kanan ruang tunggu, ruangan paling depan itu ruang untuk admin, konsultasi, dan suntik menyuntik. Ruang di sebelahnya untuk USG. Di depan ruang tunggu ada pintu, nanti kalo sudah lulus suntikan baru boleh masuk pintu itu waktu OPU dan ET.
Kalo ada orang keluar dari pintu itu didorong di tempat tidur berarti dia abis ET. Kalo jalan biasa dan ada bekas plester di punggung telapak tangan berarti abis OPU, karena bekas infusnya di situ.
Buat yang baru dateng langsung aja masuk ke ruang admin untuk ketemu susternya.
Susternya banyak dan ramah, walau ada satu dua orang yang kurang ramah. Kalo pengalaman gua imel2an ama suster di rs luar mereka sangat informative dan helpful sekali. Kalo suster disini yah seperti suster2 pada umumnya lah, knowledge kurang jadi kalo ada apa2 mesti tanya dokter. Susternya lebih ke mengurus admin ama hal2 rutin aja, seperti suntik dan ngatur jadwal kita, gak bisalah buat konsultasi.
Sedangkan dokternya kan sibuk ya, pagi2 ada tindakan OPU dan ET, malamnya konsultasi pasien baru, mana pasiennya sejembreng gitu, jadi kita kadang mau ketemu dokter untuk tanya hal2 kecil susah, tanya suster gak yakin hehe..
Kalo dateng pagi buat USG harus siap2 antri, karena dokternya nanganin OPU dan ET dulu, abis itu baru USG. Jadi antrinya tergantung dari banyaknya orang yang tindakan hari itu. Kalo banyak yah otomatis tunggunya lebih lama.
Rekor terlama gua adalah dateng jam 9 pagi ambil nomer dapetnya udah nomor buntut 40-an. Abis itu tunggu ambil darah mah cepet, abis ambil darah kan antri USG. Nah karna hari itu banyak banget yang panen telor dan mungkin telornya juga banyak2 (kan telor itu ambilnya satu2 jadi kalo lebih banyak lebih lama) jadilah gua masuk USG jam 3 sore.
Di rs ada kantin yang jual makanan, roti, jajanan pasar, gak usah takut kelaperan, di ruang tunggu juga ada tv, tapi banyakan orang mah ngobrol2 tentang telor wuehehehe..
Jadi berikut ini adalah penilaian subyektif gua terhadap rs ini:
+ Success rate cukup tinggi
+ Dokter sudah berpengalaman, jam terbang tinggi dan kompeten di bidangnya
+ Biaya tidak terlalu mahal dibandingkan dengan jakarta
- Susah ketemu dokter untuk konsultasi, karena pasien teramat sangat banyak dari seluruh penjuru indonesia
- Antrinya lama
- Pelayanan kurang personal/private
10. Apakah ada pengalaman kurang menyenangkan?
Ada sih waktu diambil darah. Jadi nanti kita bakal berhadapan sama jarum sering banget deh. Bentar2 ambil darah dan suntik, saking seringnya tangan bakal biru2, dan perut juga. Waktu itu ambil darah kesekian, susternya bukan favorit gua, ada suster yang gua suka karna dia gak gitu sakit ambilnya, tapi itu bukan hari keberuntungan gua sepertinya...
Setelah suster itu melakukan ritual sebelum ambil darah, dia tusuklah tangan gua yang kiri, sakit banget anjrot ternyata salah gak dapet darahnya. FYI, seumur2 gua gak pernah gagal diambil darah, gua itu tipe yang gampang diambil darahnya. Lalu dia ganti tangan, tapi gua udah deg2an, setelah pencet2 nadi dia nyerah dan panggil temennya. Gua bersukur dalam ati, kalo ragu2 mending ganti orang daripada gagal lagi kan..
Suster yang datang selanjutnya sepertinya lebih pro, setelah pencet2 dan pasang tali pengikat di lengan, tak lupa gua komat kamit berdoa, dia tusuk tangan gua yang kanan, cess darah gua ngalir, puji Tuhan justru kalo bener tusuknya gak sakit2 banget loh.. abis itu setelah selesai dia lepasin pengikat tangan itu.. ctek.. aarrgghhh!! Pengikatnya nyangkut di lengan gua!! Dan secuil daging lengan gua nyangkut di jepretannya. Meledaklah teriakan gua sehingga seantero ruangan nengok. Jadi hari itu lengkaplah penderitaan gua, luka ditusuk 2 kali, dan satu luka di lengan karena kejepit. Yang paling sakit yah luka kejepit ituuuuu.... hiks......
Trus yang gua kurang sreg kan waktu proses OPU katanya sekalian hidrosalphinx gua disedot, jadi waktu USG katanya gua ada cairan hidrosalphinx di tuba falopii, rencananya mau disedot saja sekalian waktu OPU. Setelah itu kan gak ada USG lagi tuh, gua jadi gak bisa liat kondisi setelah penyedotan itu.
Lalu beberapa hari kemudian pas gua tanya susternya, dia juga gak inget, dan gak ada foto atau dokumentasinya. Sayang sekali padahal gua mau liat cairan itu seperti apa warnanya.
Trus gua juga pernah dikasih jadwal salah, setelah ET mestinya gua datang untuk suntik penguat 3 hari kemudian, ini gua disuruh datang besokannya. Gua udah confirm ulang karna orang sebelah gua 3 hari lagi, knapa gua besok, tapi susternya bilang besok. Ya udah tertatih2 deh gua dateng, eh sampe rs katanya jadwal gua lusa, mo marah gak tuh... gua cari2 suster yang suruh gua dateng itu gak ketemu katanya lagi off. Bete aja gua waktu itu, orang mestinya istirahat disuruh bolak balik.
Selain itu gua ada cerita lucu, jadi setelah OPU kita kan pulang naek taxi ke apartemen. Sesampainya kita, tiba2 hape gua bunyi, ternyata dari suster rs. Mereka lagi kelimpungan nyari kunci ruangan pengambilan sperma, tanya apakah kuncinya ada di kita. Dan ternyata ada. David saking paniknya ngantongin itu kunci dan gak dipulangin ke suster. Terbirit2lah david nyari taxi lagi balik ke rs dan disana udah bederet bapak2 megangin botol antri mau masuk ruangan yang terkunci itu hehe. Pasti david tersipu2 malu waktu kasih kunci wakakak :D
11. Tinggal dimana selama program IVF?
Banyak alternatif penginapan selama kita di sana. Yang paling umum adalah kos2an di sekitar rs. Harganya juga beragam, tapi gak murah, sekitar 2-3 jutaan. Selain itu ada hotel di dekat rs yang namanya jawa hotel (031-5044570). Jawa hotel ini bisa sewa per bulan untuk tarif lebih ekonomis. Untuk biaya persisnya gua gak tahu, sekitar 3 jutaan imbang2 dengan kos2an yang bagus. Tapi walaupun disebut hotel, gua bilang sih lebih mirip kos2an hehe.
Kos yang lebih murah juga ada, nanti kalo ngobrol2 dengan sesama pasien di ruang tunggu pasti dapet info banyak. Kalo kita tinggal deket2 bisa jalan kaki ke rs atau naek becak. Katanya sekitar 5 ribu sekali jalan.
Ada hotel yang bagus namanya twin tower hotel, tarifnya sekitar 6-7 juta sebulan. Gua begitu denger langsung coret ini dari daftar tempat tinggal hehe.. padahal tempatnya lumayan bagus walaupun jalan masuknya kecil tapi cukup dekat dengan rs. Naik taxi mungkin sekitar 10 ribu.
Gua kemaren ini tinggal di cosmopolis resort apartment. Dari rs gak gitu dekat, gak gitu jauh juga, argo taxi sekitar 20an ribu sekali jalan. Tempatnya lumayan bagus dan tenang. Di sebelahnya ada rm kecil dan giant. Tapi gak ada katering disini. Kalo di kos2an gitu ada katering.
Gua karna ada nyokap yang nemenin, jadi gua milih disini karna bisa masak dan lebih bagus tempatnya. Kalo sendiri mungkin mendingan kos aja kali ya, karna bisa mati bosen kalo sendirian bengong2 di kamar mulu. Kalo kos kan banyak temen enak bisa ngobrol walaupun bisa bikin stress juga kalo ngomongin telor mulu, apalagi kalo telornya dikit sedangkan telor orang laen banyak2 huuhuuu.. bisa stress sendiri. Kalo mau baca lebih lanjut tentang cosmopolis gua pernah tulis disini.
Waktu gua disana sih banyak apartemen yang lagi dibangun yah, jadi siapa tau sekarang ada alternatif tempat tinggal yang lain.
12. Apa ada efek samping yang dirasakan selama program?
Ada. Efek positifnya kulit jadi lebih alus dan kinclong. Bener loh. Waktu gua lagi suntik2 itu, biar kata perut penuh bekas suntikan dan tangan blentang blentong biru lebam tapi muka lebih berkilau, glowing aja gitu kliatannya. Tapi perut di sekitar bekas suntikan sih jadi bintik2 kaya biang keringet gitu.
Selain itu gua pernah berasa badan pegelll banget seluruh badan lebih2 pinggang ke bawah kaya abis jalan kaki jakarta bandung trus disuruh balik lagi ke jakarta. Itu terjadi sekitar beberapa hari sebelum cek bhcg, gua juga gak inget persis, tapi cuma sehari itu aja besokannya langsung pulih seperti sedia kala.
Waktu gua tanyain dokter, katanya itu mungkin karna hormonnya drop drastis.
13. Bagaimana pergi ke RS Siloam dari bandara juanda?
Untuk yang dari luar kota, karena screening check itu pagi, gua kemaren ambil pesawat paling pagi. Jadi dari bandara juanda langsung ke rs siloam. Di pintu keluar bandara, belok kiri dikit ada counter2 taxi. Kita kasih tau tujuan kita, nanti bayar langsung disana, taxi bandara gak pake argo, tarifnya Rp. 84.000,- dan perjalanan sekitar 40 menit. Tapi jadinya kita gerek2 koper di ruang tunggu rs hehe. Oiya, kalo abang taxinya gak tau rs siloam bilang aja rs budi mulia, karena dulu namanya itu, kadang nama lama lebih familiar.
14. Adakah pusat perbelanjaan di sekitar rs?
Mall yang dekat ama rs itu tunjungan plaza, padahal gua mau ke pasar atom, katanya kan blom ke surabaya kalo blom ke pasar atom, tapi kenalan gua di ruang tunggu bilang jauh lebih deket ke tunjungan, jadinya gua ke tunjungan deh, naek taxi belasan ribu ajah. Taxi yang mangkal di rs siloam itu orenz taxi, kalo di cosmopolis blue bird. Kedua taxi itu oke kok.
15. Apa yang paling sulit dari proses IVF?
Menurut gua pribadi yang paling sulit dari ikut program ini adalah harus selalu berpikir positif tapi di lain pihak juga harus selalu siap untuk kemungkinan terburuk. Sometimes kita harus membayangkan kalo kita sudah hamil, melakukan segalanya supaya embrio yang ditanam di perut kita berkembang dengan baik, karna pikiran negative katanya bisa memicu stress yang mana tidak baik untuk keberhasilan program, tapi kita juga tidak boleh terlalu terbawa perasaan dan membiarkan angan2 kita melayang terlalu jauh sehingga kita tidak siap untuk menerima kenyataan jika usaha kita belum berhasil.
Bagi gua, ikut program IVF ini ibaratnya membeli kesempatan. Kesempatan yang buat kebanyakan orang sebenernya biasa banget. Tapi kesempatan yang sama bisa menjadi sangat berharga buat beberapa orang. Mungkin karna kedua tuba falopiinya buntu, atau karena defect or low sperm count, atau sebab2 lain yang menyebabkan kesempatan untuk terjadinya pembuahan normal di dalam rahim tidak ada.
Kesempatan itulah yang kita kejar. Setidaknya dengan IVF kita sudah by pass beberapa proses, embrio sudah terbentuk, hanya tinggal 1 step lagi, penempelan embrio ke dinding rahim.
Demi mendapat kesempatan itulah semua perjuangan ini rela kita tempuh.
But in the end, seberapa canggihnya teknologi manusia, seberapa pintar dokter yang menangani kita, tetap kehendak Tuhan lah yang terjadi. Kita harus tabah dan bisa merelakan. Life must go on.
Ada cerita, waktu gua sedang disuntik2 itu, ada satu cewe yang keliatan bingung dan galau. Setelah dikorek2 nyokap, ternyata ceritanya program IVF dia berhasil, bahkan kelewat berhasil, bayinya kembar 3!
Dia dari jayapura, dan semua uangnya sudah habis untuk program IVF ini. Dia hanya siap untuk 1 baby, keuangannya tidak cukup untuk menghidupi 3 baby sekaligus.
Dan karna kembar 3 itu, dokter tidak mengijinkan dia langsung pulang, karena dikawatirkan tidak ada dokter disana yang bisa menangani dengan baik. Jadi dia sudah hampir 2 bulan di surabaya dan kantornya sudah menelepon terus. Jika dia tidak segera pulang, dia bisa dipecat, makin suntuklah dia takut kehilangan pekerjaan.
Hidup itu aneh ya. Padahal banyak gua liat disana orang kaya dan sudah mengulang 7 IVF cycle tapi tetap tidak berhasil. Gua juga pernah ngobrol dengan seorang ibu yang sudah berhasil hamil kembar dengan IVF tapi keguguran di bulan kelima. Dua2nya hilang. Dan dia datang untuk mencoba IVF lagi.
Jadi gua simpulkan IVF ini walaupun sudah berhasil sebaiknya tetap kontrol di dokter khusus IVF juga. Sebelum dilahirkan, segalanya bisa terjadi. Sekali lagi better play safe daripada menyesal di kemudian hari.
Kayanya cukup yah, cukup panjang maksudnya, jelas sih gak tau deh haha..
Kalo ada yang mau ditanyain silakan nanti gua apdet lagi FAQ ini biar makin panjang haha..
Semoga berguna dan selamat berjuang!
Siloam Hospitals (RS Budi Mulia)
Jl. Raya Gubeng No. 70, Surabaya
031-5031821, 031-5031333 ext. 214, 206
0815 155 44466
Konsultasi: dr. Aucky Hinting, Sp. And, Ph.D dan dr.Hamdani Lunardhi, Sp. And
USG: dr. Hendro Pramono, Sp. OG
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kenapa warga rohingya diusir dari negaranya
Warga Rohingya telah mengalami pengusiran dan diskriminasi di Myanmar selama beberapa dekade. Konflik terhadap etnis Rohingya bersumber da...
-
Lirik dan Kunci Gitar Chord Sezairi - It's You Lirik dan Kunci Gitar Chord Sezairi - It's You Intro : C Em F Fm C here we are unde...
-
Lirik dan Kunci Gitar Demi Kowe - Pendhoza Lirik dan Kunci Gitar Demi Kowe - Pendhoza Intro : Am F G C E Am F G C.. C ...
-
Pada 2018, Google memperbaharui regulasinya dengan mengikutsertakan kecepatan loading di perangkat mobile sebagai indikator SEO. Jadi kecepa...
No comments:
Post a Comment